foto: todayonline.com

Beberapa saat setelah resmi menjadi pemain Manchester United, seorang Zlatan Ibrahimovic langsung mengeluarkan sebuah pernyataan yang menjadi ciri khasnya, yakni sebuah pernyataan kontroversial.

“Saya bukanlah Raja Manchester, tapi Dewa Manchester,” ucap Ibra saat itu, ketika dirinya menanggapi komentar sang legenda, Eric Cantona. Ketika itu Cantona seolah memperingatkan Ibra jika hanya dirinyalah yang pantas memiliki gelar tersebut.

Tiga pertandingan awal Ibra bersama The Red Devils bisa dikatakan berjalan sempurna. Sang Dewa selalu mencetak gol, dan Man United berhasil meraih kemenangan. Bahkan salah satunya berujung gelar.

Debut Ibra di laga resmi terjadi pada 7 Agustus di pentas Community Shield. Pemain berpaspor Swedia tersebut muncul sebagai pahlawan, setelah golnya pada menit ke-83 memastikan Man. United menang 2-1. Kemudian Ibra kembali mencetak tiga gol di dua laga pembuka Premier League. Satu gol saat bertamu ke Bournemouth, dan dua gol saat menjamu Southampton.

Tuah Sang Dewa perlahan tak terasa setelah empat laga pembuka. Setelah International Break di awal September, Man. United harus menelan tiga kekalahan beruntun. Derby Manchester di Premier League –dimana Ibra masih mampu menyumbang gol-, Feyenoord di Europa League, dan Watford di Premier League.

Setelah melalui tiga laga beruntun dengan kekalahan, Man. United kembali ke jalur kemenangan saat bertemu tim kasta ketiga di Inggris, Northampton Town di ajang Piala Liga Inggris. Pada pertandingan tersebut, Ibra tampil sebagai pemain pengganti.

Kemudian, eks Paris Saint-Germain tersebut kembali menjadi penyelamat. Ketika gol tunggalnya memastikan Man. United meraih poin penuh saat menjamu Zorya di Europa League. Apakah tuah Sang Dewa kembali untuk The Red Devils? Ternyata belum.

Man. United kembali harus menelan hasil kurang memuaskan kala menjamu Stoke City. Saat itu, ‘kemandulan’ Ibra seolah mulai terlihat. Cukup banyak peluang yang didapat oleh pemain berusia 34 tahun tersebut. Salah satunya pada menit pertama, saat dirinya sudah dalam posisi one on one dengan kiper Stoke.

Ibra yang memutuskan untuk tak lagi tampil bersama timnas Swedia, praktis memiliki waktu yang lebih banyak untuk menjalani persiapan untuk melawan Liverpool. Sedangkan beberapa pemain inti Man United lainnya harus membela Negara mereka di ajang Pra-Piala Dunia 2018.

Ternyata hal itu belum cukup bagi Ibra untuk mengembalikan ketajamannya. Dirinya kembali mandul saat Man United berlaga di Anfield, tempat yang sejatinya cukup nyaman di pentas Premier League pada dua tahun terakhir.

Satu peluang emas didapat Ibra ketika dirinya menerima umpan dari Paul Pogba. Mampu lepas dari jebakan offside, Ibra malah menyundul bola bukan ke arah gawang Liverpool, melainkan menjauhkannya.

“Saya berada di posisi yang tepat dan momen yang penting. Berikutnya saya akan melakukan yang lebih baik dari itu,” kata Ibra soal sundulannya yang tak mengarah ke gawang.

Menyebut dirinya Dewa Manchester, bukan berarti Ibra adalah sosok yang enggan memperbaiki diri. “Laga melawan Liverpool adalah pertandingan yang sulit. Saya lebih banyak mengejar bola ketimbang menyerang. Tapi, setidaknya saya memiliki satu peluang, tapi pada pertandingan selanjutnya, saya akan berbuat yang lebih baik,” kata Ibra.

Tentunya semua fans Man United berharap, Sang Dewa bisa kembali menemukan ketajamannya dan terus membawa The Red Devils meraih hasil sempurna di setiap pertandingannya.