Cristiano Ronaldo MU vs Barca

“Alex, kalau kita bisa mempertahankan dia selama lima tahun, artinya kita sudah untung besar. Belum pernah ada pemain Portugal yang pindah ke negara lain pada umur tujuh belas tahun dan bertahan selama lima tahun.”

Ucapan tersebut dikeluarkan oleh asisten Sir Alex Ferguson periode 2004-2008, Carlos Queiroz, ketika klub berhasil mendapatkan tanda tangan bocah Madeira bernama Cristiano Ronaldo. Kenyataannya, CR7 berhasil dipertahankan selama enam tahun, sesuatu yang dianggap bonus oleh Sir Alex Ferguson.

Ronaldo layaknya tukang sihir di Manchester United. Apa yang tidak bisa dilakukan United akhirnya bisa terealisasi berkat keberadaannya di dalam skuad. Ronaldo berandil besar dalam keberhasilan mereka menyamai perolehan gelar juara liga Liverpool. Mereka juga berhasil meraih gelar Liga Champions setelah sembilan tahun. Ronaldo adalah orang pertama United yang bisa meraih Ballon d’Or setelah trio George Best, Denis Law, dan Bobby Charlton.

Hingga pada 11 Juni 2009, Ronaldo merasa kalau dia sudah cukup berkiprah bersama United. Jiwanya yang suka tantangan kemudian membawanya ke klub terbesar di dunia, Real Madrid. United mendapat 80 juta paun yang menjadi rekor penjualan terbesar mereka sepanjang sejarah hingga hari ini.

“Madrid membayar 80 juta paun untuk dia dan itulah cara dari Florentino Perez untuk mengatakan kepada dunia, “Kami adalah Real Madrid, kamilah klub terbesar di dunia.” Sebuah langkah cerdik yang mereka lakukan sekaligus deklarasi kalau mereka akan mengejar pemain-pemain paling terkenal dalam sepakbola,” kata Fergie dalam bukunya.

Akan tetapi, tidak ada rasa sedih ketika Ronaldo pergi. Bahkan dilansir dari Guardian, situs resmi United sama sekali tidak mengucapkan kalimat penutup seperti “Good Luck” atau “Thank you” dalam rilis resminya. Isi dari pernyataan tersebut justru mengindikasikan kalau United sebenarnya kesal dengan segala berita terkait kepindahan mantan pemain Sporting Lisbon ini.

“Manchester United telah menerima tawaran terbesar dunia senilai 80 juta paun untuk Cristiano Ronaldo ke Real Madrid. Atas permintaan Ronaldo – yang sekali lagi menyatakan dirinya ingin pindah – dan setelah berdiskusi dengan perwakilan pemain, United telah setuju dan memberikan izin kepada Real Madrid untuk berbicara dengan Ronaldo. Segala hal diharapkan selesai pada 30 Juni dan hingga batas waktu tersebut, klub tidak akan berkomentar sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” tutur United dalam situs resminya.

Real Madrid sudah tertarik dengan Ronaldo sejak Euro 2008. Tahun 2008 memang menjadi era emas si pemain karena ia sukses membawa United meraih double winners dengan memenangi Premier League dan Liga Champions, serta meraih dua gelar individu prestisius yaitu Ballon d’Or dan FIFA World Player of the Year.

Ada beberapa konflik yang melibatkan United dan Real Madrid saat itu. Sebelum diganti Florentino Perez, Ramon Calderon menyebut kalau Real Madrid kelak menjadi tempat si pemain selanjutnya. Hal ini sempat membuat Ferguson ketar ketir dan mengkritik Real Madrid. Tidak hanya itu, beberapa kali Ferguson mengadakan pertemuan dengan Ronaldo untuk mengusahakan si pemain bertahan beberapa tahun lagi meski Ronaldo sudah ngebet ingin pindah.

“Ketika peluang Ronaldo untuk pindah semakin besar, saya harus mengadakan pertemuan dengan Queiroz dan Ronaldo. Saya lalu berkata kepadanya, ‘Kamu tidak bisa pergi sekarang dan tidak dengan cara Calderon mendekatimu seperti ini. Saya tahu kamu akan ke Real Madrid, tetapi untuk sekarang saya berani menembak kamu ketimbang menjualnya ke Madrid sekarang. Jika kamu berprestasi baik, tidak macam-macam, dan harga yang ditawarkan bisa memecahkan rekor dunia, maka saya akan lepas kamu,” tuturnya.

Pada akhirnya, Ronaldo menuruti permintaan Ferguson. Ia bertahan satu musim lagi, meraih gelar Premier League ketiganya secara beruntun, mencetak 100 gol bersama United, dan kembali masuk kandidat penerima Ballon d’Or.

Sayangnya, musim terakhir Ronaldo diwarnai kekalahan atas Barcelona pada final Liga Champions. Kekalahan yang membuat penggemar United marah karena menganggap Ronaldo tidak serius bermain dan sudah memikirkan rasanya melangkah ke dalam Santiago Bernabeu.

Pada 6 Juli 2009, dengan memakai seragam nomor punggung sembilan, Ronaldo disambut meriah 80 ribu pendukung Madrid di Santiago Bernabeu. Sambutan yang mengalahkan perkenalan Diego Maradona ketika datang ke Napoli. Sambutan yang membuat Ronaldo bisa dengan lantang mengucapkan “ini adalah mimpi saya.”