Musim ini menjadi salah satu musim yang berbeda bagi seorang Marcus Rashford. Dia yang musim lalu hanya membuat lima gol, kini jumlah golnya bertambah berkali-kali lipat menjadi 27 gol sekaligus menjadikan musim ini sebagai musim terbaik sepanjang kariernya bersama Setan Merah. Meski begitu, ketajaman Rashford pada musim ini secara tidak langsung memberi masalah juga bagi United.

Masalah itu berasal dari para pemain depan lain yang ketajamannya tidak bisa setara atau bahkan mendekati penyerang United bernomor punggung 10 tersebut. Hal ini terbilang ironis mengingat United punya sekumpulan para pencetak gol handal. Mulai dari Anthony Martial dan Wout Weghorst, sampai para winger yang diisi Jadon Sancho serta Antony.

Kemampuan Rashford untuk bangkit memang patut diapresiasi. Musim ini ia benar-benar berubah menjadi salah satu pencetak gol mematikan di depan gawang lawan. Namun, apa jadinya jika pemain ini absen dari skuad.

Dalam tabel yang dirilis Manchester Evening News (MEN), United hanya ada di peringkat ketujuh apabila menghilangkan semua gol Rashford yang ia buat di Premier League. Berbeda selisih empat anak tangga dengan posisi yang mereka tempati sekarang. Ini menunjukkan betapa vitalnya Rashford dalam keberhasilan United sejauh ini.

Dari 79 gol yang sudah dicetak United sepanjang musim ini, 27 gol atau 34 persen datang dari Rashford. Sayangnya, para pemain depan lain hanya bertanggung jawab dalam 25 persen gol United. Ini kembali menegaskan betapa kurangnya lini depan United dalam mengancam gawang lawan apabila Rashford absen atau dalam fase penurunan performa.

Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari tiga laga terakhir United di kompetisi domestik. Meski membuat dua gol melawan Real Betis pada Liga Europa, namun Rashford gagal membuat gol ketika melawan Liverpool, Southampton, dan Fulham. Sayangnya, para pemain lain tidak bisa menggantikan tugasnya. Ketika menang melawan Fulham, semua gol lahir dari pemain tengah yaitu Bruno Fernandes (dua gol) dan Marcel Sabitzer.

MEN sendiri menyebut situasi ini tampak seperti ketergantungan dan hal itu memang terlihat jelas jika membandingkan jumlah gol Rashford dengan pemain depan lainnya. Martial hanya membuat enam gol, Antony tujuh, Sancho lima, Weghorst dua, dan Garnacho empat. Jika digabungkan pun jumlahnya belum menyamai torehan Rashford. Pemain tersubur kedua United saja bahkan Bruno Fernandes yang membuat sepuluh gol.

Berkurangnya ketajaman dari lini depan United dipengaruhi banyak faktor. Martial dengan kebugaran, Sancho dengan mentalitas, Antony yang terbebani dengan harga, hingga Weghorst yang sejak di Jerman memang dikenal sebagai striker yang gemar membuang-buang peluang.

Inilah kemudian yang membuat adanya wacana membeli striker baru pada musim depan. Dua target incaran utama mereka adalah Harry Kane dan Victor Osimhen. Kedatangan salah satu dari dua pemain ini tentu akan berimbas dengan hengkangnya salah satu striker mereka. Menurut rumor, korban dari kedatangan striker baru ini adalah Anthony Martial yang lagi-lagi gagal memenuhi ekspektasi setelah Erik ten Hag begitu menaruh harapan tinggi kepada penggawa asal Prancis ini.