Musim ini bisa dibilang menjadi musim terbaik bagi seorang David De Gea. Konsistennya penampilan De Gea di setiap pertandingan disebut-sebut sebagai salah satu faktor meningkatnya penampilan United pasca pensiunnya Sir Alex. Masuk tim terbaik versi PFA, serta berpeluang meraih Golden Boot menjadi ganjaran bagi kehebatan pria berusia 27 tahun ini.

Baca juga: David De Gea Tidak Layak Masuk Tim Terbaik Liga Inggris

Saat ini, ia sudah menjalani tujuh musim mengawal gawang Setan Merah. Naik turun perjalanan karirnya di Manchester sudah pernah ia rasakan. Di sela-sela kesibukannya, David berbagi cerita seperti dilansir Daily Mail dari buku Guernica to Guardiola: How The Spanish Conquered English Football tentang karirnya bersama United sejauh ini.

Debut Premier League Melawan WBA

Ya Tuhan. Itu permulaan yang begitu brutal. West Brom melihat seorang bocah Spanyol berdiri di gawang. Jadi mereka melakukan hal yang menurut saya masuk akal. Mereka mengirim bola begitu tinggi, bola-bola panjang dan menantang saya secara fisik. Saya tahu kalau saya harus berubah tetapi butuh waktu dan tentu saja pengalaman.

Awal Karir di Manchester United

Segalanya sangat sulit di awal. Negara baru, ruang ganti yang baru, serta saya tidak tahu bahasa seperti apa yang harus saya ucapkan untuk berkata-kata. Saya masih begitu muda. Di usia saya, para pemuda sudah memulai kehidupan di perkuliahan sementara saya berada di ruang ganti bersama orang-orang yang tidak hanya ingin menang di pertandingan tapi juga saat latihan.

Kami dipenuhi figur berpengalaman di lini belakang seperti Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, dan Patrice Evra. Saya ingat Rio dan Paddy berkata kepada saya, ‘Baiklah Anda masih muda, tapi ingat ini Manchester United. Tempat dimana kami hanya menerima pemain terbaik’.”

Baca juga: Fakta Menarik Manchester United dan David De Gea di Team of the Year

Mengetahui Awal Mula Ketertarikan United

Ferguson mengambil risiko yang begitu besar. Dia punya keberanian memberikan jersey (kiper) kepada saya. Caranya terbilang kasar. Dia memberi tahu saya kalau saya harus beradaptasi. Tapi saya yakin akan ada banyak gundukan di jalan.

Saya ingat pernah membaca tentang ketertarikan United dan saya tidak mempercayainya. Mereka menginginkan pengganti Van der Sar. Seorang veteran berusia 40 tahun yang memiliki segudang pengalaman diganti oleh seorang anak kecil. Kami tahu akan ada banyak tantangan yang menanti.

David De Gea di Mata Sahabatnya Ander Herrera

Dia membuat banyak penyelamatan sehingga saya berpikir “Seberapa bagusnya orang ini?” Dia akan membuat banyak penyelamatan, namanya dinyanyikan semua orang, TV menayangkan tayangan ulangnya sampai enam kali, Twitter menjadi gila, tapi dia langsung bangun setelah melakukan penyelamatan seolah-seolah itu adalah hal termudah di dunia.

Sebelum laga saya kerap merasa gugup, gila, dan saya tidak bisa berhenti bergerak, lalu David menepuk punggung saya dan berkata “Jangan lakukan itu Ander, diamlah dan jangan khawatir. Kita bisa membuat kesalaan. Jika mereka menembak, mereka tidak akan bisa mencetak gol karena saya ada di dalam gawang.”

Saya ingat semifinal Piala FA 2016 melawan Everton dia menahan penalti Romelu Lukaku dan setelah pertandingan dia langsung berkata “OK apa yang akan kita lakukan besok?”. Dia seperti siswa yang sudah menyelesaikan tugas lalu berpikir untuk pelajaran yang lain. Ini semua tentang kehebatan.

Mendengar Banyak Pihak yang Menyebut De Gea Pemain Terbaik di Dunia

Saya bermain bagus dan saya percaya diri. Tetapi saya butuh piala karena itulah yang dilakukan para pemain kelas dunia.