Yang Salah Hanya Woodward, Bukan Glazer

Sasaran kedua yang menjadi sumber kekecewaan Evra adalah Ed Woodward. Kamera TV beberapa kali menangkap ekspresi Woodward yang tampak kosong. Pria yang menggantikan peran David Gill ini sudah sejak lama menjadi kambing hitam penggemar United terkait pergerakan tim yang lambat di lantai bursa pembelian pemain.

Musim ini, United baru mendatangkan Donny van de Beek. Sisanya? Hanya rumor. Padahal, United dikait-kaitkan dengan beberapa pemain seperti Erling Haaand, Thiago, Jadon Sancho, hingga yang terakhir Sergio Reguilon. Namun, tidak ada satu pun yang datang. Banyak masalahnya. Dari yang katanya harga terlalu mahal, bukan tipe pemain yang diinginkan, agen yang licik, hingga klub yang meminta buy back.

Sayangnya, United tampak tidak punya cara untuk mengantisipasi masalah itu. Mereka ingin berusaha terlihat cerdas dalam membeli pemain. Terlalu mahal memiliki risiko tinggi sedangkan mencari pemain murah kebanyakan tidak sesuai dengan keinginan manajer. Mencari pemain alternatif tidak mau, tapi negosiasi dengan pemain utama selalu menemui hambatan. Wajar jika Evra kemudian berang melihat masalah ini.

“Jika saya punya masalah kepada Ed Woodward, saya tidak akan menaruhnya di media sosial. Saya akan langsung mengirim pesan dan meneleponnya untuk mengungkapkan secara langsung. Satu-satunya masalah yang akan saya katakan dengan Ed adalah dia percaya kepada orang yang seharusnya tidak ia percaya,” ujarnya menambahkan.

“Orang seperti Richard Arnold adalah alasan kami punya uang. Orang yang bisa membuat kesepakatan dengan sponsor yang membuat kami punya uang. Tapi, kami tidak bisa mendatangkan pemain karena mengirim orang yang salah untuk berbicara dengan mereka. Ole mencoba mengubah itu dan dia berbicaa kepada pemain langsung seperti yang dilakukan dulu oleh Ferguson.”

Kita semua sudah tahu kalau Ferguson beberapa kali datang dan turun tangan sendiri ketika ingin membeli pemain. Hal ini yang kemudain coba diikuti oleh Ole. Namun, Ole jelas tidak sama dengan Fergie. Ia masih butuh banyak pengalaman. Daya tariknya jelas masih kalah dengan Ferguson yang sebelumnya sudah punya prestasi sehingga terlihat mudah menarik pemain incaran.

Dengan situasi sulit seperti ini, United masih kukuh tidak mau mendatangkan Direktur Olahraga. Sama seperti pemain, banyak nama-nama Direktur Olahraga yang dihubung-hubungkan dengan tim. Mulai dari Luis Campos, Monchi, Andrea Berta, hingga Edwin van der Sar. Namun, manajemen United merasa kalau semua pekerjaan yang biasanya dilakukan Direktur Olahraga bisa mereka kerjakan sendiri.

“Setiap tahun cerita sama selalu terulang. Pemberitaan media sosial begitu banyak tapi kenyataannya tidak ada. Penggemar juga harus mengerti kalau Anda tidak bisa membeli lima hingga tuju pemain tapi setidaknya Anda punya target, itu yang tidak kami lakukan,” kata Evra.

“Di bawah Ferguson dan Gill, tidak banyak berita kami di koran, tapi bam bam bam bam, Van Persie, Evra, Vidic, Ferdinand. Semuanya cepat karena mereka berdua pergi dan berbicara langsung. Tapi sekarang, telepon saya berdering dan beberapa direktur sepakbola top berkata, ‘Patrice, bisa tolong minta Matt Judge menjawab teleponnya’. Matt Judge mengirim pengacara untuk bicara dengan pemain. Saat pengacara yang bicara maka semuanya tentang nilai dan bukan sepakbola. Ketika ada pemain yang bisa dibeli dengan harga 20 juta, Anda akan mencoba membelinya dengan harga 100 juta.”

Yang menarik, Evra justru tidak menganggap keluarga Glazer sebagai biang masalah. Berbeda dengan Evra, gerakan Glazers out sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu karena menganggap mereka adalah biang keladi United menjadi tim dengan utang yang banyak. Tapi, berbeda dengan pandangan penggemar, Glazer justru menjadi orang yang peduli dengan klub.

“Saya akan menyebut dua nama yang cukup sensitive, Avram dan Joel Glazer. Saya sudah sering bertemu dengan Avram. Saya tahu, banyak yang benci dengan keluarga Glazers, tapi Avram mencintai United. Dia peduli dengan klub ini. Jadi sebelum kita berkata ‘Glazers out’, saya meminta kalian semua untuk tenang.”

“Jangan pula jadi arogan. Beberapa orang di klub saja masih tidak hormat kepada Ferguson. Sebagian orang mungkin masih marah karena ia mengangkat David Moyes. Tetapi pertanyaan sebenarnya adalah apakah Moyes mendengarkan nasihatnya? Saya tidak yakin tentang itu,” ujarnya.

Evra bisa dibilang cukup berani untuk mengeluarkan keresahannya di media sosial dan menyerang langsung Manchester United. Risikonya cukup tinggi. Bisa saja ia kesulitan mendapatkan pekerjaan di sana mengingat ia pernah magang selama beberapa hari. Meski begitu, Evra dalam video tersebut berkata kalau dia tidak masalah jika ia tidak dihargai lagi oleh United karena ucapannya tersebut. Evra hanya menunjukkan cintanya kepada United, namun dia tidak butuh pekerjaan dari United.

“Saya kenal banyak orang yang tidak mau bicara karena mungkin mereka takut kehilangan pekerjaan. Saya tidak peduli. Saya tidak butuh (pekerjaan) dari Manchester United. Saya tidak akan mau berbohong karena banyak beberapa orang yang mau merusak klub ini,” kata Evra