Menjelang hari-hari terakhirnya sebagai pesepakbola, Michael Carrick tiba di sebuah ruangan bawah tanah gudang Victoria yang terletak di pelabuhan Manchester. Lokasinya, hanya sepelemparan batu dari stadion Old Trafford.

Setibanya ia di sana, Carrick disambut oleh rentetan foto instan yang memuat momen-momen terbaiknya semasa membela Manchester United. Ada foto saat ia mengangkat piala Liga Champions, ada pula foto saat dia bersama Joe Cole di West Ham United. Ada banyak foto yang dipasang dengan satu tujuan yaitu mengenang kembali kariernya sebagai pesepakbola.

Awal Karier di Manchester United

Itu terjadi pada awal musim. Sekitar tiga tahun berturut-turut, Ferguson mengatakan kepada saya, “Anda tidak akan bermain sampai hujan mulai turun.” Saat itu saya berpikir apa yang dia bicarakan? Tapi kemudian saya masuk tim sekitar bulan September atau Oktober. Saya akan kehilangan empat sampai enam minggu pertama dan kemudian segalanya menjadi lebih mudah setelah saya masuk tim.

Pengalamannya di Final Liga Champions 2008

Itulah satu dari tiga momen puncak saya. Perasaan terbaik yang pernah kualami dalam hidup. Saya begitu gugup dan eksekusi penalti saya (babak adu penalti) adalah yang terburuk yang pernah saya buat. Sulit rasanya berada dalam situasi tersebut karena Anda akan selalu gelisah. Tetapi anda harus benar-benar fokus untuk mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya. Syukur, kami mendapatkan trofi tersebut.

Kami sempat berpikir kalau harapan itu hilang jika tendangan John Terry masuk. Saya tidak melihat apa yang terjadi pada saat itu, tapi saya rasa kejadian itu menyakitkan untuknya. Itulah mengapa ketika kami memenangkannya, perasaan kami layaknya bermain Roller Coaster.

Baca juga: Kenangan dan Rasa Hormat Michael Carrick pada Sir Alex Ferguson

Malam Mengalahkan AS Roma 7-1

Itu juga termasuk malam istimewa. Meringkas awal-awal karier saya di United. Kecepatan, intensitas, serta kualitas sepakbola yang tidak bisa Roma atasi. Tetapi kami begitu terkejut ketika mengetahui hasil akhirnya.

Baca juga: Skuat MU Saat Mengalahkan AS Roma 7-1, di Mana Mereka Sekarang?

Sosok Sir Alex Ferguson di Matanya

Betapa luar biasanya orang itu. Dia adalah pengaruh terbesar saya secara pribadi. Dia tidak banyak berkata karena auranya sudah terasa di ruang ganti. Keinginannya untuk menang, lagi dan lagi membuat saya tidak percaya.

Ferguson pernah membekukan saya karena bermain buruk di final Liga Champions 2009, Tetapi dia tidak pernah memberitahuku. Sejak saat itu, saya tidak bermain sampai Oktober (tertawa). Tetapi dia selalu percaya kepada saya. Jika saya dicadangkan olehnya, maka saya berpikir kalau itu mutlak keputusannya. Yang penting, saya akan selalu siap ketika saya dibutuhkan.

Itulah cara dia mengelola sebuah kelompok. Beberapa pemuda memulai musim dengan baik tapi turun secara drastis sementara saya memulainya dengan buruk tapi berhasil menyelesaikan karier saya dengan sangat kuat.

Ketika Tumbuh Menjadi Pemain Senior

Saya pikir ketika usia anda beranjak tua maka ada tanggung jawab alamiah untuk pergi melihat pemain yang lebih muda dan mengatakan beberapa hal. Saya merasakannya ketika saya pertama kali masuk ke sebuah tim, ada beberapa pemain senior mendatangi kalian dan mengatakan apa yang mereka katakan dan apa yang mereka harapkan.

Baca juga: Kesebelasan Negara Inggris yang Membuat Carrick Depresi

Sahabat Terdekat di United

Paul Scholes. Saya bermain dengan beberapa pemain kelas dunia tetapi Scholes adalah pemain yang lain. Saya beruntung bisa melihatnya bermain dan kemudian saya berdiri di sampingnya bersama bola. Ia adalah pemain luar biasa.

Saya bisa memilih 10 hingga 15 pemain terhebat yang pernah bermain bersama saya. Ada Ronaldo, Rooney, Ferdinand, Giggs, Gary Neville, dan lain-lain. Tetapi Scholes berada jauh lebih baik di atas yang lainnya.

Baca juga: 40 Fakta Michael Carrick

Ketika Terdegradasi Bersama West Ham pada 2003

Jujur, saya tidak pernah berpikir untuk pergi dari sana. Berada di Championship sangat berat tetapi saya senang karena itu akan membuatku tegar secara mental. Namun, pada akhirnya saya lolos dari itu (tertawa).

Kariernya yang Mandek di Timnas Inggris

Sulit untuk menilai karier saya di Inggris. Kadang anda berpikir bisa melakukan ini, bisa melakukan itu. Saya bisa terpilih ketika saya bermain bagus, tetapi akhirnya saya tidak terpilih. Saya tidak bisa menyalahkan siapapun tentang karier saya di tim nasional karena terkadang saya tidak bermain bagus saat diberi kesempatan bermain.

Satu-satunya yang membuat saya dipanggil ke tim nasional adalah karena status saya sebagai pemain Manchester United. Mereka memilih saya karena saya pemain United dan bukan karena mereka benar-benar ingin memainkan saya.

Kegiatan yang Dilakukan Setelah Tidak Menjadi Pesepakbola

Dulu, saya adalah anak yang berasal dari keluarga yang tidak punya banyak uang. Tetapi saya adalah anak yang bahagia. Sekarang ada tanggung jawab untuk menghabiskan dana dari partai testimonial saya kepada anak-anak agar bisa berkembang. Caranya adalah dengan memberikan lingkungan yang baik dan meninggalkan masalah yang mereka alami dengan cara sepakbola. Yang lebih penting adalah kemauan mereka untuk berada di sekitar kita dan belajar berkembang.

Dan itulah sosok Michael Carrick. Pemain yang selama 12 musimnya bersama United terwakili dalam tiga kata yaitu dedikasi, rendah hati, dan kesuksesan.

Catatan: Kutipan ini diambil saat Carrick diwawancarai Mark Ogden bersama ESPN.