Juan Mata ketika massih di Oviedo/ Foto: JuanMata8.com

Pada bagian pertama, Juan Mata bercerita tentang aktivitas dia selama Pandemi Corona, pemain terbaik Premier League versi dirinya sendiri, dan kerinduannya terhadap sosok Herrera.

Pada bagian kedua ini, penggawa asal Spanyol ini bercerita banyak hal baik itu dalam sepakbola maupun di luar sepakbola. Ia bercerita tentang keinginannya makan malam setelah pandemi berakhir, peluang pensiu bersama Real Oviedo, hingga kebingungan Mata untuk meneruskan kegiatan selanjutnya pada saat pensiun nanti.

Yang Ingin Mata Lakukan Setelah Pandemi Berakhir

“Saya ingin mengajak makan malam orang tua saya, saudara perempuan saya, dan pacar saya. Lebih dari satu orang, tapi itulah yang saya rasakan.”

Rashford Adalah Jebolan Akademi Terbaik

“Marcus Rashford adalah pemain terbaik yang saya lihat sejak akademi. Dia adalah pemain istimewa. Saya harus bercerita tentang ini, waktu Louis van Gaal menjadi manajer, kami melakukan sedikit permainan kecil setelah latihan, dan dia bermain di sayap kanan. Setelah selesai, Ander Herrera datang kepada saya dan berkata ‘Kamu sudah melihat pemain ini? Seberapa bagusnya dia? Apakah dia akan jadi pemain untuk kita?’

“Dia langsung sadar ketika melihat dia beraksi. Ander langsung paham kalau dia adalah pemain istimewa. Sejak awal, dia bertekad untuk bisa bermain bersama kami, mencetak banyak gol dengan cepat bagi kami dan juga negaranya. Jadi, saya merasa kalau dia adalah salah satu pemain spesial yang pernah saya lihat di akademi United.”

Saya Masih Gugup di Old Trafford

“Saya bicara soal ini dalam buku saya. Tidak peduli berapa banyak laga yang dimainkan, tidak peduli berapa usia Anda, tapi saya selalu merasa tegang di terowongan Old Trafford. Kegugupan itu akan menghilang setelah Anda menginjak lapangan dan pertandingan telah dimulai, tetapi sebelum pertandingan adalah saat yang terburuk dalam hal bagaimanan menangani ketegangan di atas lapangan. Saya masih merasa tegang ketika bermain.”

Momen Terbaik di Sepakbola Sepanjang Karier

“Yang terbaik adalah final Piala Dunia 2010. Final ketika Andres Iniesta mencetak gol. Kami semua melihat waktu, melihat wasit, dan memastikan apakah dia offside aatau tidak. Lalu wasit (Howard Webb) meniup peluit pertandingan berakhir dan itu adalah ledakan kebahagiaan dan kami berhasil mencetak sejarah karena Spayol tidak pernah juara Piala Dunia. Itulah trofi yang diimpikan setiap pemain. Selain itu, Liga Champions dan Liga Europa juga menjadi momen terbaik, tapi Piala Dunia jauh lebih menggembirakan.”

Momen Terburuk Mata

“Yang terburuk adalah ketika saya bermain untuk Chelsea. Saya menjadi pemain terbaik dua tahun berturut-turut, bermain secara teratur dan saya menikmati sepakbola karena bermain sangat bagus. Namun, situasinya mendadak berubah. Saya tidak sering bermain, kepercayaan diri saya hilang dan itu adalah tantangan dalam karier saya yang harus saya atasi. Tapi, saya merasa itu normal.”

“Saya tidak tahu apakah ada pemain yang kariernya selalu baik-baik saja. Ada yang mengalami cedera, ada yang manajer yang merasa kalau Anda tidak cocok dengan permainannya, ada juga yang menderita karena klubnya tidak berjalan baik, jadi Anda harus beradaptasi dengan tantangan ini dan mengatasinya sehingga Anda bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi.”

Saya Tidak Ingin Kembali ke Chelsea

“Saya sangat bahagia sekarang. Saya senang bermain untuk Manchester United, klub yang luar biasa, bermain di Old Trafford dua pekan sekali. Luar biasa. Saya berterima kasih atas waktu saya di Chelsea. Dua setengah tahun dan mereka semua sangat baik kepada saya karena telah membantu perkembangan saya sebagai pribadi. Mereka yang membantu saya belajar bahasa, budaya, dan meraih trofi. Tetapi saat ini saya tidak bisa lebih dari bahagia karena bermain untuk Manchester United.”

Makna Jersey Manchester United

“Saya mencoba untuk merenung betapa istimewanya saya memakai kaus United selama enam sampat tujuh tahun terakhir. Saya bangga setiap kali memakai kaus United, dalam latihan maupun saat pertandingan. Saya beruntung bisa mewakili klub ini dalam permainan yang berjalan baik atau bahkan buruk. Tapi, memakai baju saja tidak cukup. Anda harus menang dan dapat piala. Itulah tujuan saya dan itu tujuan United.”

Bruno Fernandes Sangat Hebat

“Bruno memanggil saya penyihir kecil, sementara saya menyanyikan namanya, ‘Bruno, Bruno’ setiap saya melihatnya. Saya merasa dia senang dengan sambutan yang saya lakukan setiap pagi. Dia adalah pria hebat, kami dekat dan di pemain hebat. Dia memberi dampak yang luar biasa.”

Bimbang Menjadi Pelatih

“Saya suka sepakbola dan Anda bisa melatih diri untuk mengembangkan pemain dan membuat mereka mencapai level tertinggi. Saya suka terlibat dalam permainan, tapi di sisi lain hidup Anda terus dipertanyakan. Tuntutan semakin tinggi karena semua kini dinilai dari hasil. Jika Anda seorang pemain, maka Anda bisa mengubah laga di atas lapangan. Akan tetapi, Anda hanya berdiri di bangku cadangan ketika menjadi manajer. Anda bisa memiliki ide, tapi Anda tidak bisa mencetak gol. Tidak adil bagi mereka.”

“Bekerja sebagai manajer adalah pekerjaan yang sangat menuntut karena Anda akan selalu berada dalam tekanan. Di sisi lain, memang menyenangkan melihat tim bermain seperti yang Anda inginkan. Sejauh ini, saya ingin bermain sepakbola bertahun-tahun karena saya merasa masih muda. Mungkin saya akan bekerja di MUTV setelah pensiun nanti.”

“Saat ini, saya melihat diri saya bermain selama mungkin di klub. Seperti yang Anda ketahui, ada pemain yang pergi ke berbagai negara dan mencoba liga atau budaya yang berbeda. Itu semua tergantung keadaan ke depan. Saya lebih suka fokus pada tujuan jangka pendek dibanding berpikir jauh ke depan.”

Pensiun di Real Oviedo? Bisa Saja

“Itu tim kampung halaman saya dan itulah tim yang saya dukung di Spanyol. Pada titik tertentu, menyenangkan melihat klub itu pernah menelurkan pemain muda hebat dari sana seperti Santi Cazorla, Michu, Adrian Lopez, dan saya sendiri. Alangkah senangnya jika kita semua bisa bertemu lagi di Oviedo dan membawa mereka ke La Liga karena saat ini mereka berada di Divisi Kedua. Semoga mereka bisa ada di level tertinggi.”