Jose Mourinho kerap dinilai sebagai seorang manajer yang angkuh, arogan, gemar mencari konflik, mudah mengeluh, suka merengek, dan rentetan sifat-sifat negatif lainnya. Namun, di luar itu semua sosok Mourinho bisa dibilang adalah manajer yang begitu ramah terutama kepada para penggemarnya.

Sesaat setelah United menang atas Burnley pekan lalu, Mourinho mendatangi ribuan fan United yang bertandang ke Turf Moor. Di tengah nyanyian “Mourinho Red Army”, ia memanjat papan iklan dan memberikan mantel yang dipakai untuk salah satu fan yang hadir.

Diketahui, mantel tersebut diberikan kepada bocah 10 tahun bernama Aidan. Ia adalah pemegang tiket musiman United yang sudah menonton klub ini sejak usia 5 tahun. Dilansir dari situs resmi United, ayah Aidan, Dave, mengaku terkejut anaknya bisa mendapatkan mantel tersebut dari si Special One.

“Jujur saja kami terkejut. Kami berada di kursi belakang gawang dan melihat Jose berjalan dan memberi isyarat kalau dia akan menghampiri kami di barisan depan. Jose berjalan sambil memuji kami dan dia menyerahkan buku catatannya kepada pemuda di samping kami. Lalu dia tidak tahu harus memberi apa lagi ketika ia menepuk kepala Aidan karena botol yang dibawa juga sudah diberikan kepada anak lainnya. Dia memiliki mantel di lengannya, jadi dia memberinya kepada Aidan. Semuanya terjadi sangat cepat,” tuturnya.

Dave juga menceritakan bagaimana reaksi Aidan sesaat setelah menerima hadiah khusus tersebut. Ia mengaku kalau anaknya tidak bisa lepas dan selalu mengenakan mantel tersebut hingga ke tempat tinggal mereka yang terletak di Blackpool.

“Beberapa teman kami yang bertemu di bar merasa cemburu melihat Aidan. Dia nampak menikmati momen tersebut. Sepanjang perjalanan kembali ke Blackpool ia selalu mengenakan mantel tersebut. Di akhir pekan biasa, perjalanan kami dari Burnley menuju Blackpool akan terasa sangat jauh. Namun berkat hadiah ini, perjalanan kami terasa sangat singkat.”

Tak ayal, aksinya ini disambut dengan sangat positif oleh para pendukung Setan Merah termasuk Dave. Ini semua semata-mata merupakan bentuk apresiasi dari eks pelatih Inter Milan tersebut kepada para penggemar setianya yang masih menyanyikan namanya secara lantang. Meski posisi United masih tertahan di urutan ke-10, namun ia menganggap Mourinho masih layak untuk mendapatkan dukungan dari para penggemar United.

“Sikapnya sungguh bagus untuk dilihat. Klub ini masih dalam tahap transisi dan Jose sedang mencoba yang terbaik. Kami mungkin tidak berada di tempat yang tepat, tetapi para penggemar United yang suka bertandang akan sedikit lebih menghargai kinerja yang telah ia berikan. Saya adalah penggemar United sejak klub ini masih dipegang Ron Atkinson dan akan selalu berada di belakang tim.”

Dari Mantel, Medali, Hingga Buku Catatan

Mourinho memang dikenal sebagai manajer yang suka memberi segala sesuatu kepada penggemarnya. Ketika United meraih kemenangan atas Chelsea 2-1 musim lalu, ia memberikan sebuah buku catatan kecil kepada salah seorang anak sesaat setelah pertandingan usai.

Tidak hanya barang yang (mungkin) tidak berharga seperti buku catatan, Mourinho bahkan gemar sekali memberikan medali yang pernah ia raih bersama klub-klub yang ditukanginya. Siapa yang tidak ingat ketika di awal musim 2017/2018 ia memberikan medali runner up Piala Super Eropa kepada bocah yang hadir di pertandingan tersebut. Hal serupa juga ia lakukan ketika Chelsea kalah dari Arsenal di Community Shield dua musim sebelumnya.

Baca juga: Ini Alasan Mou Memberikan Medalinya pada Suporter United

Selain medali perak, medali juara pun tidak luput dari aksi “amal” Mourinho ini. Ketika membawa Chelsea juara Premier League musim 2014/2015, ia memberikan medali tersebut kepada Matilde, anak perempuannya. Dua medali yang ia raih pada dua musim pertamanya menangani The Blues pun sengaja ia berikan kepada sebuah badan amal untuk dilelang.

Diketahui, tradisi ini sudah bertahan sejak ia masih menangani FC Porto. Alih-alih menyimpan medali juara sebagai kenangan, Mourinho justru memilih untuk menyimpan arloji yang dia kenakan sebagai pengingat kalau ia berhasi meraih titel dengan arloji tersebut. “Jika saya berhasil mendapat gelar juara di suatu kompetisi, saya akan menyimpan arloji yang saya kenakan sebagai sebuah tanda kalau saya berhasil mendapatkan gelar,” ujar Mourinho.

“Bagi saya, sebuah medali hanya akan tergeletak begitu saja di rumah saya sementara bagi siapapun yang menerimanya, medali tersebut akan menjadi sesuatu yang akan dikenang selamanya,”pungkasnya.

Selama tiga musim menangani United, Mourinho sudah berganti tiga arloji mengingat ia sudah membawa klub ini meraih tiga gelar. Semoga saja pada musim ini Mourinho bisa mendapatkan gelar agar bisa mengganti arloji yang ia kenakan sekarang dengan arloji baru pada musim depan.

Sumber: Telegraph, Daily Mail, Manutd