Musim ini memang menjadi musimnya Mohamed Salah. Menjadi pemain terbaik Premier League, membawa Liverpool sedikit lagi ke final Liga Champions, serta berpotensi melebihi catatan gol liga milik Alan Shearer, Cristiano Ronaldo, dan Luis Suarez, merupakan catatan yang sudah dibuat oleh pemain berusia 25 tahun tersebut. Ia hanya butuh satu gol lagi untuk menyamai catatan Ruud van Nistelrooy sebagai pemain Premier League dengan gol terbanyak semusim di semua kompetisi.

Sinar Salah di Premier League musim ini mengundang pertanyaan dari banyak pihak. Salah satunya adalah mengapa pemain sekaliber dirinya bisa disia-siakan oleh seorang Jose Mourinho. Kita tentu sudah tahu kalau Liverpool bukanlah klub Inggris pertama yang diperkuat Salah. Ia sempat bermain bersama Jose Mourinho di Chelsea selama dua musim sebelum dilepas ke AS Roma 2016 silam.

Baru-baru ini, Jose mengungkapkan kalau dirinya tidak mau disebut-sebut sebagai orang yang menghiraukan bakat Salah. Menurut Jose, Salah saat itu belum memiliki mental yang sangat matang seperti yang ia tunjukkan di Liverpool pada musim ini. Selain itu, Mou hanya meminta Chelsea untuk meminjam Salah tanpa adanya opsi penjualan.

Baca juga: Mohamed Salah Pemain Terbaik Premier League?

“Orang-orang mengatakan kepada saya kalau saya menjual Salah. Sebaliknya, saya adalah orang yang membeli Salah. Saya orang yang menyuruh dia datang ke Chelsea dan saya yang bertanggung jawab untuk kedatangannya. Tapi dia saat itu masih muda dan belum siap secara fisik dan mental. Dia juga belum mampu beradaptasi dengan kehidupan sosial budaya di sini,” ujarnya dilansir ESPN.

Jika kita melihat situasi skuad Chelsea saat mereka membeli Salah dari Basel, maka sanggahan yang diucapkan Jose Mourinho terkesan wajar. Ketika itu, Salah harus bersaing dengan beberapa pemain lain yang berposisi sama dengannya seperti Eden Hazard dan Oscar.

Tidak hanya itu, di belakang kedua nama tadi masih bercokol pemain lain macam Willian, Juan Mata, dan Andre Schurrle yang membuat menit mainnya semakin berkurang. Hal ini pula yang membuat Jose meminjamkan Salah ke Fiorentina semusim berselang.

“Kami (Chelsea) kemudian meminta dirinya untuk dipinjamkan dan ia menerimanya. Kami mengirimnya ke Fiorentina dan disanalah dia mulai matang. Chelsea kemudian memutuskan untuk menjualnya pada 2016. Dan ketika mereka mengatakan bahwa saya adalah orang yang menjualnya maka itu semua adalah bohong. Saya hanya membelinya. Saya setuju untuk meminjamkan dia, tapi tidak untuk menjualnya,” ujarnya menambahkan.

Sempat dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2015/2016, klub ibukota Italia tersebut kemudian mempermanenkan status Salah semusim berselang. Pada saat Chelsea memutuskan menjual Salah, Jose Mourinho sudah dipecat The Blues dan bersiap merajut masa depan baru bersama Setan Merah.

Jose Mourinho memang kerap kali dituduh sebagai manajer yang gemar menyia-nyiakan pemain-pemain bertalenta. Sebelum Salah, ada nama Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, dan Mario Balotelli yang bakatnya menghilang di tangan The Special One namun bersinar di tempat lain. Akan tetapi, bagi Jose kisah pemain yang gagal di satu klub namun sukses di tempat lain adalah sebuah cerita yang wajar dalam sepakbola.

“Dalam sepakbola, kami sering membuat kesalahan. Seringkali beberapa pemain berkembang dengan cara yang tidak kami harapkan, beberapa pemain lain tidak mencapai tingkat yang kami kira bisa mereka lakukan. Saya tidak berpikir bahwa hal ini adalah sebuah kesalahan karena itu semua adalah bagian dari pekerjaan di dunia sepakbola,” tuturnya.

Sumber: SkySports, ESPN