Foto: Goal.com

David Moyes kerap dicibir ketika menangani Manchester United pada 2013/2014. Salah satunya dikarenakan ia tidak mampu mengundang satupun pemain terbaik untuk memperkuat Setan Merah. Selama menangani United, hanya ada tiga pemain yang ia datangkan untuk mengisi skuat utama. Mereka adalah Guilermo Varela, Marouane Fellaini, dan Juan Mata.

Dari ketiga nama tersebut, hanya Juan Mata yang kehadirannya benar-benar memberi pengaruh kepada permainan United. Marouane Fellaini mendapat cibiran karena tampil tidak sesuai ekspektasi, sementara Guilermo Varela tidak satu kalipun diberi kepercayaan untuk tampil.

Pada musim tersebut, United sempat dikabarkan mengincar beberapa pemain berlabel bintang. Ander Herrera, Thiago Alcantara, dan Cesc Fabregas masuk dalam pantauan United. Akan tetapi, ketiga nama tersebut tidak ada yang mendarat ke Manchester.

Satu pemain lain yang juga menjadi target United adalah Toni Kroos. Setan Merah sudah menaruh minat sejak dirinya masih bermain di Bayern Munich. Kroos sendiri sebenarnya sudah tidak betah bersama Die Bayern karena pihak klub merendahkan kemampuannya. Bayern saat itu menyebut kalau Toni Kroos bukan pemain kelas dunia.

Hal ini membuka kesempatan bagi United untuk mendekati Kroos. Dilansir dari TalkSport, Moyes mengungkapkan kalau Kroos sebenarnya sudah sepakat akan bergabung dengan United, namun hal itu baru terjadi pada musim panas 2014/2015 atau ketika Moyes memasuki musim keduanya bersama United.

“Ya itu benar (upaya merekrut Kroos). Toni Kroos udah setuju untuk bergabung bersama saya di United. Saya bertemu dia dan istrinya dan kami semua setuju ketika dia masih bermain bersama Bayern Munich. Tetapi, hal itu tidak jadi terealisasi karena saya pergi sebelum akhir musim, sebelum dia memutuskan untuk hijrah ke Real Madrid,” tuturnya.

Harapan untuk melihat Toni Kroos berseragam United akhirnya pupus. Moyes dipecat oleh manajemen, 10 bulan dari enam tahun kontraknya menangani Setan Merah. Hal ini kemudian membuat Kroos tidak jadi ke United dan memilih Real Madrid yang sebelumnya menjuarai Liga Champions ke-10.

Kehilangan Kroos memang cukup merugikan bagi United. Mereka butuh kreator serangan di lini tengah untuk menggantikan Michael Carrick yang sudah berumur. Disaat yang sama, Kroos saat itu menjelma sebagai salah satu gelandang terbaik setelah membawa timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014. Real Madrid kemudian menjadi pihak yang sangat beruntung karena hanya mengeluarkan 25 juta Paun saja.

Kehadiran Louis van Gaal juga menjadi penyebab tidak datangnya Kroos ke United. Ia memilih untuk mendatangkan Ander Herrera dari Athletic Bilbao yang harganya beberapa juta lebih mahal ketimbang Kroos.

Bersama Real Madrid, Kroos meraih rentetan kesuksesan. Lima musim bermain untuk Los Blancos, Kroos sudah mendapatkan 10 gelar, diantaranya satu trofi La Liga, satu Piala Super Spanyol, tiga gelar Liga Champions Eropa, dua Piala Super Eropa, dan tiga Piala Dunia Antar Klub.

Kesuksesan Kroos bersama Real Madrid sempat membuat petinggi Bayern Munich menyesal telah menjualnya. Mathias Sammer, mantan direktur olahraga Bayern, sempat berkata kalau Bayern bisa memenangi trofi Liga Champions apabila Kroos tidak memilih untuk pindah.

Tidak hanya Bayern sebenarnya, Manchester Unied juga patut untuk menyesal karena kehilangan seorang gelandang kreatif dengan harga yang terbilang ekonomis. Pencarian gelandang kreatif United baru berakhir ketika pada 2016, mereka mengeluarkan 90 juta paun untuk membawa pulang Paul Pogba.