Foto: MU Die Hard Fans

Apa yang dilakukan Erik ten Hag kepada Cristiano Ronaldo menegaskan bahwa sebagus apa pun kariermu, sehebat apa pun kamu di mata dunia, kamu tetaplah pesepakbola biasa yang tidak bisa bertindak sembarangan.

Pemberitaan tentang sikap Cristiano Ronaldo yang cabut saat laga Manchester United melawan Tottenham Hotspur tengah pekan lalu masih berlanjut. Banyak yang mempertanyakan tentang bagaimana nasib si nomor tujuh selanjutnya setelah Ten Hag memilih untuk tidak membawanya ke laga melawan Chelsea Sabtu besok.

United sudah memberi hukuman kepada Ronaldo. Selain tidak dibawa ke laga melawan Chelsea dan diminta berlatih bersama tim U-21, klub juga mendenda Ronaldo dengan tidak memberinya gaji selama dua pekan. Harapannya sang pemain bisa jera dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Ten Hag sendiri juga sudah menegaskan kalau Ronaldo sendiri yang menolak untuk bermain Hal ini sudah dia sampaikan dalam konferensi pers jelang melawan The Blues.

Hingga tulisan ini dibuat, keputusan Ten Hag yang keras kepada Ronaldo masih memicu perdebatan. Banyak yang membela sang manajer, tapi tidak sedikit pula yang justru mengkritik eks Ajax tersebut. Bahkan beberapa pundit menyebut kalau Ronaldo mendapat perlakuan tidak hormat dari manajernya karena sering menaruhnya di bangku cadangan.

Namun, kita juga tidak bisa menyalahkan Ten Hag. Sedari awal, dia berkata kalau dirinya tidak akan memberi toleransi kepada pemain yang coba-coba mencari masalah dengannya. Terutama soal kedisiplinan. Ia masih mengampuni sikap Ronaldo yang cabut saat laga pra-musim melawan Vallecano. Tapi untuk kasus sekarang, tidak ada ampun lagi bagi dirinya.

Di sisi lain, Ronaldo juga harus sadar kalau tingkah lakunya sudah merugikan klub. Ten Hag tetaplah bosnya yang harus dihormati. Apa yang dilakukan Ten Hag kepadanya menegaskan bahwa sebagus apa pun kariermu, sehebat apa pun kamu di mata dunia, kamu tetaplah pesepakbola biasa yang tidak bisa bertindak sembarangan.

Amin Younes yang Malang

Bukan kali ini saja Ten Hag bermasalah dengan pemain yang menolak untuk main dari bangku cadangan. Pada Maret 2018, ia lebih dulu kecewa dengan tingkah salah satu pemainnya di Ajax, Amin Younes.

Saat itu, Ajax unggul 4-1 atas Heerenven dan pertandingan masih tersisa lima menit. Ten Hag kemudian meminta Amin untuk segera main. Sayangnya, permintaan tersebut tidak digubris oleh si pemain. Dia hanya diam seolah tidak mau mendengarkan perintah. Merasa dikacangin, Ten Hag pun memilih berbalik badan.

Hukuman pun kemudian diterima oleh pemain yang kemudian hijrah ke Napoli tersebut. Amin dibuang dari tim utama dan menghabiskan sisa musim 2017/2018 bersama tim cadangan.

“Saya hanya ingin pemain yang punya motivasi. Banyak yang terjadi di sekitar Amin dan dia tidak memberi sinyal kepada kita kalau perhatiannya masih sepenuhnya dengan Ajax. Marc (Overmars) dan saya memberi tahunya kalau dia akan berlatih di sisa musim ini bersama Jong Ajax,” kata Ten Hag saat itu.

Ten Hag begitu kecewa dengan sikap Amin kala itu. Ia sampai berkata kalau Amin sendiri yang membuat kehadirannya seperti tidak diperlukan. Padahal Ten Hag hanya ingin menghargai kerja keras si pemain dalam sesi latihan meski si pemain sudah pasti pindah pada musim panas berikutnya.

Kasus Amin bisa menjadi contoh kalau Ten Hag tidak akan pandang bulu kepada siapa pun yang coba membantahnya. Bahkan menurut beberapa pundit, ketegasan Ten Hag itu sudah diperlihatkan saat dia masih melatih tim junior.

Sejauh ini, hukuman Ronaldo masih tergolong ringan. Belum ada vonis apakah dia disingkirkan selamanya atau tidak yang menegaskan kalau peluang untuk kembali ke tim utama masih cukup terbuka.