foto: clickon.co

Jose Mourinho adalah pecinta dan pengoleksi jam tangan. Bahkan, ia menyimpannya di safety box. “Seperti orang lain yang menyimpan medali atau kostum, aku menyimpan jam tangan,” papar Mourinho.

Mou memandang jam tangan sebagai sesuatu yang begitu istimewa. Mou biasanya memberikan hadiah saat ia memenangi gelar pada istri dan kedua anaknya. Sementara itu, ia membeli jam tangan baru, karena jam tangan lama akan ia simpan.

“Setiap aku menyelesaikan musim dengan sebuah trofi, musim itu direpresentasikan dengan sebuah jam tangan. Aku punya 21,” kata Mou saat masih menjabat sebagai manajer Chelsea.

foto: manutd.com
foto: manutd.com

Senin (31/11) malam kemarin, Mou melepaskan jam tangan Hublot seri Big Bang dari lengannya. Terlihat samar tato yang bertuliskan “Tami” sebagai panggilan nama istrinya, “Tita” pangglian untuk putrinya, serta “Zuca” panggilan untuk putranya. Jam tangan tersebut kemudian diberikan kepada pemandu acara untuk dilelang.

Mou tidak hadir sendirian dalam Gala Dinner yang dihelat di Old Trafford tersebut. Mou, hadir bersama mayoritas tim inti United yang terlibat dalam penggalangan dana untuk Badan PBB untuk Anak-Anak,Unicef. Pada malam tersebut, total 215 ribu paun terkumpul untuk didonasikan.

Mou sendiri mengumpulkan sekitar 30 ribu paun dengan melelang sejumlah koleksi personal miliknya, mulai dari tanda tangan, jaket Adidas, baju latihan, sampai syal yang ia bentangkan saat pertama kali diumumkan sebagai manajer baru United. Seolah belum puas, Mou pun akhirnya melelang jam tangan Hublot miliknya seharga 16 ribu paun.

Dalam acara Gala Dinner tersebut, turut hadir gelandang berkebangsaan Jerman, Bastian Schweinsteiger, yang juga sudah mulai berlatih bersama tim utama, setelah dipinggirkan ke tim cadangan.

Gala Dinner ini sendiri merupakan yang ke-17 kalinya diselenggarakan oleh Manchester United dalam rangka mendukung Unicef. Uang hasil donasi tersebut akan disumbangkan bagi proyek Unicef di Thailand untuk membantu program pendidikan untuk anak-anak dengan keterbatasan atau tak punya akses untuk sekolah. Di Thailand, 25 persen anak-anak tidak bersekolah. Kualitas pendidikan pun biasanya buruk. Mereka yang lulus biasanya tak punya kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan.

Anak-anak yang tidak sekolah sebagian besar termarjinalkan, dirugikan, dan punya kehidupan yang miskin. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan. Dengan akses kepada pendidikan yang berkualitas, setiap anak akan memiliki kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik dan mampu menentukan masa depan dengan tangan mereka.

Pada Gala Dinner tersebut, turut hadir Marcus Rashford, yang juga tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-19, lalu Jesse Lingard, Timothy Fosu-Mensah, Paul Pogba, Memphis Depay,dan Henrikh Mikhitaryan.

Anthony Martial bersama Melanie. Foto: Manchester United.
Anthony Martial bersama Melanie. Foto: Manchester United.

Sang Dewa dari Swedia, Zlatan Ibrahimovic, turut hadir. Sementara itu, Anthony Martial, Juan Mata, Daley Blind, dan Ander Herrera, hadir bersama kekasihnya. Khusus untuk Martial, ia hadir bersama kekasih barunya, Melanie da Cruz, setelah berpisah dengan istri, Samantha, yang mengaruniainya dua anak.

Baca juga: Polemik Anthony Martial (Bagian 1): Gara-Gara Manchester UnitedPolemik Anthony Martial (Bagian 2): Perselingkuhan Itu Terkuak

Selain itu, turut hadir pula legenda United, Sir Bobby Charlton bersama istrinya, Lady Norma. Acara ini sendiri memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk bertemu langsung dengan pesepakbola idola mereka. Lalu ada pula acara lelang sampai memorabilia Manchester United yang telah ditandatangani.

Total, dalam penggalangan dana tersebut yang dilakukan sejak tahun 2000, telah terkumpul lebih dari empat juta pounds, sementara acara pada 2015 berhasil mengumpulkan 230 ribu paun.

“Apa yang menimpaku sejak ditunjuk sebagai manajer adalah dedikasi, komitmen, dan gairah dari para penggemar atas apa yang kami lakukan,” kata Mou.

“Kami semua bisa mengaitikan kepada hak fundamental setiap anak untuk memiliki pendidikan yang baik, jadi dengan pertolongan dan kebaikan hati para penggemar, kami bisa membuat perbedaan atas ribuan anak di Thailand,” jelas Mou.

Sementara itu, Daley Blind menambahkan bahwa acara seperti ini penting bagi anak-anak yang membutuhkan pendidikan.

“Sungguh senang bisa di sini sebagai tim dan mengumpulkan banyak uang yang bisa kami lakukan untuk menolong anak-anak di Thailand untuk mendapatkan masa depan yang bagus. Aku pikir, semua orang menyukai kegiatan amal seperti ini; membuat anak-anak merasa gembira, itu adalah sesuatu yang bagus,” tutup Blind.

Tidak ada yang dirugikan dalam sebuah acara amal. Terlebih, United telah mendapatkan banyak hal yang tak lepas dari penggemar itu sendiri, bukan cuma di Inggris, tapi juga di dunia, termasuk di Thailand. Membantu sesama mungkin tak akan mendapatkan balasan secara langsung. Akan tetapi, doa mereka bisa saja mengantarkan United menjadi juara.