Pada 21 Desember 1996, Eric “The King” Cantona mencetak gol indah yang dikenang banyak orang. Gol tersebut terjadi dalam pertandingan Manchester United versus Sunderland pada musim 1996/1997. Umpan satu-duanya dengan Brian McClair, dituntaskan lewat tendangan “Chip” ke sudut kiri atas gawang Sunderland.

Gol indah tersebut ditutup oleh perayaan gol Cantona yang berlaga seperti penguasa Old Trafford. Ia membentangkan kedua tangannya, sembari perlahan memutar badannya ke pandangan penggemar di stadion. Kombinasi inilah yang mungkin membuat publik sulit untuk melupakan gol tersebut.

Namun seperti gol-gol indah lainnya, ada sisi lain yang tak bisa kita hindari: Sisi dari penjaga gawang yang menjadi korban. Dalam gol ini yang menjadi korban ternyata mantan rekan satu tim Cantona di Nimes Olympique pada tahun 1991, namanya Lionel Perez.

Dilansir dari The Sun, Perez, kini 49 tahun, menceritakan bahwa seharusnya gol tersebut bisa saja tidak terjadi, asalkan ia mau menanggapi gurauan dari Cantona.

“Saat itu kita sudah kalah 0-3 setelah 48 menit bermain dan Eric sudah berhenti bermain. Dia hanya berhenti di tengah lapangan dan tidak berlari lagi, karena ia pikir pertandingan sudah habis. Kemudian ada satu momen di mana Giggs mengumpan dan Eric melakukan tendangan ke gawang, tapi tendangan itu berhasil kuhalau. Lalu Cantona mengatakan kepadaku, ‘Harusnya kau biarkan saja’. Tapi aku tidak mau menanggapinya karena saat itu kami (Sunderland) sedang kalah,” tutur Perez dilansir dari The Sun.

Ternyata aksi tidak menanggapi Cantona tersebut berdasarkan saran temannya dari Perancis yang melihat Cantona bermain melawan Chelsea. Dalam pertandingan tersebut, Cantona terlihat sangat bersahabat dengan Frank Leboeuf.

“Saya pikir saya tidak mau berbaik-baik dengan dia, apalagi dengan kamera yang menyorot kepada kami. Karena tindakanku yang jutek kepadanya justru setelah itu Cantona mulai menggila, ia mulai aktif lagi berlari kemana-mana,” lanjut Perez.

Perez menuturkan bahwa Cantona mengancam dirinya, dengan mengatakan, “Jika orang ini tidak mau juga berbicara dengan saya, dia akan lihat terbuat dari apa diri saya.” Lalu terjadilah gol ikonik tersebut pada menit ke-80.

“Saya yakin sekali jika saat itu saya respons saja obrolannya, mungkin dia akan tetap tenang-tenang saja sampai akhir pertandingan.” kenang Perez.

Kehidupan Perez Pasca Gol

Setelah dibobol Cantona, bisa dibilang karir Perez meredup. Perez menceritakan kisah lain di mana ia melakukan blunder yang fatal. Yaitu, kala Sunderland bertanding melawan Charlton di Wembley dalam babak final play-off, Divisi Satu pada 1998 silam. Saat itu, kesebelasan yang berjuluk The Black Cats tengah unggul 3-2, Perez keluar dari sarangnya untuk menghalau tendangan penjuru. Namun sialnya, Richard Rufus (Charlton) lebih cepat untuk menyundul bola tersebut, hingga skor menjadi imbang.

Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu, kedua kesebelasan masing-masing menambah satu gol, hingga pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti. Sialnya lagi, Perez gagal menghalau satupun tendangan dari Charlton. Skor berakhir 7-6, dan Sunderland gagal mendapatkan promosi.

“Kejadian itu masih menyaktikan bagi saya. Saya sangat kecewa, karena saya tahu itu karena kesalahan saya. Keesokan harinya saya menerima surat dari klub yang mengatakan bahwa saya bebas untuk mencari klub baru,” tutur Perez.

Kariernya berlanjut di Newcastle United, setelah ayahnya mendapat tawaran langsung dari Kenny Dalglish. Namun entah kenapa, Dewi Fortuna masih menjauh dari Perez. Ia tidak bermain di satu pertandingan pun bagi Toon Army selama dua tahun. Malah, ia dipinjamkan ke Scunthorpe dan Cambridge.

Setelah pensiun, ia mengambil pekerjaan sebagai pelatih kiper di Stevenage FC. Di sini pun kariernya tercoreng setelah ia mendapatkan hukuman 100 jam kerja sosial, karena mencolok mata pelatih kiper Northampton, Dave Watson. Perez pun akhirnya kembali ke negeri asalnya, Perancis, dan tidak menyentuh dunia sepakbola lagi.

“Saya mendapatkan semua sertifikat kepelatihan, tapi akan sangat berat bagi saya untuk kembali ke sepakbola. Ada yang bilang sepakbola seperti keluarga, tapi menurut saya tidak. Jika kamu sudah melewatkannya, kamu sudah selesai,” sebut Perez dengan sinis.

Masih Dihantui Gol Cantona

Hingga kini, menurut pengakuan Perez, dirinya selalu menerima telpon dari teman-temannya ketika gol tersebut ditayangkan. Apalagi gol tersebut terjadi di waktu menjelang perayaan Natal, di mana sanak famili tengah berkumpul bersama.

“Pernah suatu saat ketika keluarga menonton ulang pertandingan itu, Nenek saya berkata ‘Apakah kamu lihat semua bendera Perancis itu? Itu untuk kamu’. Itu sangat lucu, karena dia tidak sadar bahwa itu bukan untuk saya, tapi untuk Eric,” cerita Perez.

Perez mengakui bahwa gol tersebut tidak ia inginkan terjadi dalam karirnya. Namun ia membela diri bahwa gol tersebut bukanlah murni kesalahannya, sehingga dirinya tak terlalu masalah dengan gol yang terus menerus diungkit tersebut.

“Setiap saya pergi dan melihat saya, orang-orang akan menunjukkan video gol tersebut ke saya. Tapi saya tidak akan marah, saya cuma akan bilang ke mereka, ‘Apakah kalian pernah main di Old Trafford? Atau kalian cuma lihat Old Trafford di TV saja?” kata Perez.

Sumber : TheSun.co.uk