Undian Liga Champions musim 2017/2018 sudah dilakukan. Dua legenda sepakbola dunia, Andriy Shevchenko dan Francesco Totti, bertugas sebagai pengambil undian. Sama seperti musim-musim sebelumnya, undian musim ini juga menghasilkan grup yang masuk dalam kategori Grup Neraka. Lantas siapa saja yang berhak menempati kedelapan Grup tersebut. Berikut penulis tampilkan untuk Anda.

Grup A (Benfica, Manchester United, FC Basel, CSKA Moscow)

Seandainya nama CSKA diganti dengan Otelul Galati, maka grup ini akan menjadi pengulangan pada kompetisi musim 2011/2012. United jelas tidak boleh meremehkan ketiga lawannya tersebut.

Meski punya rekor yang cukup baik melawan Benfica, namun pada pertemuan terakhir, Iblis Merah hanya bermain imbang. Pertemuan mereka nanti akan menjadi ajang reuni bagi Matic, Lindelof dan Mourinho.

Menghadapi Basel, United bahkan pernah dibuat malu dalam pertemuan terakhirnya pada 2011. Sementara laga United menghadapi CSKA akan terasa sulit mengingat pada pertemuan terakhir kedua kedua tim berlangsung pada saat cuaca di Moskow sangat ekstrem.

Grup B (Bayern Munich, PSG, Anderlecht, Celtic)

Susunan grup ini sangat unik mengingat keempatnya adalah juara pada liga domestik mereka masing-masing. Namun, baik Bayern dan PSG diprediksi akan menguasai grup ini dengan mudah.

Bayern berambisi untuk tidak gagal lagi seperti dalam empat musim terakhir. Sedangkan keputusan PSG merekrut Neymar adalah untuk memenuhi ambisinya menjadi juara Eropa. Akan tetapi mereka jelas tidak boleh meremehkan Anderlecht dan Celtic yang bisa memberikan kejutan.

Grup C (Chelsea, Atletico Madrid, AS Roma, Qarabag)

Salah satu dari dua grup neraka pada Liga Champions musim ini. Duel Chelsea dengan Atletico Madrid akan berjalan sangat menarik karena mempertemukan Thibaut Courtois dan Diego Costa dengan mantan klubnya. Sementara itu Qarabag nampaknya hanya bisa pasrah melihat undian yang mereka dapat pada fase grup pertama mereka.

Grup D (Juventus, Barcelona, Olympiacos, Sporting Cp)

Barcelona jelas menyimpan dendam tersendiri kepada Juventus mengingat musim lalu, Blaugrana dibuat mandul oleh lini belakang Juve. Si Nyonya Besar jelas menginginkan menjadi juara pada akhir musim untuk memberikan kenangan manis bagi penjaga gawang mereka Gianluigi Buffon yang menjalani musim terakhirnya. Sementara baik Olympiacos dan Sporting diprediksi akan berebut satu tiket menuju 32 besar Europa League.

Grup E (Spartak Moscow, Sevilla, Liverpool, NK Maribor)

Perhatian grup ini akan tertuju pada Sevilla dan Liverpool. Bagi The Reds ini merupakan waktu yang tepat untuk bisa membalaskan dendam ketika dikalahkan Sevilla pada final Europa League dua musim lalu. Akan tetapi kedua kesebelasan jelas harus mewasapadai Spartak Moscow yang kembali ke Liga Champions sejak empat musim yang lalu. Sementara itu wakil Slovenia, Maribor kemungkinan besar hanya akan menjadi pelengkap saja.

Grup F (Shakhtar Donetsk, Manchester City, Napoli, Feyenoord)

Rival sekota Manchester United ini berada dalam grup yang tidak mudah. Mereka akan menghadapi Napoli yang terkenal akan kecepatan trio Mertens, Callejon dan Insigne. Selain itu mereka akan dihadapi dengan Shakhtar Donetsk yang kembali bermain di Liga Champions setelah musim lalu absen. Sedangkan musim ini menjadi pertama kalinya Feyenoord bisa kembali merasakan fase grup setelah terakhir kali mersakan pada musim 1999/2000.

Grup G (AS Monaco, FC Porto, Besiktas, RB Leipzig)

Bisa dikatakan bahwa grup ini diisi oleh para kuda hitam. Dua juara liga dan dua runner up kompetisi domestik berada dalam grup ini. Monaco akan memulai era baru mereka di Liga Champions pasca ditinggal para pemain andalannya musim lalu.

Peluang mereka untuk menjadi juara grup mungkin hanya akan diganggu oleh FC Porto. Sementara Besiktas jelas tidak boleh diremehkan mengingat diisi oleh nama-nama sarat pengalaman macam Pepe Quaresma, dan Negredo. Sedangkan Red Bull Leipzig berpeluang untuk mengganggu tiga jagoan grup G tersebut.

Grup H (Real Madrid, Borussia Dortmund, Tottenham Hotspur, Apoel Nicosia)

Sang juara bertahan harus bertemu kembali dengan Borussia Dortmund. Dalam delapan pertemuan terakhir, Si Putih hanya bisa menang dua kali dan menelan tiga kali kekalahan. Sedangkan wakil Inggris, Tottenham Hotspur terganggu faktor Wembley yang membuat mereka tersingkir darifase grup pada musim lalu. Selain itu laga ini akan mempertemukan kembali Gareth Bale dengan mantan klubnya. Sementara bagi Apoel, mereka jelas tidak ingin menjadi aldang pembantaian bagi ketiga klub tersebut.