Sudah empat musim Manchester United tidak bisa menjuarai Premier League. Musim ini tampaknya akan menjadi musim kelima puasa gelar Setan Merah di liga akan berlanjut. Meski sudah empat kali mengganti manajer, tetap saja belum ada yang mampu membawa pulang gelar kompetisi tertinggi itu ke Manchester merah.

Lantas, mengapa Manchester United bisa mengalami paceklik sesulit ini pasca ditinggal Sir Alex Ferguson? Berikut beberapa alasan mengapa pemilik 20 gelar Liga Inggris ini mulai kesulitan bersaing di Premier League yang kami saring dari berbagai sumber.

Mentalitas yang Berubah-ubah

Musim ini, Manchester United kerap kesulitan jika bertemu kesebelasan yang memiliki kekuatan setara atau jauh lebih baik dibanding United. Dari empat kunjungan tandang ke klub-klub peringkat enam besar, United baru menang sekali ketika melawan Arsenal. Musim lalu, Iblis Merah bahkan hanya menang dua kali dari 10 perjumpaan dengan klub klub berposisi lima besar dan empat kali mengalami kekalahan.

Persoalan mental memang menjadi masalah bagi pengganti Ferguson dalam beberapa musim terakhir. Tidak ada yang bisa memberikan mentalitas pemenang yang seimbang ketika berhadapan dengan klub-klub lainnya di Premier League.

Moyes membawa United menang melawan Arsenal tapi takluk ketika menghadapi Newcastle dan Swansea. Louis van Gaal membuat United perkasa ketika berhadapan dengan Liverpool dan Man City tapi United sempat puasa kemenangan ketika berhadapan dengan lawan-lawan macam Bournemouth, Norwich, dan Stoke City.

Membuat United menang melawan tim-tim besar sekaligus tim-tim kecil akan menjadi tugas Mou dalam sisa dua tahun kontraknya. Apabila ia mampu mengembalikan mentalitas United, bukan tidak mungkin gelar-gelar penting akan berdatangan,

Kurangnya Sifat Kepemimpinan

United sebelumnya dikenal memiliki pemain-pemain dengan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Sebut saja Peter Schmeichel, Eric Cantona, Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Patrice Evra, Ryan Giggs, dan Wayne Rooney. Mereka semua mampu membuat para pemain lain merasa nyaman baik di dalam maupun di luar lapangan.

Masalah kepemimpinan menjadi persoalan pelik di kubu United dalam beberapa musim terakhir. Mereka sebenarnya masih memiliki Michael Carrick, namun ia tidak mungkin bermain reguler setiap pekannya. Hanya sedikit pemain senior United yang masih bertahan di klub.

Jika menilik skuat United saat ini, maka pemain utama yang memiliki pengalaman banyak adalah Antonio Valencia yang sudah memasuki musim kesembilan. Akan tetapi, ia kesulitan berkomunikasi mengingat ia belum lancar berbahasa Inggris.

Chris Smalling sudah memasuki musim kedelapan namun performanya kerap angin-anginan. Begitu juga Phil Jones yang memasuki musim ketujuh. Satu-satunya pemain yang mungkin sudah memiliki jiwa pemimpin hanyalah David De Gea serta Ander Herrera.

Rekrutan Pemain yang Tidak Pernah Sesuai

Jose Mourinho membawa pemain yang dirasa tepat untuk membangun dinastinya bersama Manchester United. Nama-nama seperti Nemanja Matic, Paul Pogba, Eric Bailly, serta Zlatan Ibrahimovic langsung nyetel ketika didatangkan Mou ke Manchester United. Akan tetapi, itu semua belum bisa menghapus beberapa rekrutan gagal yang dilakukan oleh manajer sebelumnya.

Moyes mendatangkan Fellaini disaat ia digosipkan dengan Fabregas, Arturo Vidal, serta Thiago Alcantara. Louis Van Gaal bahkan terbilang berani. Radamel Falcao serta Bastian Schweinsteiger yang masih dalam kondisi cedera direkrut, Memphis Depay hanya sekali lewat saja di Old Trafford, Matteo Darmian direkrut meski belum ada pengalaman di klub besar. Kesalahan-kesalahan seperti ini tentu tidak boleh dilakukan lagi apabila mereka ingin mengincar gelar liga.