Foto: Liverpool Echo

Apa yang membuat kritikan Gary Neville kepada keluarga Glazer di Sky Sports terlihat menarik untuk disaksikan? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena krtikan tersebut diwarnai perang argumen dengan rekannya sesama pundit, Jamie Redknapp.

Gary tetap merasa kalau keluarga Glazer adalah biang keladi dibalik performa United yang berantakan pada musim ini plus musim-musim sebelumnya. Di sisi lain, Redknapp merasa kalau pemilik United ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena bukan mereka yang bermain sepakbola. Keadaan makin seru ketika Redknapp merasa tidak dihargai saat berbicara dengannya. Gary Neville tampak begitu kesal dengan keadaan United saat ini.

Berikut kami rilis rekaman transkrip kedua percakapan tersebut yang kami lansir dari Liverpool Echo.

Gary Neville: “Sejujurnya, Eriksen dan Lisandro adalah pemain baru. Bek tengah lima kaki sembilan inci bermain melawan Brentford tentu sangat sulit dan saya merasa dia sudah merasakannya. Tapi bagaimana yang lainnya. Saya sudah berapa kali membahas soal mereka selama 12 bulan dan saya merasa kalau kami terus berkata tentang hal yang sama dan orang yang sama.”

“Dulu saya tidak percaya ketika Ralf (Rangnick) berkata kalau Manchester United butuh operasi jantung terbuka. Tapi dia adalah orang yang datang mengarahkan klub ini bergerak maju, jadi mereka (pemilik) sama sekali tidak mendengarkan atau mereka benar-benar tidak mampu membawa pemain ke klub ini.”

“Inilah masalahnya sekarang. Dalam 10 tahun terakhir mereka menjawab kemarahan suporter dengan mengeluarkan uang di bursa transfer. Masalahnya sekarang, tidak ada yang mau mengambil uang dari United dan itu masalah besar.”

Jamie Redknapp: “Mungkin tidak ada yang mau datang ke United saat ini.”

Gary Neville: “Itulah yang saya katakan. Pada akhirnya mereka tidak bisa belanja dan itu masalah besar. Saya sudah bilang pada babak pertama, jika Anda pemain incaran yang menonton pertandingan itu pada babak pertama, apa yang Anda pikirkan? Ini adalah klub sepakbola hebat, ajaib dan salah satu yang terbesar dalam hidup saya.”

“Tetapi saat ini saya tampak putus asa. Tidak ada kepemimpinan, tidak ada suara, Anda tidak bisa menyalahkan pemain atau manajer. Anda harus melihat ke atas, Anda harus melihat puncak sekarang. Minggu ini, pemain diserang. Lalu pelatih, departemen olahraga, CEO baru, mereka juga akan diserang. Tapi ada sebuah keluarga di Amerika yang membiarkan para karyawannya ini mengambil alih serangan itu dan mereka lalu lolos begitu saja.”

“Joel Glazer naik pesawat besok, datang ke Manchester dan dia harus mengalihkan masalah dari klub dan memberi tahu semua orang apa rencananya dengan klub sepakbola ini. Apa yang dia lakukan?”

Tiba-tiba situasi menjadi panas. Redknapp ingin menanggapi tapi Neville langsung memotongnya. Jamie akhirnya kembali berbicara

Jamie Redknapp: “Tapi Anda tidak bisa terus menyalahkan pemilik ketika pemain tampil seperti itu. Jika Anda pemain pro, apa Anda akan berpikir tentang diri Anda sendiri? Saya merasakan ketika kami tidak menang liga selama 30 tahun di Liverpool.”

Merasa omongannya tidak didengar, Jamie langsung berkata “Lihat saya ketika saya bicara dengan Anda.”

“Saya ingin berterus terang kalau mereka (pemain) yang harus bertanggung jawab. Ketika Anda seorang pemain apakah Anda berpikir ‘oh, apa yang akan dilakukan Joel Glazer besok.’ Saya tidak peduli! Yang harus dilakukan adalah berbuat lebih baik ketika Anda bermain.”

Gary Neville: “Berapa kali kita akan membahas kalau pemain itu tidak punya kepmimpinan dan kepribadian?”

Jamie Redknapp: “Berapa kali Anda akan bilang kalau semua salah pemilik? Mereka menghabiskan satu miliar pound untuk tim ini!”

Gary Neville: “Nah itulah. Mereka membuktikan kalau mereka tidak bisa menangani para pemain ini sehingga mereka perlu bursa transfer yang bagus dan mereka tidak pernah punya jendela tranfer yang bagus itu.”

Jamie Redknapp: “Itu kesalahan Ed Woodward. Sekarang dia sudah pergi, jadi siapa yang salah sekarang?’

Gary Neville: “Ketika sebuah bisnis gagal dan tidak berjalan dengan baik, maka yang bersalah adalah pemilik bisnis itu. Sangat sederhana! Mereka gagal total.”

Bersambung