Kompetisi musim 2016/2017 sudah berakhir. Sayang, Manchester United kembali gagal meraih hasil maksimal di Premier League Inggris. Jangankan jadi juara, pelatih Jose Mourinho pun tak mampu membawa tim Setan Merah finish di posisi empat besar pada musim debutnya ini. Hasil era Louis van Gaal di musim sebelumnya sedikit lebih baik, karena masih bisa finish di posisi kelima.

Meski begitu, Van Gaal yang membuat United tak bisa berpartisipasi di Liga Champions 2016/2017. Alhasil, mereka hanya bisa bertarung di Europa League. Untung saja, Mourinho yang hadir di awal musim mampu memaksimal kemampuan anak-anak asuhnya untuk meraih trofi juara kompetisi level kedua di benua Eropa tersebut. Dengan demikian, mereka akhirnya mendapat tiket lolos ke babak grup Liga Champions musim depan. Selain itu, manajer berkebangsaan Portugal itu juga bisa meraih gelar Community Shield di awal musim dan trofi Piala Liga Inggris sebagai pelengkapnya.

Menariknya, meski gagal di Premier League dan tak tampil di Liga Champions, namun pendapatan yang diterima United ternyata tetap saja tak sedikit. Bahkan, kali ini The Red Devils mampu unggul dari klub-klub top Eropa lainnya, dengan berhasil menjadi klub terkaya di dunia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Forbes belum lama ini, United sukses duduk di urutan pertama dengan nilai pendapatan mencapai 3,69 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 49,1 triliun pada 2016/2017. Jika dibandingkan dengan pendapatan musim sebelumnya, maka terjadi kenaikan mencapai 11 persen.

“Kembalinya United ke posisi teratas adalah bukti ketenaran brand dan ketajaman pemasaran mereka yang yang hebat,” puji Asisten Managing Director Forbes Media Mike Ozanian, seperti dilansir BBC.

Pencapaian ini memang menjadi yang pertama kalinya bagi tim Setan Merah dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, puncak daftar klub terkaya dunia versi Forbes ini didominasi oleh tim asal Spanyol, Real Madrid selama empat tahun terakhir. Namun kali ini, mereka yang baru saja mengawinkan gelar La Liga Spanyol dan Liga Champions harus rela turun dan dikalahkan United.

Madrid hanya mampu mengumpulkan 3,58 miliar AS, atau sekitar Rp 47,6 triliun. Pendapatannya ini turun hingga dua persen dibandingkan musim sebelumnya. Bahkan, klub berjuluk Los Merengues itu juga harus rela kalah dari musuh sejatinya di La Liga, Barcelona. Pasalnya, sang rival berhasil meraih pendapatan 3,64 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 48,4 triliun, sehingga duduk di posisi dua, di atas Madrid yang hanya bertengger di peringkat tiga. Di bawahnya, ada wakil Jerman Bayern Muenchen dan rival sekota United, Manchester City dalam posisi lima besar daftar klub terkaya dunia Forbes.

Sebelumnya, pada Januari 2017 lalu, Deloitte juga telah menempatkan United di posisi puncak dalam daftar Money League 2017. Menurut laporan salah satu kantor akuntan internasional terbesar di dunia itu, pendapatan The Red Devils mencapai 699 juta euro selama 2016. Klub kebanggaan publik Old Trafford ini pun juga sukses menyisihkan Barcelona dengan 620,2 juta euro dan Madrid dengan 620,1 juta euro. Pertumbuhan pendapatan United yang semakin menguat ini tentu saja tak terlepas dari tiga sumber paling utama, yakni hak siar pertandingan, promosi global, dan kerja sama sponsor.

Jika melihat pendapatan dari hak siar pertandingan yang diterima United pada musim 2016/2017, ada sebanyak 141,1 juta paun yang mereka terima, hanya dari Premier League, dilansir Daily Mail. Jumlah pertandingan tim Setan Merah yang disiarkan secara langsung sebanyak 28 laga, hanya dari kalah dari Liverpool dengan 29 laga. Jumlahnya tersebut sama dengan milik sang juara Chelsea dan Manchester City. Namun, Chelsea berhasil memimpin daftar ini dengan pendapatan 150,8 juta paun, karena unggul dalam posisi akhir klasemen. Sedang United sendiri hanya berada di posisi kelima.

Pendapatan ini sendiri dihitung dari hak siar dalam negeri sebesar 35 juta paun, hak siar luar negeri 39 juta paun, dan iklan komersial Premier League 4,7 juta paun, yang setiap klub mendapatkan nilai yang sama. Namun, posisi akhir di klasemen dan jumlah pertandingan yang disiarkan bisa membuat nilai total pendapatan yang diterima setiap klub menjadi berbeda. Selain itu, ada pula penghitungan merit money (uang tampil) dan facility fees (uang hasil live di televisi). Meski begitu, United tentu masih punya pemasukan tambahan dari hak siar pertandingan di Europa League hingga laga final.