Dalam suasana Valentine yang tenang di Cheshire, seorang pria berusia 53 tahun keluar dari Marks & Spencer. Mengenakan topi wol serta mantel, pria tersebut melanjutkan perjalanan pulang ke rumah yang letaknya di Hale Village dengan memakai sepeda. Tidak lupa sebuah belanjaan dalam sebuah kresek ia gantung di stang sebelah kiri.

Jika diperhatikan sekilas, sosok pria itu mungkin hanya bapak-bapak biasa yang sedang bersepeda santai. Namun, jika dilihat lagi dengan seksama, maka sosok yang sedang naik sepeda itu adalah manajer Manchester United, Erik ten Hag.

Jelang keberangkatan tim ke Barcelona dalam rangka babak Play-off Knockout Europa League, Ten Hag masih menyempatkan diri untuk menikmati suasana Inggris dengan bersepeda.

Sebenarnya, bukan kali ini saja kamera media menangkap mantan pelatih Ajax tersebut keliling wilayah tempat tinggalnya dengan sepeda. Ketika United mengalami penundaan laga akibat meninggalnya Ratu Elizabeth, Ten Hag memanfaatkan waktu kosongnya tersebut dengan bersepeda santai bersama istrinya, Bianca.

Apa yang dilakukan Ten Hag mendapatkan respons positif dari banyak orang. Rata-rata dari mereka merasa kagum dan salut dengan kesederhanaan yang ia tunjukkan. Dengan gaji yang besar, Ten Hag sebenarnya bisa saja pergi nyore dengan mengendarai mobil sports mewah. Namun, ia lebih memilih mode transportasi yang lebih “murah” yaitu sepeda.

Kisah Belanda dan Sepeda

Bagi orang Belanda seperti Ten Hag, melakukan aktivitas dengan memakai sepeda adalah sesuatu yang normal. Hal ini disebabkan karena tradisi orang Belanda yang gemar memakai transportasi tersebut.

Menurut data yang kami kutip dari Kumparan, di Belanda jumlah sepeda justru lebih banyak daripada manusianya. Pada tahun 2018, terdapat 22 juta sepeda di seluruh Belanda, sedangkan jumlah penduduk Belanda ada 17 juta jiwa. Dari total 17 juta tersebut, 85 persen dari mereka memiliki sepeda. Angka ini menunjukkan bahwa sepeda identik dengan Belanda selain kincir angin dan bunga tulip.

Kebiasaan bersepeda di Belanda juga tidak lepas dari banyaknya jalur sepeda yang terbentang hampir 35 ribu km. Bahkan disinyalir, kita bisa keliling Belanda hanya dengan menggunakan sepeda. Bahkan saking lekatnya Belanda dengan sepeda, sekolah-sekolah dasar yang ada di Belanda menjadikan sepeda sebagai kurikulum untuk menanamkan kesadaran untuk menjadi pemakai jalan yang bertanggung jawab.

Sepeda pertama kali dipekenalkan oleh masyarakat Belanda pada tahun 1974. Saat itu, mereka menjadi target embargo Organization of Arab Petroleum Exporting Countries. Dengan harga minyak yang melonjak naik, pemerintah menerapkan kebijakan mempopulerkan sepeda di seluruh negeri.

Sebuah kebijakan yang berjalan dengan sukses karena hampir 50 tahun kemudian Belanda menjadikan sepeda tidak hanya sebagai alat transportasi, namun juga sebagai gaya hidup. Bahkan tradisi ini terus bertahan meski Belanda kemudian menjadi salah satu negara dengan penghasilan per kapita yang tinggi.

Tidak hanya orang biasa yang kemana-mana pergi dengan sepeda. Perdana Menteri mereka, Mark Rutte memilih menggunakan sepeda untuk berangkat kerja. Tak ayal, ia kerap dipergoki oleh warga sekitar. Di kalangan pesepakbola, Arjen Robben juga sempat terlihat pulang ke kampung halamannya dengan memakai sepeda.