Foto: Xavier Naltchayan/https://www.flickr.com/photos/41992361@N06/15555482812

Kasus perselisihan Jose Mourinho dengan Paul Pogba semakin rumit. Setelah pencopotan status Pogba sebagai kapten kedua, baik Mourinho dan Pogba terlihat kurang akur saat sesi latihan jelang laga melawan West Ham. Dari video yang beredar di media sosial, terlihat Pogba dan Mourinho saling adu argumen.

Hal ini membuat status keduanya semakin rumit. Banyak yang menganggap Jose Mourinho adalah dalang utama dari peristiwa ini, namun tidak sedikit yang merasa kalau Pogba tidak menghormati sosok Mourinho sebagai pelatih.

Kejadian ini membuat beberapa orang turut bicara terkait insiden tersebut. Salah satu yang mengutarakan pendapatnya adalah Steve McManaman. Mantan pemain Liverpool dan Real Madrid ini meminta Jose Mourinho mau menurunkan egonya dan melakukan pendekatan yang halus terhadap mantan pemain Juventus tersebut. Ia beralasan, kalau di era sekarang pendekatan kritis seperti yang dilakukan Mourinho justru membuat pemain merasa tersudut.

“Sepakbola kini sudah berubah. Sifat pemain juga berubahm manajer seperti Jose harus beradaptasi. Saat ini para pemain lebih rapuh terhadap kritik. Klopp dan Pep Guardiola berhasil menemukan keseimbangan karena tidak mengkritik pemainnya terlalu keras,” tuturnya seperti dikutip Goal beberapa waktu lalu.

“Dengan Jose memimpin United, ia punya pendekatan berbeda. Ia begitu terbuka kepada kritiknya. Sejujurnya saya tidak mempermasalahkan pendekatan itu. Saya tidak pernah melihat kritik dari manajer sebagai upaya penghancuran karakter pemain. Namun era saat ini sudah berbeda.”

Baca juga: Rumitnya Hubungan Luke Shaw dan Jose Mourinho

Kisruh antara Mourinho dan Pogba memang diawali dari kritikan manajer yang menganggap Pogba lebih senang bermain bersama timnas Prancis dibanding United. Hal ini kemudian ditimpali dengan komentar si pemain yang menyebut kalau dia bisa pindah sewaktu-waktu. Masalah semakin membesar dengan Mourinho menyalahkan Pogba sebagai penyebab kegagalan mereka mengalahkan Wolves yang kembali dibalas dengan komentar Pogba dengan menyebut kalau manajernya salah menerapkan strategi.

Sudah kita ketahui kalau Jose Mourinho adalah manajer yang menggunakan kritik terbuka sebagai alat agar para pemainnya bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. Hal inilah yang ia lakukan kepada beberapa pemainnya seperti Marouane Fellaini, Ashley Young, dan Luke Shaw.

Nama terakhir bahkan mendapat treatment yang lebih parah dari Mourinho. Ketika sembuh dari cedera patah kaki, Shaw tidak kunjung diberikan kesempatan main. Sebaliknya, ketika dimainkan Mourinho justru mengkritiknya secara terbuka. Bahkan ada yang menyebut kalau Shaw saat itu sudah tidak dianggap lagi oleh keluarga United.

Baca juga: Awalan Baik Shaw untuk Masa Depan Cerah di Setan Merah

Akan tetapi, perlahan-lahan Shaw mampu membuktikan dirinya layak berseragam United. Ia meningkatkan performanya dengan rajin berlatih yang diikuti dengan program menurunkan berat badan. Hasilnya pun terlihat dengan kembalinya status bek kiri reguler ke tangan Shaw.

Mourinho beberapa kali mengkritik sikap mental para pemain United. Apa yang terjadi kepada Shaw menunjukkan kalau kritik bisa mengubah sikap mental para pemain. Jika Shaw saja bisa berubah, lantas mengapa Pogba tidak mau melakukan hal yang sama?

Meredam ego mungkin menjadi jalan alternatif yang positif. Mourinho menjadi pihak yang diminta untuk berhenti mengkritik pemainnya karena dia adalah manajer klub ini. Agar para pemainnya bisa mengeluarkan permainan terbaik, maka dia diharapkan tidak lagi mengeluarkan komentar-komentar yang berpotensi memperkeruh ruang ganti.

Akan tetapi jika Mourinho mengikuti saran Pogba, maka ini bisa menjadi sinyal yang kurang baik bagi United sebagai klub itu sendiri. Sepanjang sejarahnya, klub ini selalu memiliki para pemain yang begitu hormat kepada pelatihnya. Bahkan sosok gagal seperti Wilf McGuiness, Tommy Docherty, Ron Atkinson, hingga David Moyes pun masih mendapatkan respek dari United.

Jika rasa hormat itu tidak ada, maka klub lambat laun justru akan kehilangan identitasnya. Para pemain kedepannya akan lebih sering merengek kepada pemilik klub agar memecat pelatihnya hanya karena alasan tidak suka.

Begitu juga sebaliknya, apabila manajemen klub berpihak kepada Mourinho maka hal itu akan menjadi pembuka jalan keluar bagi Pogba untuk pindah. Pogba merupakan salah satu pemain terbaik United dalam dua musim terakhir sehingga kehilangannya tentu akan merugikan dari segi taktik.

Disinilah peran dewan eksekutif klub untuk membuat keputusan yang menghasilkan solusi yang positif. Dengan duduk bersama antara Ed Woodward, Mourinho, dan Paul Pogba, maka diharapkan ada jalan keluar yang bisa membuat dua orang ini kembali akur seperti saat keduanya tiba pertama kali pada 2016/2017 silam.