Sebuah kesebelasan seringkali melakukan hal yang dapat mengurangi rasa cinta fansnya. Biasanya hal tersebut dikarenakan kekalahan yang terjadi secara terus menerus terhadap klub yang mereka dukung. Ataupun terlalu lama tidak mendapat gelar juara, seperti Liverpool maupun Arsenal, jika kita berbicara klub papan atas di Liga Primer Inggris. Tidak jarang juga karena alasan perilaku manajemen terhadap klub, yang tidak disetujui oleh mayoritas fans. Untuk alasan yang terakhir, kini Manchester United tengah dilanda masalah tersebut.

Dilansir dari The Sun, dua hari lalu United mengumumkan kerjasama yang dilakukannya dengan lembaga amal untuk kaum LGBT (Lesbian Gay Bixesual dan Transgender) bernama Stonewall. Keputusan tersebut menjadikan United sebagai kesebelasan pertama di tanah Britania yang berperan aktif dalam kampanye penyadaraan untuk kaum LBGT.

Proyek bersama tersebut bertujuan untuk mengurangi diskriminasi terhadap kaum LGBT di dunia olahraga. Selain itu, bertujuan jua untuk membuat citra sepakbola yang inklusif dan menjunjung kesetaraan gender. Tapi meski bertujuan positif, nyatanya melalui media Twitter, beberapa fans menyatakan akan mundur sebagai fans United setelah mengetahui hal tersebut.

Salah satunya adalah akun bernama @Fortunefilmzng yang mengatakan “Saya lebih baik mendukung Bolton Wanderers daripada mendukung (United) klub yang mendukung hal tidak bermoral, tanpa memikirkan perasaan fans.”

Selain itu ada pula yang menyatakan mundur sebagai fans meski sudah membela sejak masih kecil. Lantaran tidak sejalan dengan ajaran agama yang ia percayai. Namun ada juga yang setuju dengan apa yang dilakukan United untuk menyuarakan kesetaraan di dunia olahraga. Seperti yang disampaikan oleh @footychickuk, yang mengatakan bahwa “Saya bangga, tim saya (United) bersifat inklusif (tidak membeda-bedakan) kepada semua orang.”

Alasan United Melakukan Kerjasama

Isu LGBT memang masih terhitung sensitif di muka publik. Namun tentu United punya alasan tersendiri untuk memutuskan mendukung kampanye tersebut. Melalui Direktur Manajemen Grup Manchester United, Richard Arnold, diketahui bahwa alasan bergabungnya United mendukung adalah keinginan untuk terus menyuarakan kesetaraan dalam dunia sepakbola.

“Manchester United selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam segala hal. Sehingga kami (United) dengan bangga menjadi klub pertama yang bergabung dengan TeamPride. Klub ini melanjutkan tradisi untuk menyuarakan kesetaraan di seluruh dunia dan dengan 659 pengikut global, sudah menjadi kewajiban kami untuk mendukung dan mengakui siapapun (terlepas orientasi seksualnya) yang mencintai klub ini,” terang Arnold.

Sebagai informasi, TeamPride adalah kumpulan organisasi-organisasi internasional yang berkomitmen untuk mendukung kampanye penyadaraan kaum LGBT. Di antaranya, eks sponsor mayor United, Aon dan perusahaan aparel olahraga, Adidas.

Sebenarnya United sudah menunjukkan minatnya untuk mendukung gerakan tersebut sejak tahun lalu. Saat United menghadiri konferensi TeamPride. Lalu keseriusan tersebut berlanjut dengan ikut serta dalam amal penggunaan ban kapten warna pelangi. United bersama klub-klub Liga Primer lainnya menggunakan ban kapten spesial tersebut pada matchday ke 13, yaitu 26-27 November tahun lalu. Sebagai informasi, motif pelangi adalah simbol untuk kaum LGBT.

Selain itu, United juga pernah melakukan pertandingan persahabatan dengan klub sepakbola gay pertama di Britania Raya pada musim panas tahun lalu. Klub tersebut diberi nama Stonewall FC. Pertandingan tersebut dilangsungkan dalam rangka ulang tahun Stonewall FC yang ke-25 tahun, sejak terbentuk pada tahun 1981 silam. United dalam laga yang dilangsungkan di kompleks pelatihan Aon tersebut, dibela oleh sejumlah pemain veteran eks United.

Setelah menyatakan kerjasama profesional dengan Stonewall, United dalam waktu kurang dari dua bulan akan menjadikan Old Trafford sebagai lokasi pertemuan kampanye Stonewall dengan nama Rainbow Laces Summit. Di mana pertemuan tersebut akan membahas sejumlah cara bagaimana kaum LGBT bisa mendapatkan tempat yang setara di dunia olahraga.

“Kami (United) telah membangun kerjasama yang positif sebelumnya dan rasanya kerjasama tersebut sangat membangun. Karena kita bisa sama-sama belajar dari satu sama lain dan sama-sama bertujuan untuk membangun kesetaraan bagi semua suporter United,” tutup Arnold.

Sementara itu dari pihak Stonewall, Direktur Eksekutif gerakan tersebut, Ruth Hunt mengatakan dukungan United sangatlah spesial. Lantaran jumlah pengikutnya yang mencapai jutaan, apalagi jumlah tersebut tersebar di seluruh dunia.

“Dukungan United menandakan kami (Stonewall) bisa menggapai jutaan penggembar sepakbola di sini (Inggris) dan di seluruh dunia. Harapannya kita dapat mengajak mereka untuk berperan aktif dalam menyuarakan kesetaraan dalam dunia olahraga,” jelas Hunt.

Hunt hakul yakin, klub sebesar United akan membawa dampak besar dalam kampanye bagi kaum LGBT. Karena menurut Hunt, saat ini kondisi para kaum LGBT yang ingin bergabung dalam dunia olahraga, sangatlah memprihatinkan. Baik yang ingin bergabung sebagai pemain atau fans saja.

“Sangat krusial bagi organisasi sebesar United untuk tidak hanya sekedar terbuka dengan kaum LGBT. Melainkan juga berpartisipasi aktif untuk merubah pandangan tersebut. Karena saat ini banyak kaum LGBT yang ingin terjun di dunia olahraga merasa minder untuk bergabung,” tutup Hunt.

Sumber : The Sun, Sky Sport, dan Manutd.com