Foto: Premier League.

Pemain-pemain Manchester United tampaknya merasa nyaman dengan pola permainan timnya kala menghabisi Fulham akhir pekan lalu. Skema yang diturunkan di pertandingan itu juga terlihat lebih segar dengan beberapa rombakan yang dibuat oleh Jose Mourinho. Dan sepertinya rombakan ini disinyalir akan menghasilkan dimensi baru bagi tren positif pasukan Setan Merah ke depannya.

Menyikapi hal ini, kami telah mencatat beberapa dimensi baru yang telah ditampilkan United ketika bermain melawan Fulham di Old Trafford itu. Untuk lebih detailnya, berikut beberapa dimensi baru tersebut.

Diogo Dalot dan Aura Segar Sayap Kanan United

Setelah berhasil melakukan debutnya di Premier League, Diogo Dalot menyatakan bahwa dirinya ‘siap’ untuk berposisi sebagai pemain pelari di tim. Pemain berusia 19 tahun tersebut tampaknya memenuhi janjinya di pertandingan melawan Fulham. Dalot tampil sangat positif. Ia selalu mencari ruang untuk maju, dan terus-menerus secara konsisten menguasai bola dari sisi pinggir lapangan.

Dengan tipikal permainannya yang cekatan, ia pun bahkan berhasil menjaga lini kanan United dari ancaman si wonderkid asal Inggris, Ryan Sessegnon. Pemain asal Portugal itu telah memberi United sebuah dimensi baru di sayap kanan timnya, dan hal itu menjadi sesuatu yang baru, yang belum pernah mereka miliki selama ini.

Baca juga: Diogo Dalot: Saya Masih Belajar

Taktik yang Produktif

Terakhir kali Manchester United berhadapan dengan Fulham adalah ketika mantan pelatih tim kedua Setan Merah Rene Meulensteen masih berada di bangku cadangan tim asal London barat tersebut pada 2014. Hasil dari pertemuan terakhir dengan Fulham ini merupakan salah satu hasil buruk dari yang pernah terjadi di masa David Moyes.

Kendarti begitu, United telah menunjukkan hasil yang sebaliknya sekarang. Mereka berhasil memainkan taktik yang produktif dengan mengandalkan pemain sayap mereka di pertandingan terakhirnya melawan Fulham. Bahkan, taktik ini langsung terbukti ampuh hanya dalam 13 menit, ketika Ashley Young mencetak gol dengan mengobrak-abrik lini kanan tim berjuluk The Cottagers tersebut.

Baca juga:

Hasil Latihan yang Terbayarkan

Setelah gol ketiga United, pergerakan Juan Mata dan kawan-kawan masih terus mengalir dengan baik dan semakin menyerang. Jose Mourinho tampak senang dengan permainan tersebut. Ia seolah merasa jika penampilan anak asuhnya itu adalah sebuah keberhasilan dari hasil latihan yang terbayarkan. Betapa memuaskannya penampilan itu bagi staf kepelatihan United yang melihat semuanya dari bangku cadangan.

Meski memang penampilan Fulham sangat buruk di malam itu, akan tetapi United sudah lebih dulu mengambil inisiatif di babak pertama dengan mencetak tiga gol. Maka inilah yang membuat para pemain United tumbuh dalam keyakinan besar bahwa mereka bisa memenangkan pertandingan. Hasil positif ini juga merupakan penawar atas kegagalan yang telah mereka lakukan saat menghadapi Southampton dan Crystal Palace.

Gairah dan Semangat Baru untuk Suporter

Para suporter United seakan telah keluar dari mimpi kelam ketika dengan nyaman melihat tim kesayangannya bermain. Tim asuhan Jose Mourinho itu belum pernah menang 3-0 di babak pertama sejak September 2016. Maka hasil ini sangat baik untuk gairah dan semangat baru untuk para suporter. Maka untuk saat ini, supaya tidak kembali tergelincir, United harus melakukan beberapa rencana baru untuk menghadapi pertandingan di Boxing Day.

Marcus Rashford, ‘Si Anjing Gila Mourinho’

Ketika segala sesuatunya memang tidak berjalan dengan baik untuk Marcus Rashford, apalagi saat kesempatan mencetak gol hilang begitu saja dihadapannya, penampilannya di atas lapangan tetap menjadi penampilan yang menawan bagi United. Ia tetap bermain baik dan setidaknya terus mengancam lini pertahanan Fulham.

Maka inilah salah satu alasan mengapa Jose Mourinho memberinya pujian pamungkas minggu lalu dengan menyebutnya ‘si anjing gila’. Jelas itu semua karena Rashford adalah pria yang tidak pernah kenal menyerah, dan tidak pernah berhenti mencoba. Dan akhirnya penampilannya itupun dibayar manis, tepat ketika ia mencetak gol dari luar kotak penalti Fulham di menit ke-82. Lalu tepuk tangan meriah dari para suporter tuan rumah pun spontan ‘menghujaminya’ sebagai bentuk apresiasi atas pertunjukan apiknya di malam itu.