Manchester United menjalani musim dengan jadwal yang sangat padat saat ini. Bayangkan saja, hampir sepanjang musim 2016/2017 ini mereka harus menjalani dua pertandingan dalam seminggu, dan harus membagi fokus di empat kompetisi yang masih diikuti, karena United memang menjadi satu-satunya tim dari Premier League Inggris yang masih bertahan di Piala Liga Inggris, Piala FA, dan Europa League. Apalagi, menjelang akhir musim ini, semua pertandingan yang harus dihadapi pun sama pentingnya, ketika sudah memasuki babak-babak yang sangat menentukan di setiap kompetisi itu.

Seperti pada minggu ini, tim asuhan Jose Mourinho harus menjaga asa untuk lolos ke babak 16 besar Europa dengan mengalahkan kembali klub Ligue 1 Prancis Saint Etienne, kali ini di markasnya dalam leg kedua babak 32 besar pada Kamis (22/02/2017) dini hari WIB. Namun, di akhir pekan, Minggu (26/02/2017) malam WIB mereka juga harus melawan Southampton di partai final Piala Liga. Sangat jelas, kedua laga ini sama-sama penting untuk tetap memperbesar peluang mengamankan satu gelar juara pada musim ini, karena trofi Premier League yang memang sudah tidak bisa diharapkan lagi.

Meski sudah menang besar dengan skor 3-0 saat menjamu Saint Etienne di Old Trafford pada Jumat (17/02/2017) lalu, namun bukan berarti langkah The Red Devils ke babak selanjutnya telah aman. Meski Europa League sering dianggap sebagai turnamen kelas dua di Eropa oleh banyak klub papan atas, namun sudah pasti Mourinho tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk meraih trofi ini, setelah dia jelas telah kehilangan peluang di liga domestik, dan juga memang tak bisa bermain di Liga Champions musim ini karena kegagalan pelatih sebelumnya, Louis van Gaal dalam meraih tiketnya.

Dalam pertandingan menghadapi St. Etienne Kamis (23/2) dini hari tadi, United menurunkan para pemain intinya. Perubahan terjadi di pos fullback kanan di mana pos Antonio Valencia digantikan oleh Ashley Young. Sementara itu, trio lini tengah dihuni Paul Pogba, Michael Carrick, dan Marouane Fellaini. Susunan pemain ini menunjukkan kalau Mou memang bersungguh-sungguh untuk menghadapi St. Etienne meskipun United sudah unggul 3-0 di leg pertama. Di sisi lain, Mourinho tentunya juga harus memutar otak untuk menjaga kebugaran para pemain, agar bisa tampil fit saat melawan Southampton demi meraih trofi pertama pada musim ini.

“Saya harus melawan Saint Etienne, saya harus bermain di final Piala Liga, saya harus memainkan, mudah-mudahan, pertandingan lainnya di Liga Europa, saya harus berjuang untuk posisi empat besar di Premier League. Jadi saya punya begitu banyak hal untuk dipikirkan,” ungkap Mourinho seperti dikutip dari laman France 24.

Dari pernyataan tersebut, sangat jelas pelatih berusia 54 tahun itu punya ambisi untuk memenangkan semua gelar juara yang tersisa musim ini, yakni trofi Piala Liga yang terdekat, serta trofi Piala FA dan juga Liga Europa, serta finish pada posisi empat besar di liga.

Cara pandang Mourinho ini sepertinya juga sudah diamini para pemainnya. Buktinya, mereka pun sudah siap berjuang lebih keras demi mengamankan semua trofi musim ini. Seperti kata Juan Mata, dia mengajak rekan-rekannya mempertahankan fokus dalam lawatan ke Stade Geoffroy Guichard, dan kemudian dilanjutkan dengan final Piala Liga. “Akan jadi kesalahan bagi kami jika meremehkan ini. Ketika Anda menghadapi sesuatu dengan serius dan berjuang di semua kompetisi, Anda harus melipatgandakan usaha Anda, cerdas, dan menghindari gangguan,” tulis Mata pada blog pribadinya.

“Tim ini menunjukkan itu dan kami ingin mempertahankannya. Kami memasuki bagian penting di musim ini dan masih berjuang memenangkan beberapa trofi. Seiring Anda jadi pemain yang lebih berpengalaman, maka Anda sadar harus hanya memikirkan pertandingan berikutnya. Jika tidak maka Anda membuat kesalahan. Kami yakin itu,” tambah gelandang tim nasional Spanyol tersebut lagi.

Namun, tim Setan Merah tentu juga harus menyadari keputusan ini bisa pula menjadi bumerang. Kehilangan fokus dalam satu laga saja sehingga berakibat kekalahan, bisa meruntuhkan mental tim. Belum lagi, badai cedera yang bisa terjadi kapan saja, jika para pemain bintang terlalu dipaksakan bermain di semua kompetisi tanpa istirahat yang cukup; dua pertandingan dalam sepekan tanpa henti, bahkan sejak awal musim 2016/2017 ini.

Bayangkan saja, jika United terus bertahan di empat kompetisi hingga akhir musim, termasuk jika mencapai final Liga Europa dan final Piala FA, maka mereka akan bermain setidaknya dalam 65 pertandingan sepanjang musim ini. Target meraih tiga trofi di akhir musim memang penting. Tapi ingat juga, hal terburuk bisa menghancurkan semuanya.