Foto: Dailystar.co.uk

Manchester United akhirnya memutus kerja sama dengan manajer Jose Mourinho, setelah pelatih asal Portugal itu hanya bisa memberikan tujuh kemenangan dari 17 pertandingan Premier League Inggris 2018/2019 dan cuma mengumpulkan 19 poin saja. Manajemen The Red Devils mendepaknya dari kursi pelatih secara resmi tanggal 18 Desember 2018, setelah sejak awal musim ini Mourinho terus diterpa rumor hangat soal masa depannya yang tak akan bertahan lama lagi di Old Trafford. Striker legendaris Ole Gunnar Solskjaer pun ditunjuk sebagai manajer interim hingga akhir musim.

Pria asal Norwegia itu pun langsung mencatat hasil gemilang, setidaknya dalam empat pertandingan perdana yang telah dilaluinya sejauh ini. Pada laga debut di pekan ke-18 saat melawat ke markas Cardiff City, skuat tim Setan Merah dibawanya meraih kemenangan telak dengan skor 5-1. Itulah kemenangan terbesar yang bisa ditorehkan United sepanjang musim ini. Selanjutnya, mereka tidak terkalahkan hingga laga pembuka tahun 2019 di markas Newcastle United yang juga dimenangkan dengan skor meyakinkan, 2-0; dan berhasil membukukan empat kemenangan beruntun sejauh ini.

Pencapaian Solskjaer ini pun membuatnya mencatatkan rekor bersama United, dengan menyamai torehan manajer legendaris Sir Matt Busby yang selama ini menjadi satu-satunya orang yang bisa memenangkan empat pertandingan pertama sebagai manajer The Red Devils. Catatan ini tentunya sangat luar biasa, karena rekor tersebut sudah bertahan lebih dari tujuh dekade. Sebelumnya, Sir Matt Busby menorehkannya pada tahun 1946 lalu, atau 72 tahun silam. Capaian Solskjaer semakin membanggakan, karena skuatnya mampu menyarangkan total 14 gol dan hanya kebobolan tiga gol.

Meskipun berhasil menyamai rekor sang legenda, namun pria berusia 45 tahun itu tetap merendah. “Itu akan masuk dalam catatan sejarah klub, namun itu bukan hal yang saya pikirkan. Saya hanya memikirkan soal laga berikut. Jika kami bisa memenangkan empat laga, kami juga bisa menangkan empat laga lainnya. Di klub ini, itu adalah tantangan dan itu adalah standar yang kami ketahui. Ini persoalan menjawab tantangan, dan ketika kami memenangkan empat laga, kami bisa mencoba meraihnya di empat laga ke depan dan memikirkan hal tersebut,” ungkap Solskjaer berkomentar.

Sebelumnya, Solskjaer pun juga sukses melampaui prestasi Mourinho yang pernah pula tercatat jadi manajer United dengan memenangkan tiga laga perdananya, bersama Sir Matt Busby. Namun, pria kelahiran Kristiansund, Norwegia, 26 Februari 1973 ini bukan tidak mungkin akan menyamai, dan mungkin bahkan melewati rekor Sir Matt Busby yang hingga kini jadi satu-satunya manajer United yang mampu memenangkan lima laga perdananya. Jika dia mampu mengarsiteki kemenangan atas Reading pada laga Piala FA di Old Trafford, Sabtu (5/1/2018), maka rekor itu pun akan terpecahkan.

Dengan rentetan hasil gemilang yang dihadirkan ini, sekaligus berhasil meningkatkan kepercayaan diri para pemain, Solskjaer pun bisa saja mendapat kesempatan untuk dipercaya menjadi manajer permanen menjelang musim baru 2019/2020 mendatang. Meski sejumlah media menyebut nama pelatih muda ini hanya menjadi opsi keempat bagi manajemen United, setelah beberapa pelatih mentereng seperti Mauricio Pochettion, Zinedine Zidane, dan Laurent Blanc, memang bukan tidak mungkin status Solskjaer akan dipermanenkan jika dirinya mampu mempertahankan performa tim.

Solskjaer sendiri juga sudah memiliki pengalaman sebagai pelatih sejak tahun 2011 silam; tak sampai empat tahun setelah memutuskan pensiun dari pemain profesional. Namun, pria yang dulu akrab dengan nomor punggung ‘20’ sejak bergabung dengan United di awal musim 1996/1997, dan turut mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1998/1999 hingga meraih treble winners tersebut sejauh ini memang hanya menangani klub kecil. Solskjaer memulai karier pelatih di klub masa kecil, Molde FK di tanah kelahirannya awal tahun 2011, setelah dua tahun membesut tim U-23 United.

Dua tahun kemudian dia dipercaya menangani Cardiff City pada pertengahan musim 2013/2014. Sayang, Solskjaer gagal mempertahankannya di Premier League, hingga akhirnya didepak tidak lama setelah musim baru berikutnya berjalan. Setahun kemudian dia kembali ke Molde FK, dan bertahan hingga sebelum diminta untuk memegang tampuk kepemimpinan skuat The Red Devils pertengahan musim 2018/2019 ini. Soal prestasi, Solskjaer sendiri sempat dua kali menjuarai Liga Norwegia dan sekali memenangkan Piala Norwegia 2013 pada periode awal melatih Model FK. Semoga kali ini dia berhasil memenangkan trofi bersama United, seperti status sebagai supersub saat masih bermain.