Sudah menjadi rahasia umum jika Real Madrid adalah pengagum setia kiper utama The Red Devils, David De Gea. Bahkan, kiper yang tengah dalam usia emasnya ini pernah hampir berseragam Los Blancos pada tahun 2015 lalu. Untung bagi para fans United, kesalahan administrasi kala itu berhasil membuat De Gea bertahan di Old Trafford.

De Gea terbukti menjadi pilihan tak tergantikan di bawah mistar gawang. Meski United kedatangan kiper utama timnas Argentina, Sergio Romero, De Gea tetap tak tergantikan. Mourinho menyadari betul peran dari David De Gea yang sejak kedatangannya pada tahun 2011 lalu, tak pernah sekalipun masuk sebagai pemain pengganti.

Langkah terbaru Mou untuk tetap menjaga De Gea tetap berseragam United adalah dengan membawa pelatih kiper De Gea semasa di Atletico Madrid, yaitu Emilio Alvarez. Kabar ini datang dari media asal Spanyol, Marca sehari yang lalu.

Alvarez dinilai memiliki andil besar dalam karir De Gea. Dimana menurut Marca, Alvarez-lah yang pertama kali memberi saran kepada pelatih Atletico kala itu, Quique Sanchez Flores, untuk memainkan De Gea sebagai starter.

United memang terlihat sangat protektif dengan De Gea. Sebelum langkah membawa Alvarez, United pada bulan Januari lalu dikabarkan akan mengaktifkan perpanjangan kontrak De Gea selama setahun. Dimana jika hal tersebut terjadi, De Gea akan bertahan di United hingga tahun 2020. Sebelumnya kontrak De Gea diperpanjang pada tahun 2015, yang mengikat De Gea hingga tahun 2019.

Sehingga bukanlah hal yang aneh jika pada minggu ini, Presiden Real Madrid, Florentino Perez menyatakan bahwa ada pihak yang sengaja menahan-nahan kepergian David De Gea.

Selain itu komentar De Gea baru-baru ini mengenai masa depannya memang membuat jantung manajemen United berpacu. Dilansir dari Independent.co.uk, De Gea mengatakan masih tidak yakin dengan masa depannya.

“Masa depan tidak ada yang tahu. Sejauh ini saya bahagia di sini (United), sebuah klub besar. Di Inggris, sepakbola sangat dinikmati. Saya tidak mau membicarakan hal itu (Real Madrid), saya hanya ingin fokus di sini,” jawab De Gea.

Walau tak spesifik menyebut tak betah di United, De Gea mengatakan cukup kecewa karena titel Liga Primer Inggris terlalu sulit untuk direngkuh musim ini.

“Jujur ketika tidak bisa bersaing untuk meraih titel Liga Primer Inggris, rasanya… tidak tahu apakah bisa disebut kekecewaan. Tapi yang pasti klub sebesar ini (United) harusnya bisa merebut titel tersebut,” tambah De Gea.

‘Madrid Tak Akan Main Belakang”

Meski terlihat sangat protektif di belakang layar, ternyata di depan publik atau media, Mou menyatakan dirinya sama sekali tidak tahu mengenai masa depan De Gea. Dilansir dari The Guardian, Mou mengatakan dirinya tidak mau membicarakan hal tersebut.

“Saya tidak punya apapun untuk dikatakan, karena saya tidak mau membicarakan hal yang belum pasti. Yang terpenting adalah saat ini dia (De Gea) adalah pemain saya,saya senang dengan dia, saya tahu dia senang bekerja dengan saya dan tidak ada lagi selain itu,” tegas Mou.

Namun Mou menyatakan bahwa Real Madrid tak akan ‘bermain’ di belakang United jika nantinya transfer De Gea terjadi. Menurut Mourinho, dirinya dan Perez adalah teman baik. Mengingat Mou pernah bekerja sama dengan Perez semasa menjabat sebagai manajer di sana.

“Perez dan tangan kanannya, Jose Angel Sanchez adalah duo orang yang tidak akan hilang kontak begitu saja selepas saya pergi. Sehingga saya bisa bilang bahwa kita adalah teman untuk selama-lamanya. Saya sangat suka dengan mereka. Mereka adalah teman berbicara saya, tentu kita akan terbuka dan jujur satu sama lain,” terang Mou.

Sehingga menurut Mou, segala transfer yang akan terjadi antara Real Madrid dan United akan sangat terbuka.

“Jadi jika di akhir musim saya ingin salah satu dari pemain mereka dan begitu jua sebaliknya, kita akan lakukan di depan media. Kita akan saling bertukar pesan satu sama lain. Jadi mereka (Madrid) bukanlah klub yang saya khawatirkan,” tutup Mou.

Posisi penjaga gawang merupakan salah satu titik vital dalam sebuah tim sepakbola. Dalam  hal ini David De Gea sudah terbukti selama beberapa musim ke belakang sebagai pilihan tak tergantikan.

Namun tampaknya United harus bersiap-siap untuk kehilangan pilar asal Spanyol ini. Lantaran United saat ini terbilang masih membangun fondasi usai ditinggalkan Sir Alex Ferguson pada tahun 2013 lalu. Sedangkan sebagai pemain sepakbola yang sedang dalam puncaknya, tentu De Gea ingin segera memperbanyak koleksi trofinya. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : The Guardian, Metro.co.uk, Sun.co.uk, independent.co.uk