Foto: Mirror.uk

Penampilan David de Gea hampir tidak membaik di musim ini. Ia masih belum lepas dari kesalahan-kesalahan fatal di atas lapangan. Bahkan baru-baru ini ia “bertanggung jawab” atas dua gol Everton dalam hasil imbang 3-3 di Old Trafford.

Dengan kesalahan yang dibuatnya tersebut, David de Gea pun semakin banyak diberi peringatan bahwa tempatnya di pos kiper utama sudah tidak aman lagi. Di satu sisi, kesalahan yang dibuatnya pun sudah sulit ditolerir. Ditambah lagi Manchester United sedang berusaha untuk bersaing memperebutkan posisi puncak klasemen di Premier League.

De Gea sekarang berusia 30 tahun. Dan jika melihat fakta yang terjadi sekarang, agaknya kemampuan yang ia miliki sudah mulai menurun. Di laga United vs Everton, bukti penurunan tersebut terjadi dua kali, dan sangat jelas bahwa ia memang sedang berada dalam bentuk yang kurang baik.

Pada gol pertama Everton, pemain asal Spanyol itu salah mengarahkan hasil tepisannya, dan bola mengarah langsung ke Abdoulaye Doucoure. Setelah itu, pada gol ketiga, ia juga dikritik karena usahanya terlalu lemah untuk menggagalkan usaha penyeimbang skor dari Dominic Calvert-Lewin di menit ke-95.

Mungkin itulah salah satu alasan mengapa United masuk ke dalam 10 besar daftar tim dengan rekor pertahanan terburuk di Premier League. De Gea sendiri telah menjadi starter untuk Setan Merah kecuali dua dari 23 pertandingan liga mereka. Dan di sebagian pertandingan itu, sang kiper kerap melakukan kesalahan.

Di satu sisi, kiper kedua Dean Henderson sudah kembali ke United pada musim panas tahun lalu. Ia menandatangani kontrak berdurasi lima tahun. Hanya saja, ia masih dibatasi waktu bermainnya, dan total ia baru bermain selama 225 menit di liga.

Maka dengan penampilan De Gea yang terus memburuk, ada tendensi kuat bahwa Henderson akan menggantikannya di sepanjang musim ini. Selain itu, manajer United, Ole Gunnar Solskjaer, juga sedikit memberi isyarat dalam pernyataannya terkait hal ini.

“Setiap pemain harus mendapatkan hak untuk memperebutkan tempatnya. Tentu saja itu berlaku untuk siapa saja di tim ini. Kami adalah skuat dengan persaingan, dan itu berlaku untuk setiap pemain di tim ini. Jadi jika terjadi pada satu pemain, maka itu sama terjadinya untuk pemain lain,” tutur Solskjaer dikutip dari MEN Sports.

Usia Dean Henderson sendiri masih tergolong jauh lebih muda dari De Gea. Ya, ia masih berusia 23 tahun. Dan menjadi pemilik tempat utama di pos kiper Manchester United di usia semuda itu adalah cita-cita besarnya. Dikabarkan, ia juga hampir pasti akan bermain melawan West Ham di putaran kelima Piala FA pada Kamis (11/2) malam.

Pemain asa Inggris tersebut sangat menikmati setiap musimnya. Di musim lalu saja, ia bermain dengan begitu bagus bersama Sheffield United di Premier League. Bahkan penampilannya ini benar-benar berhasil menarik perhatian banyak klub-klub besar untuk berusaha merekrutnya di akhir musim lalu.

Sayangnya, meski kembali ke Old Trafford dengan status diminati banyak klub, Ole Gunnar Solskjaer tetap setia kepada De Gea. Padahal penampilan mantan kiper Athletico Madrid itu terus dipertanyakan dalam dua tahun terakhir ini. Sampai-sampai mantan kapten United, Gary Neville, menyesalkan sikap Ole tersebut.

“David de Gea sudah berakhir di sana (United). Dia bahkan sudah tidak sejalan dengan bola yang dia tepis atau dia tangkap. Saya pikir, penjaga gawang akan menjauhkan bola dari lawan. Tapi dia (De Gea) justru mendekatkannya pada lawan,” ujar Neville dilansir dari Sky Sports.

“Anda pasti hanya ingin melihat penjaga gawang Anda keluar untuk menepis atau menghalau bola yang dibawa atau ditendang lawan. Sampai Anda benar-benar melihat dia (penjaga gawang) membawanya keluar. Tapi penjaga gawang (De Gea) begitu cepat keluar dari garis pertahanan mereka (United) saat ini.”

“Itu bukan malam yang bagus untuk penjaga gawang (De Gea), itu juga bukan malam yang bagus untuk bek tengah. Dan saya tahu sejak awal bahwa Manchester United membutuhkan pasangan bek tengah yang lebih kuat. Itu tidak berubah. Seharusnya Ole paham dengan situasi ini. Penjaga gawang yang dia pilih sudah merugikan timnya.”

***

Terlepas dari itu, Manchester United sendiri mengalami musim dengan bentuk pertahanan terburuk dalam 40 tahun pada musim 2018/2019. Akan tetapi mereka langsung bernasib lebih baik di musim selanjutnya, atau lebih tepatnya di musim 2019/2020. Pasukan Setan Merah hanya kebobolan 36 gol dalam 38 pertandingan. Hebatnya lagi, mereka hanya kebobolan enam gol di 15 pertandingan tersisa.

Tapi pertanyaannya, apakah bisa pertahanan seperti itu kembali terulang di musim ini jika David de Gea bermain dengan bentuknya yang sekarang?