Mungkin seorang Matteo Darmian tidak menyangka bahwa pada 11 Juli 2015 dirinya diperkenalkan sebagai pemain anyar Manchester United. Dengan dana 12,7 juta pounds seorang Louis van Gaal bahkan berani menyingkirkan seorang Rafael demi pria yang memiliki kemampuan bisa bermain di sisi kiri maupun kanan pertahanan timnya. Tidak masalah baginya meski tidak sedikit Italiano yang terbilang kurang sukses bermain di Britania, Mario Balotelli contohnya.

Namun Darmian memberikan jawaban. Di tiga pertandingan awal lini belakang Setan Merah bersih dari gol. Pada pertandingan pembuka musim 2015/2016 melawan Tottenham Hotspur, ia bahkan dipuji oleh Van Gaal sebagai pemain yang performanya paling baik. Agustus bahkan ditutup lulusan akademi Milan ini dengan meraih pemain terbaik Manchester United di bulan Agustus.

“Penting bagi saya untuk mengetahui penghargaan ini bagi fans. Saya berterima kasih banyak kepada kalian. Saya sangat senang. Terima kasih juga kepada rekan setim dan semua orang yang ada diklub yang telah menerima saya,” begitu kata Darmian seperti dikutip situs resmi United.

Namun penampilan bagus Darmian tidak bisa terulang di bulan-bulan berikutnya. Ia menjadi biang kekalahan MU 3-0 atas Arsenal. Ketika masuk menggantikan Timothy Fosu-Mensah di laga melawan Tottenham, tiga gol Spurs datang dari posisinya. Dari 39 laga (di semua ajang) di musim perdananya, mungkin hanya melawan Crystal Palace penampilannya terbilang baik (1 gol dan 1 assist). Sisanya biasa-biasa saja.

Kedatangan Jose Mourinho di awal Agustus 2016 juga berpengaruh bagi keberlangsungan karir Darmian di United. Tidak sedikit penggemar United yang mempertanyakan mengapa Mou tidak menjual mantan pemain Torino ini. Pemain yang juga sempat berkarir di Palermo ini bahkan masuk kategori transfer gagal di Premier League. Juventus, Inter, Napoli, bahkan Barcelona sudah siap-siap untuk menampung talenta Darmian.

Namun Mou justru tetap menyimpannya sebagai pemain United meski ia mungkin hanya menjadi pilihannya yang kesekian setelah Blind, Rojo, Ashley Young serta Luke Shaw. Meski sering diganti di tengah babak atau bahkan hanya diturunkan di menit-menit terakhir Mou masih sedikit percaya kepada Darmian. Mou bahkan membela Darmian dengan memarahi seorang jurnalis ketika ia menanyakan performa Darmian ketika melawan Liverpool.

Dikutip dari PeoplePerson, Mantan manajer Chelsea ini mengungkapkan, “Apakah kamu yang membeli dia? Apa kamu agennya? Atau kamu bekerja untuk FIGC (federasi sepakbola Italia)?”

Di tahun 2017 ini saja Darmian baru bermain sebanyak empat kali di partai liga. Musim ini saja ia bahkan baru 12 kali bermain. Darmian bahkan terakhir kali bermain 90 menit penuh di liga primer adalah ketika menang melawan WBA Desember 2016 silam.

Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa pertandingan United melawan Sunderland di Stadium of Light pekan lalu menjadi pembuktian bagi pemain kelahiran Legnano ini. Darmian seolah-olah lahir kembali sebagai bek sayap yang sulit untuk dilewati. Dalam laga itu ia kembali merasakan bermain 90 menit penuh dengan membuat 4 intersep, 11 sapuan, 2 blok, serta memenangi empat kali duel udara. Ia bahkan mampu mengawal Victor Anichebe dengan baik meski terkadang sesekali mengalami kesulitan.

“Saya pikir saya selalu bekerja keras untuk selalu siap ketika manajer memberikan kesempatan. Saya pikir saya bisa melakukannya namun saya harus tetap fokus dan saya akan sellau bekerja keras untuk ini. Dan saya berhasil,” ucap Darmian kepada ManchesterEveningNews.

Pemilik 28 caps timnas Italia ini juga mengungkapkan optimismenya untuk bisa membawa setan merah berprestasi setinggi mungkin. Ia mengatakan, “Kami berharap kami bisa sebanyak mungkin bermain di banyak pertandingan karena ini berarti kami masih tetap berada di kompetisi itu. Saya yakin kami bisa melakukannya. Kami memang memiliki jadwal sibuk namun kami siap. Kami punya pemain yang cukup.”

**

Memang benar bahwa Sunderland bukanlah tim kuat. Sunderland saat ini adalah tim yang berada di posisi buncit di kompetisi liga primer. Performa Darmian mungkin terbilang kecil ketimbang apa yang dilakukan Zlatan Ibrahimovic dan Luke Shaw di pertandingan tersebut. Akan tetapi pepatah mengatakan, bukankah sesuatu yang besar akan muncul ketika kita melakukan hal-hal kecil?

Bukan tidak mungkin apa yang dilakukan Darmian minggu lalu membuatnya kembali percaya diri dan kembali dipercaya untuk laga melawan Anderlecht tengah pekan nanti. Bahkan bisa saja ia yang akan dimainkan Mou saat United melawan Chelsea minggu depan.