Foto: The New Indian Express

Siapa yang sangka, bek Manchester United Harry Maguire dikabarkan sempat ditahan di Yunani beberapa waktu yang lalu. Padahal selama ini ia memiliki reputasi sebagai pemain yang cerdas, dapat diandalkan, dan aman dari berbagai macam konflik. Apa yang sebetulnya telag terjadi? Apa yang salah dari kelakuannya?

Maka mendengar berita utama seperti “ditahannya Maguire di Yunani” pasti membuat hati para eksekutif United berdebar-debar. Pemain timnas Inggris itu dikabarkan ditangkap setelah perkelahian ketika mabuk. Dan pada kejadian kali ini, akan ada detail yang membuat reputasinya menjadi semakin parah. Jauh lebih buruk dari yang dibayangkan oleh banyak orang.

Melansir apa yang ditulis The Guardian, seorang petugas polisi diduga telah dipukul oleh Harry Maguire selama insiden tersebut. Bagi Manchester United dan Inggris, kejadian ini agaknya hanya menyangkut si individu pemain saja. Tapi efeknya sangat fatal. Maguire benar-benar mencoreng kredibilitas khas dengan tindakannya tersebut. Dan sangat jelas, hal ini akan mempengaruhi statusnya.

Bagaimana tidak, pemain berusia 27 tahun itu telah membangun reputasi sebagai model professional yang bijak. Ketika ia ingin transfernya ke United terjadi, ia berhasil melakukan prestasi langka ketika menjadikan dirinya sosok yang masih dicintai di Leicester. Ia meninggalkan The Foxes tanpa rasa pedih, dan tanpa berselisih sama sekali dengan orang-orang di dalam klub lamanya itu.

Mengutip apa yang pernah dikatakan manajer Leicester Brendan Rodgers, tingkah laku Maguire hingga akhir kariernya di klub “benar-benar menggambarkannya sebagai seorang pria sejati”. Maguire adalah pria yang cerdas, dan ketika ia muncul untuk wawancara, ia terkadang tampil sebagai orang yang hambar. Itu karena ia tahu bagaimana menghindari perkataan yang salah. Ia hampir identik dengan sosok yang lurus-lurus saja.

Maguire juga hampir tidak pernah melakukan hal kontroversi atau perhatian yang tidak diinginkan. Tapi itu semua berubah pada waktu yang singkat di hari Jumat (21/8) di luar sebuah bar di Mykonos. Apa yang sebenarnya terjadi sehingga seorang pejabat polisi Yunani mengatakan bahwa Maguire telah “melecehkan seorang petugas dan kemudian memukulnya”? Menurut polisi itu, Maguire dan dua orang lainnya “melawan ketika mereka dibawa ke kantor polisi Mykonos”.

Postingan media sosial pada Kamis pagi, atau tepat sehari sebelumnya, menunjukkan bahwa Maguire memang sedang mabuk. Ia digambarkan sedang minum-minum di pesta biliar dengan dua rekan setimnya di United –Marcus Rashford dan Brandon Williams. Namun di sana tidak ada indikasi bahwa mereka terlibat dalam insiden di hari-H kejadian ketika Maguire terlibat dalam pertengkaran dengan sekelompok turis lain.

Seperti setiap pesepakbola top, Harry Maguire terbiasa menerima hinaan. Sayangnya, hinaan itu datang di waktu yang kurang tepat. Karena ia biasanya menertawakan orang yang menghinanya. Tapi tidak untuk kali ini. Ia dikabarkan lepas kendali yang akhirnya melahirkan sebuah insiden di bar. Kendati begitu, pengacara Maguire mengatakan bahwa kliennya telah menyangkal tuduhan tersebut dan yakin ia akan dibebaskan tanpa dakwaan.

Memang insiden ini sedikit memunculkan keheranan. Pasalnya Harry Maguire adalah sosok yang tidak mencolok, dan ia tidak terobsesi untuk jadi selebriti atau dilihat banyak orang. Akun Instagram-nya saja hampir seluruhnya dipenuhi dengan gambar sepakbola. Ia selalu setia kepada teman-teman yang tumbuh dengannya.

Ketika Maguire sedang dalam proses bergabung ke United, ia mengatakan kepada calon klub barunya itu bahwa ia ingin menjadi kapten mereka. Ia ingin menjadi panutan dan sosok penting yang menginspirasi. Itulah alasannya kenapa ia merupakan bek tengah yang dijuluki “Slabhead“. Ia memang cocok menjadi kapten klub karena soliditas dan kemahirannya dalam memimpin lini belakang.

Maka sudah menjadi konsekuensi yang berat bagi Maguire dengan adanya insiden di Yunani tersebut. Suatu malam yang gila telah membuat namanya tercoreng. Hal ini akan memberikan dampak buruk kepada dirinya di kemudian hari. Walaupun di sepakbola, masih harus dilihat apakah Ole Gunnar Solskjaer masih mau mempertahankannya sebagai kapten atau hanya mendukungnya saja dan ban kapten harus dicopot.

Jika kondisinya seperti itu, paling tidak, Solskjaer akan mengingatkan Maguire tentang tanggung jawabnya. Dan begitu pula Gareth Southgate, manajer Inggris, yang mungkin akan mempertimbangkan kembali kepercayaannya kepada Maguire. Seperti misalnya, mempertimbangkan apakah Maguire akan diberi kesempatan untuk tetap berada di timnas Inggris atau tidak?

Karenas seperti yang diketahui, Southgate sangat benci ketika para pemainnya keluar dari koridor dan mulai menarik opini negatif dari publik akibat kelakuannya sendiri. Contoh yang paling mencolok dari hal ini adalah ketika Raheem Sterling dan Joe Gomez sempat bertikai sebelum pertandingan Montenegro pada November tahun lalu di Wembley. Waktu itu Southgate mengeluarkan Sterling dari lineup.

Atau seperti kejadian James Maddison yang beralasan sakit namun kedapatan sedang berada di kasino. Dan pelanggaran karantina yang dilakukan oleh Kyle Walker dan Jack Grealish beberapa waktu yang lalu. Semua kejadian ini telah membuat Southgate kesal, dan sikapnya terhadap semua itu sangatlah tegas.

Maka jika kembali kepada kasus Harry Maguire, bisa dibilang, ia benar-benar terancam. Ia sudah menjadi pahlawan selama pandemi dengan membantu memastikan bahwa paket makanan dikirimkan kepada para lansia di Mosborough. Ia juga memainkan peran utama dalam pekerjaan amal United dan inisiatif Players Together yang mengumpulkan dana untuk NHS.

Semua orang pasti tidak menyangka bahwa Harry Maguire akan melakukan suatu kesalahan yang cukup fatal seperti pemukulan kepada petugas kepolisian di bar. Tidak ada yang menyangka dan meramalkan akan adanya kejadian gila ini. Dan kalau berujung panjang, nama Maguire bisa benar-benar hancur.