Siapa yang tidak kenal sosok Roy Keane? Bisa dibilang ia adalah salah satu pemain paling galak yang pernah dimiliki Manchester United maupun Premier League. Sikap galak dan blak-blakan yang ia miliki bahkan bisa membuat pemain sekaliber Sir Bobby Charlton sekalipun tidak mau untuk sekadar adu opini dengannya.

Sikap blak-blakan Keane masih terbawa saat dirinya menjadi pundit di ITV. Ia tidak akan segan-segan mengeluarkan kritikan keras bahkan kasar apabila apa yang ia lihat tidak sesuai dengan kehendaknya. Yang terbaru adalah ketika ia menyindir Paul Pogba serta United yang bermain seperti anak sekolahan saat United kalah dari Sevilla beberapa waktu lalu.

“Pogba adalah masalah besar United. Ia datang di laga melawan Sevilla tapi tidak melakukan apapun. Reaksinya seperti anak sekolah. Dia tidak menyadari adanya bahaya. Alasan anda menjadi bagian dari tim adalah anda harus saling membantu jika membuat kesalahan. United malam ini bermain individu,” ujarnya.

Kritikan pedas tersebut hanyalah satu dari sekian banyak kritikan lainnya yang pernah dikeluarkan Keane saat menjadi pundit. Sejak karirnya di media dimulai pada 2011, sudah banyak kutipan-kutipan yang ia keluarkan kepada bekas klubnya tersebut. Berikut kami kumpulkan kritikan-kritikan pedas Keane yang pernah ia keluarkan untuk Setan Merah:

  1. “Class of 92 adalah pemain bagus, tapi peran mereka di klub terlalu dibesar-besarkan. Mereka seperti menjadi merek bagi klub ini. Seolah-olah kami tidak lebih baik apabila nama mereka tidak ada di skuad. Beruntung kami semua memiliki tujuan dan rasa lapar yang sama,” Keane soal Class of 92 saat peluncuran film dokumenter mereka (2013).

 

  1. “Orang-orang berbicara tentang target lolos ke empat besar karena hadiah uang yang besar. Hal itu bagus apabila mereka yang mengatakan itu adalah Leicester City. Tetapi, untuk tim besar macam Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool menetapkan target empat besar, maka hal itu sangat memalukan,” Keane saat melihat klub-klub tradisional kesulitan menandingi Leicester City (2016).

 

  1. “Saya belum pernah mendengar banyak sampah dalam hidup saya. Lantas mengapa ia berbicara hal sampah seperti itu. Dia manajer Manchester United, klub terbesar di dunia ini. Ia punya skuad yang memadai tapi dia terus mengeluh soal kelelahan. Mereka mendapat undian yang bagus, undian yang membuat mereka bermain di kandang. Orang itu hanya berbicara omong kosong saja. Sampah terbanyak yang pernah saya dengar dalam hidup saya,” Keane mengkritik Mourinho yang mengeluhkan jadwal padat di Europa League dan Premier League (2017).

 

  1. “Saya tidak mengerti pendukung yang hadir di sana seperti apa. Saya paham mereka frustrasi, tetapi menyoraki manajer bukanlah tindakan yang tepat. United pernah mengalami masa-masa sulit daripada ini. Mereka pernah terdegradasi. Mereka memiliki musim yang sulit tapi anda tidak boleh menengok ke belakang. Saya tidak pernah bekerja dengan Louis Van Gaal sebelumnya, akan tetapi klub yang memiliki sejarah panjang pasti pernah mengalami masa sulit,” Keane mengkritik para fans United yang menyoraki Van Gaal pasca United kalah dari Southampton (2016).

 

  1. “Saya heran, mengapa orang-orang Skotlandia begitu menyukai Darren Fletcher,” Rasa Heran Keane terhadap orang-orang Skotlandia yang mengagumi Darren Fletcher.

 

  1. “Secara mental, dia bukanlah pemain yang terlihat tajam. Fisiknya sudah tidak prima. Dia harus berkaca kepada kondisinya sekarang. Sudah selayaknya dia pergi dari klub ini. Dia sudah tidak punya hasrat lagi bermain untuk United. Saya melihat Minggu lalu ia menampar pegulat dan saya berpikir mengapa ia mau terlibat omong kosong macam itu? Tidak ada manfaatnya sama sekali. Anda harus memimpin tim dengan memberi contoh,” Kritikan pedas Keane untuk Wayne Rooney yang sempat terlibat dalam acara gulat WWE (2016).

 

  1. “Kami diberitahu dua atau tiga tahun lalu kala Phil Jones akan menjadi Duncan Edwards dan Chris Smalling menjadi ini dan itu. Saya telah menyaksikan United bermain secara langsung sembilan hingga 10 kali dan mereka hanyalah pemain biasa-biasa saja. Saya sebenarnya penggemar berat mereka, tapi mereka tidak memberikan apa-apa ketika diberi kesempatan,” Ujar Keane menanggapi keputusan Roy Hodgson memanggil Phil Jones dan Chris Smalling untuk Piala Dunia 2014 (2014).

 

  1. “Alasan saya meninggalkan United adalah karena saya mengajukan banding atas denda saya. Saya didenda 5000 paun dan tidak akan meninggalkan United apabila saya tidak melakukan banding. Itu semua menurut saya keputusan yang aneh. Lelucon yang sangat murahan. Anda didenda karena terlambat berlatih tapi saya mengajukan banding karena saya memang tidak layak untuk didenda,” Ujar Keane berbicara tentang alasan dia keluar dari United.