Gary Neville dikenal sebagai salah seorang bek kanan terbaik, tidak hanya di Inggris atau Eropa, tapi juga di dunia. Dia telah melakoni perjalanan yang luar biasa di Theatre of Dreams sepanjang hampir 20 tahun karirnya sebagai pemain sepakbola profesional.

Setelah satu musim menghuni akademi The Red Devils, Neville pun promosi ke tim senior pada 1992, bersama mantan legenda United lain, yakni David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, dan adiknya, Phil Neville, yang kemudian dikenal sebagai Class Of ’92, salah satu generasi terbaik tim Setan Merah pada era Sir Alex Ferguson.

Pemain kelahiran 18 Februari 1975 itu mencatatkan 400 penampilan di Premier League Inggris dan 602 penampilan di semua kompetisi bersama United. Sebanyak 20 trofi bergengsi turut dikoleksinya, termasuk di antaranya delapan kali juara liga dan dua kali memenangi Liga Champions.

Itu semua dilakukan Neville sepanjang 19 tahun karirnya di Old Trafford. Menariknya, selama belasan tahun itu dia hanya bermain di satu tim, membuktikan kesetiaannya sebagai pria Manchester. Makanya, tak salah jika menyebut Neville sebagai salah seorang pemain yang fantastis dengan karir cemerlang.

“Siapa pun yang bermain di Premier League dalam waktu lama, dengan standar yang ditunjukkan Gary, adalah pemain yang fantastis,” ungkap mantan bek United Denis Irwin yang juga merupakan senior dan rekan setim Neville hingga musim 2001/2002, pada Februari 2011 lalu, saat sang bintang memutuskan pensiun dari lapangan hijau, seperti dikutip dari Goal Internasional.

Pria yang sekarang berusia 42 tahun itu gantung sepatu pada 2 Februari 2011. Laga terakhirnya musim itu adalah saat United menang 2-1 di markas West Bromwich Albion, The Hawthorns, tepat sebulan sebelumnya.

Namun sayang, Neville mengambil keputusan itu saat timnya sedang berjuang dalam kompetisi. Dia pensiun di tengah kompetisi sedang berlangsung, meninggalkan rekan-rekannya hingga akhir musim. Neville sendiri musim itu hanya turun tiga kali di liga, dan satu penampilan di Piala Liga Inggris.

“Saya bermain melawan Stoke City dan West Bromwich, dan saat Anda direpotkan pemain yang biasa saja, Anda tahu dalam masalah. Saya bermain di tiga laga musim itu dan semua penampilan saya hampir merugikan kami,” cerita Neville mengungkap alasannya baru-baru ini, dilansir Premier League TV.

Sejak itu, mantan kapten United tersbeut langsung memutuskan untuk segera mengakhiri karirnya. Meski begitu, kini Neville malah merasa malu atas keputusannya yang dinilai tidak tepat tersebut.

“Faktanya, saya berbuat kesalahan melawan Everton saat tandang. Saya harusnya dikeluarkan dua kali. Dan kemudian saya bilang kepada Sir Alex, ‘Saya akan membuatmu merugi di sini, saya tidak lagi sanggup, saya merasa tidak bisa bermain lagi’. Saya lalu memutuskan pensiun waktu itu, meski saya masih bermain dua bulan dan memainkan beberapa pertandingan, namun pikiran saya telah pergi.

“Saya bahkan datang ke klub dengan pura-pura cedera, agar bisa berkumpul dan berbicara dengan pemain lain. Saya pensiun pada 2 Januari, namun keputusan itu baru diumumkan di awal Februari. Saya merasa malu setiap harinya saat memikirkan klub elit seperti United punya pemain yang hanya jadi penumpang,” tambah Neville mengungkap perasaannya tentang momen pensiun itu.

Tak lama setelah itu, Scholes menyusul pensiun di akhir musim, meski sempat bermain lagi musim 2012/2013. Sedangkan Beckham, Butt dan Phil sudah lebih dulu hijrah, sementara Giggs bertahan hingga 2014.

Meski begitu, hingga kini Neville tetap dianggap sebagai salah satu bintang dan legenda Setan Merah seperti teman-teman seangkatannya tersebut. Kesetiaan yang ditunjukkannya, sama seperti Scholes dan Giggs, mampu membuat namanya harum di Theatre of Freams, bahkan sampai masa kapan pun.

United sendiri sebenarnya juga tak tampil buruk di sisa setengah kompetisi setelah ditinggal Neville. Mereka pun masih mampu mengamankan satu trofi di akhir musim dengan merebut gelar juara liga, setelah gagal pada musim sebelumnya. Ketika itu, Neville turut merayakannya di bangku penonton.

Setelah pensiun, pemain yang dulu bernomor punggung “2” itu sempat berkarir sebagai asisten pelatih tim nasional Inggris sejak 2012 dan ikut ke Piala Dunia 2014, sambil juga menjadi analis sepakbola di televisi. Pada Desember 2015, pemilik klub La Liga Spanyol Valencia yang juga sahabatnya, Peter Lim, memintanya untuk menukangi tim tersebut sebagai pelatih kepala.

Namun, Neville hanya bertahan selama empat bulan. Pada awal musim 2016/2017 ini, pelatih Jose Mourinho yang baru bergabung sempat berencana untuk memulangkan Neville ke Old Trafford sebagai staf pelatih, dilansir The Sun.