Fans Manchester United tentu masih ingat nama seorang Javier Hernandez atau yang akrab disapa Chicharito. Ketika diboyong Guadalaraja, namanya memang masih asing didengar. Namun Sir Alex Ferguson membuktikan bahwa pembeliannya itu tidak salah, Chicharito berhasil mencatatkan 20 gol dari 45 pertandingan yang ia jalani.

Masa depannya sempat diambang keraguan setelah Ferguson mendatangkan Robin van Persie. Chicharito sontak hanya menjadi penghangat bangku cadangan dan dimainkan pada laga yang tidak terlalu besar. Sempat dipinjamkan ke Real Madrid pada musim 2014/2015, Chicharito akhirnya dilego ke Bayern Leverkusen pada bursa transfer musim panas 2015. Namanya kembali mencuat ketika ia mampu menunjukan kualitas terbaiknya pada musim pertama. Total Chicharito mencetak 26 gol dari 40 pertandingan yang dijalani.

Karier Chicharito terus menanjak. Ia bahkan disebut-sebut sebagai pemain yang mampu bangkit setelah terpuruk seperti Angel Di Maria atau Radamel Falcao. Yang terbaru, Chicharito sukses menyamai rekor gol timnas Meksiko milik Jared Borgetti, pemain timnas Meksiko periode 1997-2008.

Pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF, Meksiko berhadapan dengan Kosta Rika pada Minggu (25/3) di Estadio Azteca, Mexico City. Chicharito sukses mencetak gol pertama untuk Meksiko pada menit ke-7 dan yang ke-48 sepanjang karirnya bersama timnas Meksiko. Gol tersebut juga memutus paceklik golnya bersama timnas selama sembilan bulan. Sejak September 2009, Chicarito sudah mengemas 89 pertandingan.

“Ini merupakan hal yang indah. Ini mengangkat kepercayaan diri saya, karena bisa menjadi top scorer sepanjang masa. Saya tak pernah bermimpi atau membayangkan hal ini. Namun, hal yang paling penting adalah hasil yang diraih tim,” ujar pemain 28 tahun itu.

Kemampuan Chicharito memang tak bisa dipandang sebelah mata. Pergerakan tanpa bola, insting ketika berada di dalam kotak penalti, dan ketenangan menyelesaikan peluang adalah beberapa kemampuan yang ia miliki. Selain itu, Chicharito juga dikenal sebagai super sub ketika berseragam United. Chicharito bahkan mengingatkan Ferguson kepada Ole Gunnar Solskjaer, super sub terbaik yang pernah dimiliki Ferguson dan United.

Menjadi topskor sepanjang masa timnas Meksiko membuat ia secara otomatis mengalahkan semua striker-striker terbaik yang pernah dimiliki Meksiko. Chicharito mengalahkan Hugo Sanchez, bintang Real Madrid pada tahun 1980an. Sanchez hanya mampu mencetak 29 gol dari 58 pertandingan bersama timnas sejak tahun 1977 hingga 1998.

Lalu ada juga pemain yang berjuluk El Matador, Luis Hernandez. Pemain timnas Meksiko periode 1995 hingga 2002 itu mencatatkan 35 gol dari 85 pertandingan. Nama tenar jajaran striker terbaik Meskiko lainnya adalah Cuauhtemoc Blanco yang membela timnas Meksiko dari 1995 hingga 2014. Ia sukses berhasil mencetak 39 gol dari 122 pertandingan.

Dengan rekor tersebut, nama Chicharito kini ada di posisi teratas dan mengungguli striker-striker hebat timnas Meksiko sebelumnya. Mencetak gol bersama timnas bukanlah perkara mudah. Tantangannya adalah waktu bermain yang hanya saat diadakan pertandingan internasional atau kompetisi antar negara, kerjasama tim yang harus dibangun dalam waktu yang tidak banyak, dan persaingan posisi yang tidak mudah. Selamat, Chicharito Si Kacang Polong!