Foto: The Sun

Pekan terakhir Premier League musim 2016/2017 adalah hari yang tidak mungkin bisa dilupakan oleh sosok Angel Gomes. Pada laga yang mempertemukan Manchester United dengan Crystal Palace tersebut, ia mendapatkan kesempatan yang begitu berharga. Ia menjalani debut sebagai penggawa Setan Merah pada usia 16 tahun dan 263 hari.

Gomes saat itu memang tidak memberikan kontribusi apa pun. Ia hanya bermain dua menit lebih sedikit setelah masuk menggantikan Wayne Rooney. Meski begitu, momen tersebut merupakan momen berharga karena ia sudah sah memasuki jenjang karier yang jauh lebih tinggi lagi.

Keberhasilan United melaju ke final Liga Europa membuat Jose Mourinho berpikir untuk tidak serius lagi dalam percaturan kompetisi Liga Inggris. Oleh karena itu, ia mengistirahatkan beberapa pilar utamanya seperti Marcus Rashford, Henrikh Mkhitaryan, dan David de Gea. Untuk mengisi skuat, Mourinho memanggil beberapa pemain jebolan akademi dan pemain yang kurang mendapat kesempatan main pada saat itu. Termasuk Gomes yang sudah berlatih bersama tim utama sejak dua hari sebelumnya.

Gomes sendiri tidak berharap dirinya akan bermain. Bagi pemain berusia 16 tahun, mencicipi duduk di bangku cadangan dan merasakan aura Premier League, mungkin sudah menjadi kesenangan tersendiri. Selain itu, jatah dua pergantian sudah digunakan Mourinho untuk memainkan Carrick dan Martial.

Pergantian ketiga pun tampaknya akan diberikan kepada Matty Willock mengingat Eric Bailly saat itu mengalami cedera. Akan tetapi, bek asal Pantai Gading ini ternyata bisa melanjutkan pertandingan sehingga Willock tidak jadi tampil. Mourinho pun akhirnya memakai jatah pergantian terakhirnya untuk Gomes.

Yang menarik, Gomes tidak menanggapi panggilan manajernya tersebut untuk melakukan persiapan. Ia justru asyik mengamati pertandingan hingga serius. Beruntungnya, seorang steward mengetahui kalau Gomes sedang melamun dan memberi tahu dia kalau Mourinho sudah memanggilnya.

“Itu gila. Saya baru saja pemanasan. Mourinho berteriak kepada saya dan saya hanya melamun menatap sekitar dan para penggemar. Kemudian, seorang steward datang seperti malaikat dan saya langsung melihat ke belakang. Dia memberi sinyal ‘manajer’ dan saya langsung, ‘oh, saya akan bermain.’ Lalu saya melihat Rooney berjalan dan saya seperti ‘whoa’,” kata Gomes dalam Podcast Manchester United.

Aura magis Old Trafford mungkin membuat Gomes lupa kalau dia disitu bukan hadir sebagai turis atau suporter, melainkan sebagai pemain cadangan. Pemain yang siap dimainkan sewaktu-waktu. Untung saja, ia tidak terlalu lama terjebak dalam lamunan penuh makna tersebut. Bisa jadi Mourinho akan langsung memarahi dia karena dianggap tidak siap untuk bermain. Beruntung karena hal itu tidak terjadi.

“Momen yang luar biasa. Saya tumbuh di daerah yang penuh dengan penggemar Manchester United, di Salford. Jadi, saya adalah penggemar United. Itulah masa kecil saya. Datang ke pertandingan, berpura-pura menjadi pemain yang pernah bermain di sini. Berpura-pura menjadi seseorang seperti Rooney, Ronaldo, dan juga Nani,” katanya.

Momen di Old Trafford tersebut menjadi jalan pembuka bagi Gomes untuk terus mendapatkan kesempatan bermain bersama United. Hingga saat ini, ia sudah mengumpulkan 10 penampilan dan enam diantaranya terjadi pada musim ini.

Sejak era Ole Gunnar Solskjaer, nama Gomes sudah kekal di skuat utama. Akan tetapi, ia masih harus berjuang karena persaingan di posisi gelandang serang cukup ketat. Sekarang, Gomes bahkan sudah mendekati bulan-bulan terakhir dari kontraknya bersama United. Jika tidak ada pandemi Covid-19, bukan tidak mungkin Gomes sekarang sudah disibukkan dengan memilih salah satu diantara memperpanjang kontrak bersama United atau pindah ke klub lain. Gomes sendiri sempat menolak untuk melakukan perpanjangan kontrak pada awal musim ini.

Januari lalu, kubu dari Gomes menginginkan pemain kelahiran 31 Agustus ini untuk dipinjamkan terlebih dahulu. Akan tetapi, Ole Gunnar Solskjaer melarangnya. Sayangnya, larangan tersebut tidak berdampak dengan meningkatnya jumlah menit bermain Gomes. Hingga sekarang, nasib pemain yang pernah membawa Inggris juara Piala Dunia U-17 belum jelas. Tidak sedikit yang berharap, Gomes bisa mendapatkan banyak kesempatan terutama di sisa kompetisi musim ini sebelum ditunda karena Pandemi.

“Saya punya harapan besar untuk dia. Bocah itu berlatih setiap hari dan bekerja keras. Etos kerjanya, cara dia di tempat latihan, cara dia menyikapi hari pertandingan, entah itu di tim cadangan, U-19, atau tim utama, sudah sangat tepat. Dia anak yang sangat berbakat,” kata Nicky Butt pada 2016 lalu.