Suatu kejadian yang tragis, biasanya akan menjadi hal yang paling berkenang di dalam benak seseorang. Mungkin itulah yang dialami Luke Shaw, si pemain yang pernah mengalami patah tulang menyakitkan tiga tahun lalu.

Namun, menurut Shaw ia telah berubah. Dari yang tadinya ia adalah seorang “anak kecil”, lalu berubah menjadi seorang “pria dewasa” sejak kejadian itu. Selain itu, bek kiri Manchester United tersebut telah mengungkapkan bahwa ia hampir kehilangan kaki kanannya setelah kejadian tragis yang terjadi pada September 2015 itu. Shaw juga mengakui bahwa ia menganggap jika dirinya akan berhenti dari dunia sepakbola akibat keadaan kakinya yang sangat hancur.

Di sisi lain, eks pemain Southampton itu sendiri telah memulai empat pertandingan Premier League secara berturut-turut untuk United di musim ini. Hal ini sontak menjadi sesuatu yang belum pernah ia capai sejak patah kakinya yang mengerikan ketika United bermain melawan PSV Eindhoven di Liga Champions tiga tahun lalu itu.

Baca juga: Luke Shaw, Tentang Dua Tulang Patah Itu

Sejak rehabilitasi, Luke Shaw selalu berjuang untuk kembali mendapatkan tempatnya di tim pertama di bawah asuhan Jose Mourinho di Old Trafford. Namun, ia justru acap kali mendapati penilaian yang kurang baik dan juga sering menghadapi kritik public dan bahkan dari manajernya sendiri. Akan tetapi, ia terus-terusan berambisi membuktikan kapabilitasnya di atas lapangan.

Terlepas dari itu, pada dasarnya, menjadi hal yang wajar jika manusia memiliki rasa frustasi, begitu juga dengan Luke Shaw. Karena ketika ia ditanya tentang kesembuhannya, Shaw mengatakan jika ia sebelumnya sempat berfikir untuk pensiun dini. Meski pada akhirnya, keputusan itu tidak jadi dilakukannya karena banyaknya dukungan-dukungan dari orang terdekatnya.

“Saya akan berbohong jika saya mengatakan saya tidak berpikir untuk berhenti bermain sepakbola saat itu, akan tetapi saya memiliki banyak teman dan keluarga yang baik di sekitar saya, dan mereka benar-benar membantu saya melewati ujian berat itu,” ungkap Luke Shaw dikutip dari The Guardian.

“Saya hampir kehilangan kaki saya, dan saya benar-benar hampir kehilangan semangat. Saya tidak pernah tahu kalau sakitnya bisa sampai enam bulan sebelum akhirnya dokter mengatakan itu kepada saya. Tentu saja, saya tahu bahwa saat itu saya memiliki rasa ambisi yang kuat untuk tidak pernah berhenti menyerah, dan saya pasti akan terus mencoba untuk terus bermain sepakbola.”

“Saya hanya ingin terus bermain sepakbola, dan saya ingin terus bermain di pertandingan besar sebanyak mungkin. Dan jangan lupa kalau saya juga berambisi untuk memenangkan piala. Inilah yang menjadi motivasi saya, dan seperti yang sudah pernah saya katakan, saya ingin dikenal sebagai salah satu bek sayap terbaik di dunia.”

Baca juga: Rumitnya Hubungan Luke Shaw dan Jose Mourinho

Luke Shaw kemudian menceritakan bahwa patah kakinya memang sempat menjadi masalah yang mengganggu fisik dan bahkan psikisnya. Ia mengetahui bahwa patah kakinya sangat parah, dan ia merasakan seperti akan kehilangan kaki kanannya setelah mengalami penggumpalan darah.

“Pada saat itu, manajemen tim berpikir untuk langsung menerbangkan saya kembali ke Inggris dari Eindhoven. Dan jika saya tidak terbang kembali, saya mungkin akan kehilangan kaki saya karena darah di kaki saya sudah menjadi gumpalan. Kaki saya saat itu sudah tampak seperti rusak,” pungkas Shaw.

“Saya tidak ingin membicarakannya terlalu banyak, dua bekas luka di sisi kaki saya masih menjadi trauma. Saat itu mereka harus memotong beberpaa bagian di kaki saya secara terbuka, dan menarik gumpalan darah keluar. Betapa parahnya keadaan kaki saya saat itu. Tapi, saya tidak terlalu peduli tentang itu lagi. Karena sekarang saya sudah merasa benar-benar kuat.”

Setelah kembali dari cedera dan masuk ke starting XI United, Shaw telah mendapatkan dirinya kehilangan banyak kesempatan, termasuk keluarnya ia dari skuad Inggris asuhan Gareth Southgate. Ia secara langsung digusur oleh rekan satu timnya, Ashley Young, yang menjadi pemain andalan Southgate selama Piala Dunia.

Namun saat ini, tepatnya pada pekan lalu, Luke Shaw telah kembali masuk ke skuad Inggris asuhan Gareth Southgate. Masuknya Shaw ke dalam timnas three lion itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, eks bintang Southampton itu telah dinilai Southgate sebagai pemain yang membuktikan banyak upaya serta dedikasinya di atas lapangan. Selain itu, Shaw juga dilabeli oleh Southgate sebagai pemain penuh ambisi.

“Ya, bisa dibilang itu adil. Saya banyak kehilangan kesempatan ketika saya berada dlaam masa-masa sulit. Tapi dalam periode di mana ketika saat segalanya sudah kembali berjalan dengan sangat baik, saat itulah saya bisa menunjukkan segalanya, untuk membuktikan kalau saya masih mampu untuk bangkit,” tambah Shaw ketika ditanya tentang komentar Southgate.

“Saya sempat berpikir kalau saya tidak bisa melanjutkan ke tingkat karier saya yang lebih tinggi ketika aya cedera. Tapi sebenarnya, di sanalah saya perlahan bisa membuat perubahan dari saya yang seorang “anak kecil”, menjadi “seorang pria dewasa”, dan saya menyadari itu. Sekarang saya sudah kembali ke timnas Inggris, jadi saya harus terus berjuang.”

Sumber: Sky Sports, The Guardian