Badai cedera seolah tidak henti-hentinya menyerang Manchester United. Bahkan saat pra musim pun ada saja para pemain Setan Merah yang bermasalah dengan kebugaran. Marcos Rojo belum bisa kembali ke skuat karena cedera. Begitu pula Antonio Valencia yang cedera saat berlaga. Chris Smalling bahkan mengalami cedera saat pemanasan jelang lawan Liverpool. Yang terbaru, Nemanja Matic juga ikut-ikutan absen karena hal yang sama.

Cederanya nama terakhir jelas sangat merugikan Mourinho. Matic diharapkan bisa kembali bermain di pra musim setelah tersingkirnya Serbia di Piala Dunia lalu. Akan tetapi setelah tiga pekan diberi waktu libur, ia justru mengalami cedera dan harus naik ke meja operasi.

“Matic datang dari Piala Dunia, lalu berlibur dan langsung naik ke meja operasi karena terjadi sesuatu saat di Piala Dunia lalu. Dia harus operasi dan dia akan absen pada awal musim ini. Dia datang dari Piala Dunia dan mengalami cedera. Beristirahat dan berlibur tidak cukup untuk menyelesaikan itu. Saya tidak tahu berapa lama dia akan keluar,” ujarnya.

Musim lalu, gelandang asal Serbia ini adalah salah satu pembelian terbaik yang pernah dilakukan United di era kepelatihan Jose Mourinho. Ia mampu menggantikan peran Michael Carrick yang ketika itu sudah mendekati akhir kariernya. Ia tampil 49 kali dengan 46 di antaranya dimulai sejak menit awal.

Kehilangan Matic memang tidak berpengaruh signifikan mengingat United memiliki stok gelandang tengah yang sangat banyak. Dengan munculnya Andreas Pereira, maka peran Matic sebagai gelandang pengendali bisa diambil alih pemain asal Brasil tersebut.

Hanya saja, absennya Matic menggugurkan rencana Jose Mourinho yang sedang ia godok selama pra musim di Amerika Serikat. Rencana tersebut adalah menjadikan Matic sebagai bek tengah ketiga. Hal ini dikarenakan ketidakpuasan Mou kepada lini belakangnya yang belum menunjukkan penampilan terbaik.

Beberapa laga terakhir, Mourinho mulai mencoba menggunakan skema tiga pemain belakang. Chris Smalling, Eric Bailly, Tim Fosu Mensah dan Axel Tuanzebe bergantian mengisi slot tersebut. Akan tetapi, mereka nampak belum nyaman dan terlihat gugup ketika mendapat tekanan dari lawan.

Kelemahan United dalam memainkan skema tiga bek adalah tidak adanya sosok yang mampu menjadi pembangun serangan. Keempat nama tadi tidak memiliki kemampuan untuk menjadi ball playing defender.

Hal ini pula yang membuat Mou berencana menggaet salah satu di antara Toby Alderweireld ataupun Harry Maguire mengingat keduanya begitu cakap sebagai pembangun serangan. Pemakaian Matic sebagai bek tengah ketiga baru akan dilakukan apabila United gagal mendapatkan satu dari dua incarannya tersebut.

Para Pemain yang Posisinya Diubah oleh Mourinho

Apa yang sejatinya akan dilakukan Mourinho sebenarnya bukanlah hal baru baginya. Dalam setiap kesebelasan yang ia latih, beberapa nama bahkan pernah diminta pindah oleh Mourinho demi kepentingan taktik. Tidak jarang keputusan nyelenehnya itu membuahkan hasil.

Musim pertama menukangi Chelsea, Mourinho mengubah posisi asli William Gallas dari seorang bek tengah menjadi bek kiri. Hal ini semata-mata dilakukan demi memberikan satu tempat kepada Ricardo Carvalho yang merupakan seorang bek tengah. Pemain Prancis ini mampu memenuhi tuntutan Mou dan bermain apik selama dua musim sebelum kedatangan Ashley Cole.

Nama berikutnya adalah Javier Zanetti. Pemain legendaris Inter Milan ini berposisi asli sebagai bek kiri yang kemudian bertransformasi sebagai gelandang bertahan. Meski sebelumnya ia pernah bermain di posisi tersebut, namun baru di era Mourinho dirinya rutin bermain sebagai pemain tengah. Cederanya Esteban Cambiasso dan Sulley Muntari membuat dirinya harus menaikkan posisi Zanetti dan memberikan posisi bek kiri kepada Christian Chivu.

Carrick dan Fletcher, Bek tengah dadakan Manchester United

Rencana Mourinho menjadikan Matic sebagai centre back sebenarnya pernah dilakukan Sir Alex Ferguson musim 2009/2010. Ketika itu, ia menjadikan Michael Carrick dan Darren Fletcher sebagai duet bek tengah dalam beberapa pertandingan ketika United sedang krisis pemain bertahan. Sayangnya, keputusan berani Fergie tersebut membuahkan cibiran dari para pendukungnya mengingat Setan Merah dikalahkan dengan skor telak 0-3 dari Fulham dan tersingkir dari Piala FA.

Pengubahan posisi lainnya terjadi kepada Park Ji Sung. Demi mengakomodasi skema 4-4-2 Fergie, ia menempatkan gelandang Korea Selatan itu sebagai pemain sayap kiri. Kali ini keputusannya terbilang tepat dan Park menjadi kunci sukses keberhasilan United meraih gelar liga ke-19.

Selain nama-nama tadi, masih ada beberapa pemain United lainnya yang posisinya sempat diutak atik oleh Fergie demi mengakomodasi kebutuhan taktiknya selama beberapa laga atau bahkan selama semusim penuh. Sebut saja David May (bek tengah ke bek kanan), Cristiano Ronaldo (sayap kanan/kiri ke penyerang), Phil Jones (bek tengah ke gelandang bertahan) hingga Wayne Rooney (penyerang ke gelandang bertahan).