Foto: Independent.co.uk

Selain gemar menyimpan pemain muda potensial, dan pemain-pemain hebat namun dengan konsistensi permainan yang berantakan, ada satu kelompok pemain lagi yang juga disimpan baik-baik oleh Manchester United. Kelompok tersebut berisi pemain-pemain yang punya kualitas namun memiliki kaki gampang rapuh seperti kaca.

Phil Jones, Marcos Rojo, dan Eric Bailly adalah anggota tetap dari kelompok tersebut. Dalam waktu dekat, mereka nampaknya akan kedatangan satu pemain lagi untuk menjadi anggota keempat. Dia adalah Diogo Dalot, penggawa United yang sulit menemukan performa terbaiknya karena terus-terusan mengalami cedera.

Seharusnya Dalot bisa ambil bagian untuk laga United melawan FK Partizan di Europa League. Hal ini dikarenakan bek asal Portugal ini merupakan pilihan reguler Ole Gunnar Solskjaer untuk sektor bek kanan pada ajang Europa League. Akan tetapi, namanya tidak ada dalam daftar 20 pemain yang dibawa Solskjaer ke Belgrade.

Ia lagi-lagi harus absen karena mengalami cedera. Rasa tidak enak pada kakinya ia rasakan ketika bermain selama 60 menit melawan Newcastle United. Akibat cedera tersebut, ia harus digantikan oleh Marcos Rojo dan tidak bisa bermain dalam pertandingan berikutnya melawan Liverpool dan kali ini melawan FK Partizan.

“Seperti yang semua orang sudah tahu kalau saya mengalami cedera ketika melawan Newcastle United. Sekarang, saya sedang menjalani masa pemulihan dan saya sudah merasa siap untuk kembali bersama tim secepat mungkin untuk membantu rekan setim membawa kembali klub ini ke posisi yang seharusnya,” tutur Dalot dalam akun Twitter pribadinya.

Potensi yang Bisa Terkikis

Musim ini seharusnya menjadi titik balik bagi Dalot untuk membuktikan kalau dirinya layak direkrut oleh United. Sejak pra-musim lalu, ia bahkan menjalani rehabilitasi di Cina bersama salah satu staf medis kesebelasan Shanghai SIPG, Eduardo Santos. Pria Portugal ini dijuluki sebagai “ahli fisioterapi yang memiliki keajaiban” setelah ia membantu David Luiz dari cedera hamstring ketika masih memperkuat PSG. Namun keajaiban yang dirasakan Luiz nampak belum manjur untuk kaki Dalot.

Sejak hijrah ke Manchester United musim lalu, Dalot sudah empat kali harus istirahat karena mengalami cedera. Per tanggal 6 Oktober ia harus kembali istirahat untuk kelima kalinya. Dilansir dari @UtdArena, Dalot sudah menghabiskan 281 hari untuk beristirahat atau hampir 50% sejak ia mengalami cedera pertamanya. Dari jumlah hari tersebut, Dalot sudah kehilangan 34 pertandingan. Jika ia tidak diganggu oleh cedera, maka Dalot sudah mengumpulkan 60 pertandingan.

Sejak awal, datangnya Dalot memang sempat diragukan. Alasannya adalah karena ia datang dalam kondisi sedang menjalani pemulihan pasca menderita cedera lutut bersama FC Porto. Saat itu, Dalot bahkan sudah enam bulan tidak bermain di kompetisi domestik dan Eropa. Talenta dan potensi menjadi salah satu bek kanan terbaik di Eropa yang kemudian membuat Mourinho kukuh merekrut Dalot.

“Anak ini punya kepribadian kuat. Dia adalah pemain muda yang sangat berbakat. Dia punya kualitas dan bisa menjadi pemain hebat untuk klub ini sesegera mungkin. Dia bisa menjadi aset masa depan klub. Dia punya fisik yang bagus, kecepatan, kecerdasan taktik, dan kualitas yang dipadu mentalitas,” tuturnya.

Mourinho memang tidak asal bicara. Ia memang cukup bagus dan memiliki kualitas. Dua kali masuk nominasi Golden boy award menandakan kalau Dalot bisa menjadi salah satu pemain hebat di dunia. Ia adalah satu-satunya bek kanan yang memiliki kemampuan ofensif cukup baik dalam skuad MU saat ini selain Ashley Young.

Namun cedera yang bersifat kambuhan membuat potensinya kerap terhambat. Hal ini yang harus diwaspadai mengingat usianya baru memasuki angka 20 tahun. Tanpa pemulihan kondisi yang tepat, harapan untuk melihat Dalot menjadi pemain terbaik di Eropa bisa segera pupus.

Phil Jones, Marcos Rojo, dan Eric Bailly adalah contoh betapa potensi hebat mereka mulai menghilang seiring berjalannya waktu karena cedera kambuhan yang mereka derita. Jones menjadi pesakitan setelah sebelumnya ia dijuluki sebagai The new Franco Baresi. Di usianya yang memasuki angka 27, ia dikenal sebagai bek tengah yang rajin cedera.

Begitu pula dengan Marcos Rojo. Sebelumnya, ia masuk dalam salah satu bek terbaik Piala Dunia 2014. Namun sejak pindah ke United, cedera lebih akrab menghampiri dirinya. Nama terakhir bahkan mengalami nasib yang jauh lebih parah. Diharapkan bisa menjadi bek tengah utama United dengan perawakan yang bisa membuat lawannya takut, nyatanya Bailly juga termasuk pemain dengan kondisi fisik yang rentan cedera.

Ketiganya kemudian menjalani nasib yang tidak menentukan di United dan kerap masuk daftar sebagai pemain yang siap dilepas United setiap musimnya. Dalot tentu saja tidak mau bernasib sama seperti tiga seniornya tersebut.