Foto: Sky Sports

Melihat Arsenal dan situasi Mesut Ozil yang membingungkan, agaknya itu mengingatkan tentang masalah yang sedang dihadapi Manchester United musim ini. Mikel Arteta telah menerima “pujian” yang tidak semestinya atas penanganannya terhadap Ozil. Ia memperlakukan pemain berperestasi milik The Gunners itu dengan tegas dan terkesan tega.

Dengan kontrak yang akan berakhir pada bulan Juni 2021, tidak ada upaya yang harus dilakukan oleh Arsenal untuk membuat Ozil tetap terintegrasi dengan tim. Ia sekarang terbuang, dan secara rutin, ia hanya senantiasa menuliskan sesuatu di Twitter-nya dari pulau terpencil yang jauh dari tempat latihan. Di satu sisi, Arteta memang tidak mengizinkannya masuk ke dalam tim. Keputusannya sudah final.

Mungkin kita sedikit mengerti jika masalah ini merupakan perbandingan dari situasi Paul Pogba di Manchester United. Atau mungkin, kita justru menolak untuk membandingkannya. Tapi yang jelas, sudut pandang kita akan tergantung pada seberapa besar keyakinan kita terhadap Pogba. Terutama tentang keputusannya untuk memilih bertahan di Old Trafford atau tidak.

Manajer United, Ole Gunnar Solskjaer, jelas telah mengambil keputusan. Ia bahkan sampai pada kesimpulan yang berlawanan dengan apa yang dilakukan Arteta kepada Ozil. Solskjaer awalnya dikritik karena keputusannya untuk tetap mempertahankan Pogba di dalam tim. Meskipun begitu, faktanya Solskjaer sendiri tidak selalu memilih pemain asal Prancis itu ke dalam starting XI-nya.

Ini jelas berbeda dari apa yang telah dilakukan Arteta kepada Ozil. Ketika melawan Aston Villa pekan lalu –dan juga pada banyak kesempatan sejak komentar kontroversial dari agen Mino Raiola–, pendekatan Solskjaer kepada Pogba terbukti membuahkan hasil. Raiola mungkin sempat membuat United jengkel dengan desakannya bahwa Pogba akan pergi di tengah minat dari Real Madrid dan Juventus. Tapi hubungan antara Solskjaer dan Pogba tampak erat.

Solskjaer telah menyimpan setiap keluhan dan unek-unek yang ia miliki tentang Pogba di belakang layar. Karena ketika di lapangan, ia justru memanfaatkan anak asuhnya itu dengan brilian. Pogba mungkin harus puas dengan posisi terbarunya sekarang, yaitu di sayap kiri. Namun apalah artinya itu semua, jika kenyataannya si pemain malah memberikan kontribusi yang cukup baik dengan opsi posisi barunya tersebut.

“Kami senang dengan kontribusinya. Saya pikir penting bagi kami untuk membuat Paul menguasai bola. Apakah itu di sisi yang lebih rendah atau lebih tinggi. Saya pikir itu sudah cukup membuat perbedaan. Kami ingin dia berlari di belakang pemain lain dan menguasai bola. Kehadiran fisiknya penting bagi kami. Sekarang Paul semakin bugar dan kami mendapatkan penampilan yang baik,” ujar Solskjaer pasca laga melawan Aston Villa.

Mungkin Arteta tidak bisa mendapatkan penampilan seperti itu dari Ozil. Namun Pogba yang sepenuhnya fit dan bersemangat sekarang menjadi bukti penanganan “cerdas” Solskjaer dari sebuah situasi yang begitu pelik. Hal ini menguntungkan United dalam jangka pendek. Mereka bahkan sekarang memiliki poin yang sama dengan Liverpool di puncak klasemen Premier League. Mungkin itu tidak akan terjadi jika tanpa peran Pogba.

Kendati begitu, perlu diingat, semua yang telah terjadi ini tidak berarti akan menghilangkan pembicaraan soal transfer. Raiola sudah mengklarifikasi bahwa ia tidak yakin dengan kepindahan Pogba pada Januari. Ditambah lagi penanganan Solskjaer terhadap Pogba sedang bagus-bagusnya. Maka rumor tersebut akan diredam di bulan ini, dan United akan dengan senang menyambutnya.

Yang lebih potensial untuk keluar dari Old Trafford pada Januari ini tampaknya datang dari nama-nama pemain yang memang sudah tidak terpakai. Seperti Marcos Rojo, Sergio Romero dan Phil Jones. Mereka semua jauh lebih sedikit tampil untuk tim utama daripada Pogba. Meskipun mereka tidak menjadi berita utama terkait kepergiaannya dari Old Trafford. Tapi yang jelas, sekali lagi, pesan pasti –saat ini– dari Pogba adalah; ia hanya bertahan hingga Juni.

Orang-orang sinis mungkin menilai bahwa peningkatan performa dari Paul Pogba baru-baru ini adalah untuk mempertimbangkan transfer musim panasnya. Atau bahkan untuk meningkatkan kemampuannya menjelang kompetisi Euro 2021 bersama Prancis. Namun sejujurnya, hal seperti itu tidak terlalu mengganggu Manchester United. Karena yang terpenting bagi mereka adalah, “Solskjaer telah memaksimalkan situasi dan keadaan”.