Mungkin bukan kepada Jose Mourinho ataupun manajemen United, penggemar The Red Devils perlu berterima kasih atas kehadiran Zlatan Ibrahimovic di United. Karena ternyata, Zlatan pindah karena kedua anaknya.

Hal tersebut disampaikan Zlatan usai United menjuarai trofi EFL Cup 2017. Ibrahimovic mengatakan bahwa kedua anaknya lah yang meyakinkan dirinya untuk melanjutkan karir di Manchester United. Oleh karena itu Ibra yakin untuk berkarir di Inggris meski banyak pihak yang meragukannya.

Sedikit intermezzo, keraguan tersebut datang bukan tanpa sebab. Di mana sebenarnya hal itu berawal dari catatan buruk di sepanjang karir Ibra ketika berhadapan dengan klub asal Inggris. Sehingga, meski berhasil merengkuh titel di Spanyol, Itali, Perancis, dan Belanda, Ibracadabra tetap diragukan bisa memberikan performa baik di United. Terlebih faktor umur yang sudah 35 tahun, menambah beban tersebut.

Namun striker jangkung tersebut kini telah menjawab segala kritikan yang diarahkan padanya. Usai mencetak brace di final EFL Cup melawan Southampton, Ibra membawa United menjuarai trofi ke-42 sepanjang 139 tahun usia. Sementara bagi Ibra, trofi tersebut adalah yang ke-32 sepanjang karirnya.

“Trofi ini (EFL Cup) ini spesial, bukan karena umur saya. Saya tak pernah khawatir dengan umur saya, karena saya tahu apa yang saya mampu lakukan. Tapi karena selama ini orang bilang saya tak mampu di Inggris, namun saya buktikan dengan datang ke sini,” terang Ibra yang telah mencetak 26 gol musim ini untuk United.

Di balik rasa percaya dirinya yang tinggi untuk menjawab tantangan tersebut, ternyata keputusan akhir untuk berseragam United berada di tangan kedua anaknya. Yaitu Maximilian (10) dan Vincent (8). Ibra mengatakan sebenarnya dia bermaksud untuk pindah ke klub lain, namun akhirnya Mourinho mengontaknya untuk bermain di United. Lalu kedua anak lelakinya tersebut membujuknya untuk ke Old Trafford.

“Jujur saya pikiran saya waktu itu tak ada di sini (Inggris). Namun kedua anak saya mulai membujuk dan Jose menelpon. Dalam karir, kamu punya momen. Ketika ke Inggris bagi saya itu adalah momen saya, oleh karena itu saya ada di sini,” cerita Ibra soal transfernya ke United musim panas tahun lalu.

Oleh karena itu, terlepas dari bujukan kedua anaknya, Ibra mengatakan United perlu berterima kasih pada Mourinho. Lantaran, kalau bukan karena manajer asal Portugal tersebut, Ibra mengatakan tak akan di United.

“Jika kita berbicara soal pelatih, Inggris, dan Liga Primer, klub (United) harus berterima kasih pada Mou. Karena kalau tidak saya tidak akan ke United. Ketika Mou telpon saya, saya cuma berkata ‘katakan pada saya, nomor punggung berapa yang harus saya kenakan’,” lanjut Ibra.

Ibra si Pemain Kunci yang Buas Seperti Binatang

Keputusan kedua anaknya untuk melihat sang ayah berseragam United tampaknya memang tepat. Terbukti kehadiran Ibra dirasa membawa aura positif atau juara bagi kubu The Red Devils. Hal ini diamini oleh kapten United kala bertanding melawan The Saints, Chris Smalling.

Bek produk akademi Fulham tersebut mengatakan bahwa kehadiran Ibra dan Mou akan membawa United meraih trofi bergengsi lainnya pada musim ini. “Dengan keyakinan dan rasa percaya diri tinggi yang kita (United) punya, lalu manajer yang terlahir juara, dan Ibra dengan penyelesaian akhir seperti itu, siapa yang tahu yang bisa kita raih selanjutnya?” kata Smalling

Smalling yang telah berseragam United sejak tahun 2010 lalu ini menambahkan bahwa, Ibra adalah pemain terpenting United musim ini.

“Dia (Ibrahimovic) adalah pemain kunci kami. Dia adalah target man kami yang bisa menahan bola sekaligus berlari di belakang. Jadi kami sangat beruntung untuk memilikinya,” terang Smalling yang telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk United ini.

Keyakinan pada Ibra jua disampaikan oleh eks United, Phillip Neville. Bahkan pria yang mengakhiri karirnya di Everton ini mengatakan performa Ibra musim ini sangat buas layaknya seekor binatang.

“Ibra sangat buas seperti binatang. Sehingga kita sudah bisa mengatakan bahwa ia layak menjadi pemain terbaik Liga Primer musim ini. Beberapa kali dirinya seakan menarik sendirian performa United. Sementara untuk usianya, dia mengingatkan saya pada Roy Keane yang tak pernah tahu kapan untuk istirahat,” kata Neville

Neville yang kini beralih profesi menjadi komentator sepakbola bahkan tak sungkan mengatakan bahwa, wibawa Ibra sejauh ini menggantikan kapten klub United, Wayne Rooney.

“Ketika kamu jadi manajer dan kamu bergabung dengan klub baru, kamu butuh satu pemain yang cocok dengan gaya permainanmu. Saya pikir itu Ibra untuk urusan ini. Meski Rooney yang mengangkat piala (sebagai kapten tim), tapi bagi saya Ibra adalah pemimpin sesungguhnya di lapangan,” lanjut Neville.

Bukan Ibra namanya kalau tidak arogan. Sehingga Neville kemudian membandingkan Ibra dengan legenda nomor tujuh United, Eric Cantona.

“Ketika Cantona masuk ke lapangan dengan kerah yang naik, kamu akan berpikir ‘saya cinta sekali Old Trafford’. Dia (Ibra ) punya aura dan rasa percaya diri yang sama. Coba lihat Ibra di wawancara usai pertandingan.”

Memang benar apa yang dikata Neville soal Ibra. Dalam satu pertanyaan soal apa yang akan dilakukan Ibra dengan koleksi 32 trofinya, Ibra dengan santai menjawab, “Semua trofi itu ada di museum, saya punya satu rumah khusus untuk trofi-trofi saya saja!” jawab Ibra yang melabeli dirinya sendiri sebagai Indiana Jones beberapa waktu lalu atas prestasinya di berbagai liga.

Arogansi terkadang dibutuhkan untuk menimbulkan rasa percaya diri, sekaligus untuk menakuti lawan. Namun tak semua pemain mampu menyeimbangkan arogansi dengan prestasi di lapangan. Beruntung bagi United yang punya sosok Ibrahimovic yang mampu menyeimbangkan kedua hal tersebut. Semoga koleksi trofi pribadi Ibra dan United bisa bertambah dengan performanya. Mari kita tunggu!

Sumber : dailymail.co.uk