Foto: Manchester Evening News

Sebelum melakoni musim 1994/1995, Andrei sudah diberitakan akan pindah dari United. Namun, hal itu dibantah dengan perpanjangan kontrak yang diberikan hingga 1999. Kontrak ini menjadi bukti kalau United percaya hanya Andrei seorang yang bisa mengisi pos sayap kanan dengan baik. Lagipula, hal itu berhasil dibuktikan dengan munculnya nama dia sebagai top skor United pada musim tersebut.

Namun, Andrei justru dilepas pada musim panas 1995. Ia masuk dalam rombongan bintang-bintang United yang dijual bersama Paul Parker, Paul Ince dan Mark Hughes. Kepindahan yang saat itu terasa mengejutkan karena Fergie memilih untuk tidak membeli pengganti. Sebaliknya, lima anak muda bernama Paul Scholes, Gary Neville, Phil Neville, Nicky Butt, dan David Beckham dimasukkan sebagai pengganti mereka.

Nama yang disebut terakhir adalah pengganti Kanchelskis di sayap kanan. Sebenarnya, Ferguson ingin mempertahankan dia sesuai durasi kontrak, namun ia memutuskan untuk pergi ke Everton meski sebenarnya ia ingin pindah ke salah satu diantara Mddlesbrough atau Arsenal. Kepindahannya dipandang sebagai sesuatu yang positif karena penggemar United bisa melihat sosok David Beckham.

“Ketika saya pergi David Beckham mulai bermain secara rutin. Jika saya tinggal, mungkin nama David Beckham tidak akan ada yang mendengar. Arsenal ingin merekrut saya tetapi United tidak mengizinkan karena Arsenal adalah rival mereka di liga. Jadilah saya pergi ke Everton dan gol pertama saya adalah ke gawang Liverpool. Saya beruntung karena saya menjadi pemain yang bisa membuat gol di tiga Derby yaitu Manchester, Merseyside, dan Old Firm,” ujarnya.

Tanda-tanda kalau Andrei hengkang sebenarnya sudah terlihat ketika musim 1994/1995 berlangsung. Setelah Natal, ia merasa perutnya mengalami masalah yang kemungkinan besar adalah herniat. Akan tetapi, tim dokter United tidak bisa mendiagnosis kalau Andrei benar-benar kena hernia.

Hal ini membuat para staf klub United merasa Andrei hanya pura-pura karena dia ingin dijual lebih cepat yang saat itu yang otomatis ditolak oleh Ferguson. Namun, bukan itu saja yang membuat Sir Alex merasa gelisah karena terus mempertahankan Andrei. Ada faktor sang perwakilan pemain, Grigori Yesaulenko, yang menurutnya sangat menakutkan.

Dituturkan dalam autobiografi Managing my Life, sang agen memberi Ferguson sebuah bingkisan yang dianggap sebagai upaya suap agar Andrei dilepas ke klub lain. Awalnya ia menolak namun kemudian tetap diterima karena Grigori hanya berkata hadiah tersebut sebagai ucapan terima kasih. Namun ketika dibuka, ada amplop berisi uang senilai 40 ribu paun. Fergie segera menelepon pengacara klub dan uang tersebut disimpan sebelum kemudian dikembalikan ke Grigori setahun kemudian.

Fergie sadar kalau ini ternyata akal-akalan Grigori yang ingin membawa Andrei pindah dari Manchester. United sendiri akhirnya mengalah dan siap melepas Andrei. Namun ketika ada klausul yang mengharuskan Shakhtar mendapat keuntungan 30% dan beberapa persen kepadan Andrei, United tidak mau hanya menjual pemainnya tersebut dengan nilai 5 juta paun.

Tawaran pertama Everton saat itu ditolak. Hal ini yang membuat Grigori kesal dan mendadak menjadi agresif. Imbasnya, chairman United, Martin Edwards, menjadi korban. Dalam sebuah pertemuan, Grigori berkata kepada Martin, ‘jika Anda tidak cepat menjualnya, maka Anda tidak akan berada lebih lama lagi’. Sebuah ucapan yang bernada seperti ancaman pembunuhan.

Grigori juga berkata kalau dia yang akan menyelesaikan masalah Shakhtar dengan tangannya sendiri. Disinyalir, ia melakukan penipuan kepada Presiden Shakhtar saat itu, Aleksandr Bragin, yang membuat hubungannya dengan klub tersebut menjadi memburuk. Hal ini yang membuatnya sedikit menyesal karena meninggalkan klub dengan membawa masalah.

Bahkan ada juga desas-desus yang mengatakan kalau kepindahannya berkaitan dengan mafia dan hutang judi meski kemudian dibantan olehnya. Andrei hanya mengungkapkan kalau kepindahannya ke Everton murni karena hubungannya yang rusak dengan Fergie akibat kasus hernia tersebut. Ia marah karena dianggap pura-pura cedera yang kemudian dimanfaatkan Grigori untuk mencari keuntungan. Dilansir dari These Football Times, Andrei dijual ke Everton dengan harga enam juta paun.

Makian Untuk Ferguson

Meski diakhiri dengan kurang baik, namun banyak cerita menarik yang terjadi antara Andrei Kanchelskis dan Manchester United. Salah satunya adalah makian untuk Sir Alex Ferguson. Dalam buku autobiografinya ‘Russian Winters’, ia bercerita kalau umum bagi pemain asing belajar kata-kata makian ketika bergabung dengan klub Inggris.

“Saya memanggil Fergie dengan sebutan itu karena tidak sengaja. Rekan setim saya mengajarkan kata itu dan ia memintanya untuk mengucapkannya di depan Ferguson saat sesi latihan, tapi saya tidak tahu artinya apa. Hal ini lumrah jika ada pemain yang pergi ke negara lain.”

“Ketika saya main di Rusia, semua orang mengajari pemain Brasil untuk mengatakan, “F**k off” kepada pelatih di Rusia. Ketika saya menyebut Fergie dengan kata “bajingan Skotlandia” semua orang tertawa. Untungnya, dia juga tertawa,” kata Andrei.

Beruntung bagi Andrei karena hal itu tidak membuat Sir Alex Ferguson emosi. Ia justru tersenyum kalau ucapan tersebut sifatnya hanya bercanda mengingat Andrei belum paham karena dia dari luar Inggris. Seandainya saja Ferguson emosi, bukan tidak mungkin kariernya di United jauh lebih singkat dan tidak bisa mendapatkan delapan trofi yang merupakan pencapaian terbaiknya sebagai seorang pemain sepakbola.