Pada pertandingan United menghadapi Chelsea pekan lalu, satu kejadian menarik terjadi sebelum pertandingan. Antonio Conte yang masih berada di tepi lapangan tiba-tiba dihampiri oleh Jose Mourinho. Keduanya kemudian berjabat tangan seolah-olah keduanya melupakan apa yang pernah terjadi di antara mereka dalam beberapa musim terakhir.

Tidak hanya itu, beberapa menit sebelum terjadinya gol Romelu Lukaku, keduanya sempat bertukar senyum saat memberikan arahan kepada anak asuhnya. Mou bahkan mengusap kepala Conte saat bersalaman setelah laga berakhir. Sontak, kejadian tersebut tampak memunculkan persepsi kalau di antara mereka sudah tidak bermasalah lagi dan hubungan keduanya tampak baik-baik saja.

Hal itu kemudian ditegaskan kembali oleh Jose Mourinho pada wawancara pasca laga. Ia menyebut bahwa kini hubungan Mourinho dengan Conte sudah baik-baik saja dan tidak akan berkonflik lagi kedepannya. Ia bahkan memuji mantan klub yang pernah ditukanginya tersebut sebagai klub yang bagus.

“Saya rasa sebuah jabat tangan saja sudah cukup dan tidak akan ada kata-kata lagi. Saya pikir itulah yang saya dan Antonio (Conte) ingin tunjukkan kepada semua orang dengan melakukan jabat tangan sebelum dan sesudah laga. Apa yang saya lakukan untuk menunjukkan bahwa dalam sepakbola anda harus menghormati satu sama lain. Kami hanyalah dua orang biasa di sepakbola yang memiliki sejarah dan juga citra,” ujarnya seperti dikutip dari ESPN.

Jose sendiri memang tampak ingin mengubur rivalitasnya dengan mantan manajer timnas Italia tersebut. Sehari sebelum pertandingan, ia menyebutkan kalau laga menghadapi Chelsea hanyalah laga yang biasa-biasa saja dan bukan soal Mourinho vs Conte. Baginya, rivalitas yang selalu digembar-gemborkan terkait keduanya hanyalah akal-akalan media saja.

“Ini adalah permainan normal dan mungkin hanya laga melawan Liverpool yang lebih menimbulkan tensi tinggi dibanding laga ini. Karena bagi saya laga melawan Liverpool adalah pertandingan yang spesiall. Begitulah saya melihat pertandingan ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saya tidak pernah punya perasaan buruk terkait Chelsea untuk mengatakan, ‘Oh saya akan menghadapi mantan klub saya, saya akan membuktikan ini, saya akan membuktikan itu. Saya tidak seperti itu.’ Saya selalu punya perasaan yang sangat baik terhadap mantan-mantan klub saya.”

Tentu masih segar dalam ingatan kita semua bagaimana konfrontasi antara kedua manajer hebat ini berasal. Mou begitu kecewa ketika Conte meluluhlantakkan United dengan skor 4-0 plus perayaan Conte yang dianggap berlebihan. Perseteruan kembali berlanjut saat keduanya kembali bertemu di babak lima Piala FA beberapa bulan berselang.

Puncak dari permusuhan keduanya terjadi saat perang kata-kata yang diawali dengan perkataan Mou yang menyebut kalau dirinya tidak akan menjadi badut lagi kedepannya. Sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak diarahkan langsung kepada Conte hingga membuat dirinya membalas kalau Jose seperti seseorang yang terkena penyakit lupa ingatan.

Menarik untuk menantikan apakah benar Jose Mourinho sudah mengakhiri konfrontasinya dengan Conte ataukah ini cara dia untuk meredam tensi sebelum ia mengeluarkan jurus andalannya tersebut mengingat baik United maupun Chelsea bisa saja bertemu kembali pada ajang lain seperti Piala FA dan Liga Champions.

Akan tetapi, dengan perang kata-kata dan permainan gesturnya yang sudah dimulai pada awal 2018, Jose setidaknya berhasil meredam anak asuh Conte pada laga hari Minggu kemarin sekaligus membuat mantan klubnya tersebut untuk sementara terlempar dari empat besar klasemen sementara.