Foto: The Busby Babe

Manchester United mungkin akan belajar banyak dari kemenangan laga perempat final Piala FA mereka atas Norwich. Di mana saat itu Ole Gunnar Solskjaer merotasi semua pemain di tim utamanya. Dalam pertandingan itu, United seolah menunjukkan bahwa; “kami ingin menang dengan pola yang baru”. Dan akhirnya mereka memang berhasil melakukannya.

Namun bukan berarti suporter United bisa sangat senang dengan kinerja tim kesayangan mereka itu. Karena hal ini adalah pola baru yang sedang dipelajari. Bahkan jika Ole Gunnar Solskajer biasanya bersikap apatis dengan pergantian pemain, akhirnya ia pun belajar cukup banyak tentang seberapa penting pergantian itu.

Mungkin ada yang akan bertanya-tanya mengapa Solskjaer melakukan beberapa pergantian yang cukup signifikan pada tim utamanya. Jawaban paling tepatnya adalah, itu semua karena Setan Merah sendiri telah meraih hasil positif ketika menghadapi Sheffield United tiga hari sebelumnya. Dan sekarang mereka akan melakukan persiapan bertandang ke Brighton.

Dengan kondisi itupun, tiga pemain inti United seperti Luke Shaw, Bruno Fernandes dan Harry Maguire masih tetap dipercaya untuk bermain penuh. Mereka bahkan mempertahankan posisi mereka di tim utama selama 120 menit yang melelahkan untuk mengalahkan 10 pemain Norwich.

Meski memang rasanya agak kurang ideal, persis seperti apa yang Maguire akui setelah ia mencetak gol di babak perpanjangan waktu. Terutama setengah jam permainan yang terjadi di babak tambahan. Situasi semacam ini sangat tidak diinginkan tim United lantaran mereka tidak pernah bertanding seketat itu selama lebih dari tiga bulan.

“Pada akhirnya, kami sudah sampai di sana dan sangat senang untuk mencapai semi final. Itu adalah yang terpenting. Kami ingin menang dalam waktu 90 menit. Itu sudah pasti pasti. Namun tambahan 30 menit menjadi kurang ideal. Kami harus beristirahat dan pulih di pertandingan besar melawan Brighton. Dan kami harus mendapatkan tiga poin,” ujar Harry Maguire yang tampak letih ketika diwawancara.

Tapi ada yang menarik dari pola baru yang dilakukan Solskjaer ini. Jika saja ia menggunakan perempat final Piala FA sebagai percobaan bagi pergantian pemain yang menyeluruh, maka itu adalah percobaan yang menjadi bumerang dalam banyak kasus. Seperti misalnya, ia berbicara dengan Jesse Lingard sebelum pertandingan dan menyarankan pemain asal Inggris itu agar bisa bermain.

Tapi setelah awal yang baik ketika Lingard bermain di area pertahanan Norwich, ia perlahan menjadi pemain yang tak tergantikan di babak kedua. Ada kesan mudah percaya dari sisi Solskjaer kepada mantan pemain yang pernah disebut wonderkid tersebut. Dan itu agak memberikan kesan yang kurang baik lantaran semua orang sudah tahu jika Lingard belum bisa menunjukkan performa maksimal sejauh ini.

Selain itu ada Juan Mata yang memiliki dampak minim di laga melawan Norwich, dan ia tidak terlalu maksimal dalam pengoptimalan pergerakan bola. Ditambah lagi, mantan pemain Chelsea itu akan segera berusia 32 dan mungkin melewati tahun-tahun puncaknya. Tapi uniknya, Solskjaer masih berharap lebih dari Mata untuk diperankan sebagai tokoh kunci di lapangan.

Hanya Odion Ighalo dan Fred saja yang mungkin dapat mengangkat kepala mereka dengan tinggi. Karena mereka berdua tampil cukup maksimal di laga perempat final Piala FA tersebut. Ighalo misalnya, ia mencetak gol kelimanya dalam empat pertandingan United. Dan ia tetap menjadi ancaman di lini depan selama 120 menit. Tidak heran Solskjaer memuji pemain pinjaman asal Nigeria itu setelah pertandingan.

Sementara Fred mungkin sedikit mengalami luka setelah ia dijatuhkan pada pertandingan Sheffield United. Seolah ingin membalasnya, ia kemudian tampil dengan berani di lini tengah. Pemain asal Brazil itu adalah stabilisator lini tengah yang menghalangi setiap kesempatan peluang bagi Norwich. Dan di laga itu, ia memang sering mengganggu ritme tim tuan rumah.

Selain itu ada juga Scott McTominay, Eric Bailly dan Brandon Williams, yang juga bermain untuk tim utama Manchester United dalam pertandingan melawan Norwich. Meskipun nyatanya mereka memang masih tidak sebaik Fred dan Ighalo yang memainkan bentuknya dengan maksimal.

Adapun Diogo Dalot dan Sergio Romero, rasanya mereka berdua memang perlu diberi kesempatan lantaran keduanya jarang mendapat kesempatan bermain. Terutama Romero yang dari awal kariernya di Old Trafford memang harus bersaing langsung dengan David de Gea. Terlepas dari itu, hanya Daniel James saja yang tidak terlibat dalam pertandingan melawan Norwich. Namun ia tetap berada dalam barisan opsi pemain untuk tim utama United.

Dengan begitu, daftar pemain dan opsi pengganti untuk tim utama Manchester United di musim ini lebih fleksibel dari sebelumnya. Ya, secara total pasukan Setan Merah memiliki 19 nama di dalam skuat intinya. Dan hal ini merupakan hal yang baik bagi perkembangan pola permainan di bawah kepemimpinan Ole Gunnar Solskjaer.

Para Pemain untuk Tim Utama Manchester United:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Fred, Scott McTominay, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Anthony Martial, Sergio Romero, Eric Bailly, Diogo Dalot, Brandon Williams, Nemanja Matic, Daniel James, Mason Greenwood, Odion Ighalo.