Pemain sayap Manchester United, Ashley Young, menyampaikan keraguannya perihal masa depannya di Old Trafford. Pernyataan ini tetap terlontar dari mulut Young, meski beberapa laga ke belakang dirinya menjadi pilihan utama manajer United, Jose Mourinho.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Young yang berusia 31 tahun tersebut mengatakan segala sesuatu mungkin terjadi di akhir musim nanti. Dirinya melihat situasinya dalam perspektif realistis, yaitu kesempatan bermain yang minim.

“Selalu ada spekulasi, terlebih ketika waktu semakin dekat ke bursa transfer ditambah jika kamu jarang bermain,” terang Young.

Berpikir jernih akan karir memang tampaknya perlu dilakukan oleh Young. Meski dipercaya menjadi kapten dalam laga melawan Chelsea, hari Minggu (16/4) lalu, posisi Young memang riskan. Dengan formasi yang digunakan Mou, posisi Young tersalip oleh Anthony Martial dan Marcus Rashford yang memiliki kecepatan dan kemampuan menggiring bola lebih baik.

Loyalitas saja pun tidak cukup untuk menyelamatkan karir Young di United. Seperti kita tahu, sebelumnya mantan pemain Aston Villa ini tetap setia berseragam United meski mendapat tawaran dari negeri timur, China bulan Februari lalu. Tepatnya klub yang menggoda Young adalah Shandong Luneng, yang mana kini diperkuat oleh Graziano Pelle dan Papiss Cisse.

Saat ini kontraknya di United akan habis pada tahun 2018 mendatang, ditambah dengan opsi perpanjangan satu tahun.

“Meski ragu, tapi saya selalu mengatakan, saya sangat mau bermain sebanyak mungkin. Tapi namanya masa depan, tidak ada yang tahu. Kini saya hanya fokus pada setiap laga yang ada dan ketika manajer membutuhkan saya, tentu saya akan siap 100 persen,” kata Young.

Mendapat jatah bermain tentu menjadi hal yang utama bagi seorang pemain sepakbola. Tidak terkecuali pemain yang diisukan akan hengkang, lantaran klub-klub peminat pun ingin melihat performa terakhir pemain tersebut. Seperti peribahasa, bak “membeli kucing di dalam karung”.

Sehingga pernyataan Young yang menaruh target untuk mendapat jatah bermain sebanyak mungkin adalah realistis. Ambisi tersebut bisa kita lihat ketika dirinya tak masalah ditempatkan Mou sebagai bek sayap beberapa waktu lalu.

‘Manchester United Belum Habis’

Disaat kemungkinan untuk dirinya hengkang dari United besar, namun kepercayaannya terhadap United tetap tinggi. Dilansir dari sumber yang sama, Young hakul yakin United masih bisa mengejar posisi Manchester City, Tottenham Hotspurs, dan juga Liverpool.

Pernyataan ini melawan segala pendapat dari para kritikus sepakbola yang menyatakan United kini hanya fokus kepada gelar Europa League saja. Alasannya adalah, merebut posisi empat besar di Liga Primer Inggris terlalu berat bagi United.

“Ada standar tinggi yang ditetapkan United semenjak saya bergabung di sini (2011). Dimana kita (United) selalu berusaha keras hingga titik akhir. Banyak yang berkata bagaimana United akan finis di posisi empat, tapi sejujurnya saya berharap lebih tinggi dari sekedar posisi empat,” kata Young.

Sementara untuk laga melawan Anderlecht pada 21 April mendatang, Young optimis dapat mengalahkan perwakilan asal Belgia tersebut. Asalkan, kata dia, United mampu mengulangi performa kala melibas Chelsea 2-0, hari Minggu kemarin.

“Beruntung kita (United) sudah mendekati tahap semi final (Europa League). Jika berhasil bermain seperti melawan Chelsea lalu, saya yakin kita akan  berhasil mengalahkan Anderlecht,” kata Young.

Seperti kita tahu, saat ini agregat antara United dengan Anderlecht adalah 1-1. Dengan begitu keuntungan terbesar berada di tangan United yang menyimpan gol tandang.

“Ketika di Brussels, mereka (Anderlecht) mendapat satu peluang dan langsung jadi gol. Saat itu kami (United) benar-benar kecewa usai laga. Rasanya seperti kalah. Padahal kami masih punya gol tandang,” jelas Young.

Optimisme terhadap performa United memang dirasakan penuh oleh Young. Lantaran seperti dijelaskan sebelumnya, ketika menang atas Chelsea, Young lah yang menjadi kapten United. Atas kesempatan langka tersebut, Young mengatakan dirinya merasa sangat terhormat.

“Saya merasa sangat bangga untuk bisa menjadi kapten United. Rasa memimpin tim sangatlah luar biasa bagi saya. Namun pemimpin di lapangan adalah setiap pemain United, terlepas siapa kaptennya. Para pemain harus bekerja sama, apalagi dalam waktu sulit,” tutup Young.

Sumber : Mirror.co.uk