Manchester United bangkit kembali dari kehilangan poin (saat melawan Sheffield United dan Arsenal) dengan kemenangan gemilang melawan Southampton. Tapi mungkin, jika ada yang bertanya kepada Ralph Hassenhuttl tentang tim mana yang akan mengalahkan Southampton 9-0, 15 bulan setelah kalah terbantai oleh Leicester, tebakan pertamanya pasti bukanlah Manchester United.

Karena jawabannya memang akan seperti itu. Transformasi United di bawah Ole Gunnar Solskjaer terjadi baru beberapa bulan terakhir ini. Salah satunya seperti gol mulai banyak dicetak di Old Trafford, sisi menyerang yang sangat mengagumkan, atau bahkan melakukan perubahan di babak kedua untuk mengistirahatkan para pemain kunci.

Lihat saja ketika mereka memborbardir Southampton. Alih-alih memasukkan Alex Telles untuk mengganti Luke Shaw, Solskjaer malah memindahkan Fred ke bek kiri. Ia lalu memasukkan Donny van de Beek dan menempatkannya di tengah. Meski aneh, tapi penerapan skemanya ini dihargai dengan lima gol di babak kedua. Hasilnya memang mengesankan, dan itu cukup memuaskan para suporter Setan Merah.

Selain itu, Scott McTominay juga membuat senang para suporter United saat ia memberi isyarat kepada Daniel James, si pencetak gol kesembilan, untuk pergi dan menguasai bola. Sehingga pasukan The Red Devils bisa mencetak dua gol lagi menjelang akhir laga. Meski bagi Solskjaer, sembilan gol saja tidak cukup. Dan itulah sikap yang ditanamkan olehnya kepada setiap para pemain United.

Tuntutan Manchester United kepada Ole Gunnar Solskjaer

Namun gambaran-gambaran barusan pasti tidak lepas dari berbagai rencana dan keputusan Solskjaer sebelum musim ini. Karena jika sedikit flashback, ia pernah berbicara tentang “isyarat perbaikan” setelah United tersingkir dari Liga Champions oleh Barcelona pada April 2019. Kala itu ia juga mengatakan soal pemahaman mutlak, bahwa Setan Merah perlu menemukan kembali DNA kesuksesan yang tak tertandingi di bawah Sir Alex Ferguson.

“Saya pikir hanya City yang bisa mendapatkan poin rata-rata yang lebih baik sejak saya masuk. Ketika saya diberi pekerjaan ini (sebagai manajer), ada pemahaman bahwa kami harus mengembalikan DNA Manchester United ke klub dan tim. Itu tidak berarti saya ingin hidup di masa lalu, tapi memang begitulah prinsipnya,” ujar Solskjaer dikutip dari MEN Sports.

“Naif jika memberi tahu para pemain untuk melakukan semua hal yang sama seperti yang tim ini lakukan saat saya bermain. Tapi saya ingin menciptakan budaya yang kita semua yakini. Ketika saya bermain, manajer mempercayai kami, dan kami bertanggung jawab atas karier kami sendiri. Jika ada yang keluar dari batas, mereka tidak akan tinggal lama di sini. Begitulah seharusnya.”

Ole Gunnar Solskjaer menyampaikan kenyataan apa adanya. Karena Manchester United sendiri memang memintanya untuk melakukan setiap prinsip dasar yang sudah ada di klub. Faktor tuntutan ini sangatlah jelas. Karena selama ini, United masih belum tampil sesuai identitasnya sendiri. Sebuah identitas yang lahir di masa lalu, dan akan terus begitu.

Munculnya perubahan signifikan

Maka sekarang, meski United belum memenangkan banyak pertandingan sebanyak di masa lalu, tapi ada beberapa permainan menyerang sangat menakjubkan yang mereka lakukan di musim ini. Tujuh pemain berbeda mencetak gol kala melawan Southampton. United berhasil menyalip Liverpool dan Manchester City sebagai pencetak gol tertinggi di Premier League musim ini.

Namun tidak hanya permainan United saja yang menarik untuk ditonton. Mereka bahkan bisa memenangkan pertandingan ketika tidak bermain dalam performa terbaik mereka. Itu merupakan ciri khas tim pemenang gelar. Solskjaer telah menampilkan bentuk yang terbaik yang ada pada diri Marcus Rashford dan Anthony Martial. Bahkan kedua pemain ini menikmati musim paling produktif di tahun lalu.

Saat ini Anthony Martial memang sedang berjuang untuk mendapatkan kembali bentuk terbaiknya tersebut, tapi Solskjaer sudah terjebak oleh gaya pemain Prancis itu. Malah kemungkinan, eks manajer Cardyff itu akan berharap dua gol Martial ketika melawan Southampton dapat memicu kebangkitan performanya. Ya tapi itu tidak menjadi masalah, jika bentuk menyerang United masih efektif dan mengerikan.

Di sisi yang lain, Ole Gunnar Solskjaer juga berhasil mengintegrasikan Bruno Fernandes, dan membangun timnya di sekitar pemain asal Portugal itu. Keputusannya ini telah memungkinkan pemain-pemain seperti McTominay dan Fred berkembang dalam sistem permainan United. Dan mereka berdua perlahan-lahan mulai memainkan peran sesuai dengan atribut terbaiknya.

Selanjutnya, Solskjaer pun mengawasi pemain akademi seperti Mason Greenwood. Meski pemain berusia 19 tahun itu banyak dinilai sednag menderita sindrom musim kedua, akan tetapi belakangan ini ada tanda-tanda bahwa ia menemukan kembali performanya. Selain itu, cara manajemen Solskjaer terhadap situasi Paul Pogba juga tampak berkelas. Ia mampu memungkinkan pemenang Piala Dunia itu kembali bermain baik meski agennya telah menciptakan ketidakharmonisan di Old Trafford.

Tak sampai disitu saja, bisa dibilang pencapaian paling mengesankan Solskjaer adalah membuat bagaimana Luke Shaw dan Aaron Wan-Bissaka berkembang di bawahnya. Shaw mungkin sempat ditakdirkan untuk meninggalkan United sebelum berkembang menjadi pemain kunci di bawah Solskjaer. Sementara Wan-Bissaka, yang sering dipuji karena kemampuan bertahannya, perlahan-lahan mulai tampil menyerang ke depan.

Gol pertama United melawan Southampton adalah puncak dari kerja keras Solskjaer dengan bek sayapnya tersebut, yang memang dituntut untuk bermain melebar. Di mana di pertandingan itu, Wan-Bissaka berusaha dari belakang untuk memanfaatkan umpan silang sempurna Shaw, dan mencetak gol ke gawang Southampton.

***

Ya dengan semua pencapaian yang mungkin masih terlalu dini disimpulkan ini, Ole Gunnar Solskjaer dan staf pelatihnya telah membuat serangkaian pencapaian. Mereka telah memberi tahu para pembela mereka sendiri untuk terus maju. Dan pesan itu telah tersampaikan.

Mungkin Manchester United tidak diharapkan mengakhiri musim ini sebagai juara Inggris. Akan tetapi perubahan dan kemajuan mereka di bawah Solskjaer sudah tidak dapat disangkal. DNA United, yang selama ini ditagih-tagih oleh banyak pihak, sepertinya sudah mulai muncul kembali.