Umumnya, kesuksesan transfer pemain dapat diprediksi dari performa pemain tersebut di klub sebelumnya, kecocokan pemain di klub baru, hingga keberadaan rekan satu negara yang dapat membuat adaptasinya semakin cepat. Namun, jika melihat lebih luas, terdapat sangat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan transfer pemain. Salah satunya adalah waktu diselesaikannya transfer tersebut.

Setelah musim selesai sekitar akhir Mei hingga awal Juni (tergantung apakah klub masih memiliki pertandingan final di sebuah kompetisi atau tidak), pemain diperbolehkan untuk berlibur sehingga tidak ada sesi latihan. Oleh karena itu, manajemen klub dan manajernya akan fokus terhadap aktivitas di bursa transfer. Meski jendela transfer Premier League baru dibuka pada 9 Juni, namun beberapa klub sudah melakukan manuver cepat guna menggaet pemain bidikan.

Sementara itu, jendela transfer baru akan ditutup pada akhir Agustus, biasanya ketika Premier League telah mencapai pekan ketiga. Dalam rentang waktu tersebut, klub dapat membeli atau menjual pemain. Namun, kondisinya tentu berbeda.

Pada bulan Juni ketika pemain masih berlibur misalnya, jika transfer diselesaikan pada periode itu, maka pemain yang bersangkutan akan langsung mengalihkan fokusnya untuk klub baru yang akan ia bela. Hal ini tentu akan memberi dampak positif bagi pemain dan klub barunya.

Berlanjut ketika sekitar awal Juli saat pemain kembali dari liburan dan mulai menjalani persiapan pra-musim. Masing-masing klub memberikan waktu yang berbeda terkait masa liburan pemain, hal ini dipengaruhi oleh kebijakan klub tentang persiapan pra-musim mereka. Ada klub yang menginginkan pra-musim yang cukup lama guna mengembalikan kondisi fisik pemain, namun ada juga yang memberikan liburan dan istirahat lebih bagi pemain.

Transfer pada masa tersebut akan memberikan waktu bagi pemain untuk beradaptasi dengan lingkungan ataupun cara bermain klub baru. Meski tentu akan lebih baik jika mereka bergabung sejak hari pertama persiapan pra-musim diadakan.

Periode selanjutnya adalah ketika persiapan pra-musim usai dan kompetisi kembali digulirkan. Biasanya transfer pada masa tersebut terjadi akibat dari manajer yang masih kurang puas terhadap skuat yang ia miliki atau transfer saga yang berkepanjangan. Pemain yang datang pada periode ini akan memilii waktu yang lebih sedikit untuk beradaptasi, namun bukan berarti pula ia tidak akan sukses di klub barunya.

Setelah memahami berbagai kondisi yang mungkin terjadi, mari lihat contoh-contoh nyata yang pernah Manchester United alami. Musim lalu misalnya, Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, dan Henrikh Mkhitaryan, resmi berseragam United sebelum 6 Juli tahun lalu, atau beberapa hari sebelum persiapan pra-musim dimulai.

Sementara itu, Paul Pogba mendarat di Old Trafford 34 hari kemudian setelah melalui transfer saga yang cukup panjang. Artinya, Jose Mourinho memiliki seluruh empat targetnya pada saat Premier League dimulai.

Semua pemain tersebut memiliki peran penting bagi musim United yang dihiasi dengan tiga trofi, meski Mkhitaryan dan Pogba mengalami awal yang sulit. Namun keempat transfer tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai transfer gagal.

Mourinho tampak ingin mengulang kebijakan transfer tersebut pada tahun ini. Ia memberikan daftar nama incarannya ke Ed Woodward pada Maret lalu. Hingga saat ini, memang baru Victor Lindelof yang resmi didapatkan. Namun United terlihat bergerak mengejar pemain incarannya seperti Alvaro Morata, Ivan Perisic, serta Fabinho atau Nemanja Matic. Skuat akan kembali ke Carrington, pusat pelatihan klub, pada 8 Juli mendatang dan Mourinho tentu berharap Lindelof bukan satu-satunya pemain baru yang ikut serta.

Pelatih asal Portugal itu terlihat menginginkan targetnya datang sebelum pra-musim berlangsung. Contohnya adalah Cesc Fabregas dan Diego Costa yang dibeli sebelum pertandingan pertama pra-musim Chelsea pada 2014 lalu dan keduanya terbukti sukses menjadi andalan pada musim tersebut. Namun pada 2015 lalu kebijakan Mourinho banyak dipertanyakan. Ia tidak berniat untk mengubah skuatnya dan hanya mendatangkan Asmir Begovic serta Falcao sebelum Premier League bergulir.

Chelsea masih mengejar John Stones saat itu namun tak kunjung mendapat titik terang. Akhirnya Mourinho melakukan transfer panik dengan mendatangkan Papy Djilobodji dan Michael Hector yang hampir tidak pernah bermain di ajang liga.

Kembali kepada menilai kesuksesan transfer pemain dari waktu diselesaikannya transfer tersebut, tampaknya hal ini masih abstrak untuk dinilai. Banyak faktor lain yang masih mempengaruhi sehingga tidak mudah menilai apakah faktor ini sangat berpengaruh atau tidak. Karena faktanya, setiap Ander Herrera (26 Juni) dan David De Gea (29 Juni), terdapat Memphis Depay (12 Juni) dan Anderson (2 Juli). Lalu, setiap Dimitar Berbatov (1 September) dan Wayne Rooney (31 Agustus), terdapat Angel Di Maria (26 Agustus) dan Maroane Fellaini (31 Agustsus).

Jadi memang tidak ada bukti konkret untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mkhitaryan menjalani semua persiapan pra-musim bersama United namun baru menjadi pemain utama pada November. Berkebalikan dengan Di Maria yang terlibat dalam enam gol dari lima pertandingan pertamanya di United, sebelum penampilannya menurun drastis.

Tapi yang pasti, Mourinho tentu akan lebih nyaman jika seluruh transfer targetnya rampung sebelum United berhadapan dengan West Ham pada 12 Agustus mendatang. Perihal kesuksesan transfer, hal tersebut kembali lagi ke berbagai faktor lain yang juga berpengaruh.

sumber: manchestereveningnews.co.uk