Gary Neville masih berada di pinggir lapangan Amex Stadium selepas memandu laga antara Brighton melawan West Ham United. Ditemani dua kontributor Sky Sports, Gary berbincang-bincang mengenai laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan tuan rumah tersebut.

Lelah membahas kemenangan Brighton, salah satu pembawa acara bertanya kepada Gary terkait kabar kalau Jose Mourinho akan dipecat akhir pekan ini apapun hasil yang diterima United pada laga menghadapi Newcastle United.

Sontak, pertanyaan ini membuat raut muka Gary berubah. Entah benar atau tidak, tapi nampak ada rasa marah yang keluar dari mulut kakak kandung Phil Neville ini. Salah satu faktor yang membuat ia marah adalah, jika memang berita ini benar maka mengapa berita itu bisa dengan mudah tersebar ke media? Hal ini yang membuat Gary merasa kalau petinggi United tidak jelas dalam mengatur tim ini.

“Jujur, saya begitu marah. Saya marah karena tiga atau empat tahun yang lalu berita pemecatan David Moyes muncul sehari sebelumnya karena wartawan. Sementara Louis van Gaal dipecat pada malam setelah final Piala FA dari media,” tuturnya kepada Sky Sports.

“Saya berpikir tentang bagaimana sebenarnya klub ini dioperasikan. Jika ini benar kalau Mourinho akan keluar dari Old Trafford pada Sabtu maka dia akan seperti mayat yang berjalan. Hal itu tidak bisa diterima. Saya harus mengatakan Jose Mourinho akan selalu mendapat dukungan dari para pendukung United dan saya akan berada di sana untuk mendukungnya juga.”

“Jika berita ini benar, maka berita pemecatan itu akan bocor sehari sebelumnya. Dan itu bagi saya adalah sebuah aib karena tidak menunjukkan rasa hormat kepada manajer mereka sendiri. Di mana nilai-nilai dan prinsip-prinsip Manchester United jika berita ini benar?”

Gary Neville sebenarnya bukan pendukung garis keras Mourinho. Terkadang, ia juga akan kesal kepada The Special One jika United bermain tidak sesuai dengan keinginannya. Namun dengan situasi saat ini, Gary menyebut kalau masalah tidak akan selesai hanya sebatas mengganti manajer. Ia juga meminta United mengganti jajaran manajemen yang dikuasai oleh keluarga Glazer selama 14 tahun.

“Pada akhirnya, hal-hal seperti ini berlangsung lima sampai enam tahun. Jose Mourinho adalah manajer terbaik di dunia dan saya pikir pada saat ini, setiap manajer di dunia akan berjuang di klub itu apabila jajaran direksi mengelola klub tersebut dengan baik.”

“Saya menyukai United. Saya menyukai klub sepakbola ini sampai mati. Klub ini adalah hidup saya karena sudah memberikan segalanya untuk saya. Saya tidak pernah menyalahkan klub saya, tapi untuk saat ini saya harus katakan kalau ini bukan kesalahan manajer tapi manajemen yang tidak mengerti apa yang mereka lakukan di sana.”

“Saya marah karena berita ini bocor. Jurnalis tidak akan membocorkan cerita seperti ini kecuali mereka benar-benar yakin. Saya harap berita itu tidak benar tetapi jika memang benar saya pikir ini adalah aib yang mutlak.”

Gary pun memaparkan alasan mengapa ia begitu kesal kepada jajaran manajemen United. Salah satu yang membuatnya kesal adalah ketika petinggi United menganggap Toby Alderweireld, Harry Maguire, dan Jerome Boateng adalah bek yang tidak cukup baik.

Pemilik 602 penampilan bersama United ini merasa kalau manajemen tidak punya hak menilai kualitas seorang pemain incaran manajer mengingat mereka bukan direktur olahraga atau pemandu bakat. Hal ini yang membuat Gary juga meyakini kalau manajemen akan merekrut pemain yang sebatas bisa meningkatkan nilai komersil klub.

“Jika mengganti manajer maka ini akan menjadi manajer keempat dalam enam tahun. Jika terjadi maka Anda harus mulai melihat orang yang menunjuk manajer tersebut. Saya sangat marah kepada mereka.”

“Mereka tidak menggubris permintaan manajer dan secara terang-terangan membeberkan alasan kepada media kalau Boateng, Maguire, dan Alderweireld tidak lebih baik dari bek saat ini. Saya kira hanya ada dua nama yang bisa memberi penilaian terhadap pemain yang diincar manajer yaitu Sir Alex dan Sir Bobby Charlton.”

“Pada saat ini, semua keputusan yang diambil empat sampai lima tahun terakhir adalah keputusan yang busuk dan itu datangnya dari atas. Jika saya mempekerjakan orang yang hirarkinya berada di bawah saya dan dia gagal, maka saya yang bertanggung jawab. Saya berdiri paling depan dan berkata kalau saya tidak cukup bagus dalam melakukan ini. Maka dari itu, saya berharap manajemen United diisi oleh orang-orang yang berkualitas.”

Terakhir, Gary mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap Mourinho yang selalu menjadi pihak yang dipojokkan dalam situasi United yang sulit ini. Ia masih menginginkan eks pelatih Porto ini memimpin klub. Ia kukuh untuk tetap menyalahkan manajemen United sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas penurunan yang dialami Setan Merah.

“Seharusnya klub sudah tahu dari awal risiko mendatangkan Jose Mourinho. Dia akan menginginkan tim yang siap menang. Namun mereka merusaknya di musim panas dan Anda tidak bisa melemahkan manajer Anda, sesederhana itu.”