Foto: Off The Post

Selamat datang Alex Telles

Setelah hanya diberikan rumor-rumor transfer yang menyilaukan sekaligus menyebalkan, Manchester United melakukan pergerakan kilat pada Deadline Day bursa transfer musim panas ini. Tercatat, ada empat pemain yang didatangkan pada hari terakhir bursa perpindahan pemain.

Tidak sedikit yang menyebut kalau empat nama ini adalah bukti dari panic buying manajemen klub yang tidak bisa mendatangkan incaran utama Ole yaitu Sancho dan pemain belakang baru. Namun, ada juga yang menyebut kalau ini langkah yang tepat karena transfer United tidak terlalu mengeluarkan uang besar hanya untuk satu orang sehingga kas keuangan mereka masih terjaga di tengah pandemi ini.

Alex Telles menjadi pemain pertama yang diumumkan United pada tenggat bursa transfer kemarin. Perburuan bek kiri Setan Merah berakhir ke nama Telles setelah sebelumnya mereka gagal mendatangkan Sergio Reguilon karena permintaan klausul buy back.

United hanya mengeluarkan uang 15 juta Euro untuk membeli Telles dari FC Porto. Total mereka mengeluarkan 17 juta Euro dengan 2 juta Euro tambahan berbentuk add-ons. Ini menjadi sebuah langkah yang bijak bagi United karena mereka berhasil mendapatkan seorang bek kiri yang penampilannya cukup memukau di Liga Portugal. Selain itu, Porto juga tidak bisa berbuat banyak dan mau tidak mau harus menerima tawaran United karena si pemain bisa pindah secara gratis setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama juara Liga Champions 2004 tersebut.

“Untuk gabung ke klub besar seperti Manchester United adalah sebuah kehormatan. Anda harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan momen seperti ini dan saya sekarang berada di sini. Saya berjanji akan memberikan segalanya untuk bisa sukses di sini. Saya juara bersama Porto dan saya ingin melanjutkannya bersama United,” kata Telles

Telles akan menjadi pemain Brasil kedelapan yang bermain untuk United. Sebelumnya, mereka telah memiliki Kleberson, Anderson, Rodrigo Possebon, Rafael, Fabio, Fred, dan yang terakhir Andreas Pereira. Sebuah tantangan bagi Telles mengingat hanya Rafael dan Anderson saja yang memiliki prestasi mewah bersama Setan Merah. Nama lain tidak menunjukkan penampilan yang mengesankan atau belum menunjukkan penampilan yang konsisten layaknya Fred dan Andreas.

Garansi Tim Utama

Beberapa hari yang lalu, Luke Shaw berkata kalau timnya kurang memiliki amunisi yang berkualitas untuk bersaing di Premier League musim ini. Sayang, manajemen United justru mendatangkan pemain yang berposisi sama dengannya sehingga kemungkinan besar Shaw akan menjadi pelapis Telles pada musim ini.

Sejak musim lalu, United memiliki masalah yang begitu besar pada posisi bek sayap. Baik di sisi kiri maupun kanan, mereka semua tidak memiliki kemampuan menyerang yang bagus. Anehnya, masalah ini juga menyerang kepada pemain pelapis lain seperti Timothy Fosu-Mensah dan Brandon Williams.

Masuknya Telles seharusnya bisa menyelesaikan masalah ini. Kemampuan menyerang yang dia punya jauh lebih baik di atas Shaw jika berkaca dari statistik. Musim ini, ia sudah membuat 2 gol dan 2 asis dari tiga pertandingan. Musim lalu, ia berkontribusi dalam 25 gol FC Porto di semua kompetisi dengan rincian 13 gol dan 12 asis. Oleh Transfermarkt, dia menjadi pemain terbaik Liga Portugal musim lalu.

Angka yang sangat jomplang jika dibandingkan dengan Shaw yang hanya mencetak 9 asis selama tujuh musim di Old Trafford. Bahkan jumlah asisnya di Liga Portugal musim lalu (8) masih lebih banyak dari para pemain United kecuali Bruno Fernandes.

Telles sendiri sebenarnya sudah masuk radar sejak 2014 ketika ia masih membela Galatasaray. Sayangnya, perpindahan itu tidak terjadi karena United kemudia mendatangkan Luke Shaw. Namun dalam dua tahun terakhir, Telles sudah memantaunya dari kejauhan dan menganggap kalau dia adalah pemain yang cocok untuk skema Ole.

Dalam rentang waktu tersebut, perkembangan Shaw berhenti dengan cepat. Terutama ketika ia mendapat cedera parah pada 2015. Sejak saat itu, United memilih memainkan Ashley Young yang setidaknya memberi output menyerang yang lebih baik ketimbang Shaw. Namun sejak 2018, Shaw kembali ke tempat utama sebagai bek kiri. Namun tidak ada kontribusi yang signifikan selain “determinasi” karena dia bisa bangkit dari masalah yang mendera sebelumnya. Namun, di atas lapangan sisi kiri penyerangan United lewat bek kiri cukup tumpul.

Hal ini bisa dilihat dari percobaan crossing yang dilakukan dua pemain ini. Musim lalu, Telles membuat 258 umpan silang dengan 70 diantaranya menemui sasaran. Meski tidak sampai setengahnya, namun ini lebih baik dari Shaw yang hanya membuat 38 umpan silang dengan 9 umpan silang menemui sasaran. Jadi, dalam satu laga, Shaw hanya membuat satu umpan silang selama 90 menit. Tentu ini bisa menjadi alasan mengapa serangan United tumpul di kedua sisi sayap.

Catatan 26 gol Telles di Porto menandakan kalau dia punya opsi untuk mencetak gol. Ia dibekali kemampuan tendangan jarak jauh yang bisa menjadi pemecah kebuntuan jika tim sedang terkunci. Ia juga menjadi eksekutor utama bola mati selama di Porto.

Perbandingan Statistik Alex Telles dan Luke Shaw 2019/20

Atribut Alex Telles Luke Shaw
Main 31 24
Sapuan 38 51
Intersep 55 24
Blok 2 6
Asis 8 0
Key Pass 57 20
Umpan ke depan 480 368
Percobaan Umpan Silang 258 38

Data diambil dari penampilan mereka di Liga Domestik

Meski atribut menyerang Telles cenderung lebih menonjol, namun mantan pemain Inter Milan ini juga jago dalam bertahan. Sejak 2018/19, Telles memiliki rataan 5,8 intercept, dan 3,8 kali memenangi tekel.

Meski begitu, Telles juga tidak sesempurna apa yang statistik tampilkan. Telles adalah bek kiri yang jarang melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Ia hanya menjadikan umpan silang sebagai senjata. Telles bermain memanfaatkan lebar lapangan atau melepaskan umpan diagonal langsung ke kotak penalti lawan.

Ini akan menjadi tugas pemain depan United yang jarang mencetak gol dari skema umpan silang. Baik Martial, Rashford, hingga Greenwood belum teruji untuk memenangi duel-duel udara atau mencetak gol melalui cut-back. Beda dengan striker sebelumnya seperti Lukaku dan Ibrahimovic. Datangnya Cavani semoga saja bisa mengatasi masalah ini mengingat pemain Uruguay ini punya kemampuan mencetak gol dari umpan silang.

Persaingan dengan bek yang lebih muda juga menjadi tantangan bagi Telles. Desember nanti, ia akan berusia 28 tahun. Sementara tim-tim penghuni lima besar Premier League musim lalu menggunakan bek kiri yang lebih muda. Akan tetapi, kehadiran Telles adalah berkah bagi United karena setidaknya ia jauh lebih baik dari Luke Shaw dari segi menyerang.

Shaw sendiri sebenarnya tidak perlu kecewa jika nantinya ia jarang main. Setidaknya ia bisa menjadi bek tengah ketiga jika Ole Gunnar Solskjaer memainkan skema tiga pemain belakang. Akan tetapi, formasi ini tampaknya tidak akan digunakan Ole sesering mungkin.