Albert Morgan dan Sir Alex Ferguson. Foto: TalkSPORT

Selain kehilangan kesempatan melihat para jagoannya bertanding, para penggemar Manchester United juga kehilangan satu hal setiap menyaksikan pertandingan mereka, yaitu melihat kehadiran Sir Alex Ferguson dari tribun penonton.

Setelah pensiun pada 2013, manajer yang berada pada posisi pertama sebagai manajer terbaik sepanjang masa pada majalah FourFourTwo edisi Juni 2020 ini kerap hadir untuk menonton pertandingan mantan klubnya. Ia cukup rajin untuk datang ke Old Trafford meski ia tidak selalu menyaksikan semua pertandingan United.

Namun sama seperti penggemar United lainnya, kini Fergie tidak bisa lagi melihat United bermain. Alasannya sudah pasti karena pandemi Covid-19 yang menghentikan segala sendi di dunia sepakbola. Pria asal Govan ini juga harus mengikuti himbauan pemerintah untuk diam di dalam rumah sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid.

Usia Ferguson yang sekarang memasuki usia 78 tahun juga rentan mengalami penularan mengingat sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun. Perlu diingat kalau pada 2018 lalu Fergie menderita masalah pada bagian otaknya.

Kabar mengenai kondisi Ferguson selama stay at home disampaikan oleh sahabat dekatnya di United, yaitu Albert Morgan. Nama ini jelas familier di telinga para penggemar United mengingat Morgan adalah kitman legendaris United yang sudah berada di klub sejak 1993 hingga mengikuti jejak Ferguson untuk ikut pensiun pada 2013.

Dalam wawancaranya bersama MUTV lalu, Morgan bercerita kalau Ferguson dalam kondisi yang sehat. Bahkan ia bercerita kalau Fergie saat ini sedang sibuk-sibuknya menjalani latihan angkat beban dan melakukan serangkaian latihan menggunakan alat gym.

“Saya berbicara dengan dia setiap hari dan saat ini ia tidak bisa kemana-mana. Ia belum keluar rumah. Saya merasa kalau istrinya sudah memaku kakinya agar tidak keluyuran pergi. Dia dalam kondisi baik, dan dia melakukan latihan setiap pagi. Dia kerap latihan dengan dumbelnya, menggunakan rowing machine dan walking machine. Dia sehat-sehat saja,” kata Morgan.

Hubungan Morgan dengan Ferguson terjalin sangat erat. Hal itu pernah ia ungkapkan saat United bersiap melawan Bayern Munich dalam laga treble reunion tahun lalu. Sejak bertemu, keduanya langsung menyatu satu sama lain. Bahkan Fergie dengan Morgan kerap main tebak-tebakan starting line-up United setiap pekannya.

Meski hubungan mereka sangat dekat, namun Morgan juga tidak luput dari serangan hairdryer dari Ferguson.  Ia bercerita kalau ia dua kali merasakan disemprot oleh kata-kata keras sahabatnya tersebut. Menurut dia, yang pertama pantas untuk didapatkan. Akan tetapi, ia masih tidak terima untuk serangan kedua yang ia dapatkan karena ia merasa tidak melakukan kesalahan.

“Saya dua kali kena hairdryer. Yang pertama pantas saya dapatkan dan yang satu lagi masih bisa diperdebatkan. Yang layak saya dapatkan tidak akan saya ceritaka, tapi saya akan mencoba untuk menceritakan yang patut diperdebatkan,” kata Morgan menambahkan.

“Saya dulu pergi ke London dengan para staf pelatih pada pagi hari ketika anak-anak akan berangkat menggunakan kereta. Pada pagi harinya, saya memberi tahu Sir Alex kalau saya akan pergi ke London dan melihat dia di Euston. Dia meminta saya untuk membawa tasnya jadi saya mengambilnya dan segera berangkat.”

“Beberapa jam kemudian, setelah latihan, dia menelepon saya kembali dan meminta saya untuk meminta tasnya dibawa ke kantor karena dia ingin bukunya. Saya berkata, “Bos, saya baru akan tiba di bandara Luton!”

“Lalu dia mulai ngomel dan ngoceh dan menutup telepon. Kami akhirnya sampai ke London dan meletakkan semua perlengkapan. Semua pemain memberi tahu saya kalau Fergie mencari saya. Saya naik dan duduk di dekat pintu belakang karena Fergie akan duduk di depan dan saya tidak mau dekat-dekat dengannya. Tapi para pemain masih memaksa saya untuk mendekatinya.”

“Kita sampai ke hotel dan mereka terus berkata ‘Gaffer, dia ada di sini, ini dia’. Jadi saya tetap menyingkir. Saya langsung mandi di hotel dan turun untuk makan. Mick Phelan lagi-lagi mencoba memanggil bos untuk memberi tahu keberadaan saya.”

“Tapi saya masih mencoba untuk tidak bertemu Ferguson akibat kejadian sebelumnya. Lalu entah dari mana, Fergie keluar dari koridor dan langsung ke ruang makan. Dia hanya meletakkan lengannya di pundakku dan dia berkata, ‘beri kami ciuman!’, ujarnya.

Morgan memang bukan hanya sekadar kitman. Dia bisa dikatakan sebagai seorang legenda meski perannya berada di luar lapangan dan jauh dari sorotan. Dia juga bisa menjadi tempat curhat para pemain United saat itu. Tidak ada sekat antara dia dengan para pemain dan manajer yang sudah pasti kebintangannya melebihi dia.

Satu hal yang pasti, berkat Morgan pula kita bisa tahu kalau Sir Alex Ferguson kini dalam kondisi kesehatan yang baik-baik saja.