Pada 5 Maret 2013, Real Madrid berhadapan dengan Manchester United di Old Trafford dalam babak 32 besar Liga Champions. Jose Mourinho menginstruksikan asistennya, Aitor Karanka, untuk memasukkan Karim Benzema. Tapi ketika Karanka memanggil Benzema, Nani terkena kartu merah. Dua detik kemudian, Jose langsung melihat ke arah Karanka dan mengatakan, “Jangan Karim, Luca Modric saja”.

Itulah sepenggal cerita yang diungkapkan oleh Karanka yang sekarang menjadi manajer tim promosi, Middlesbrough. “Jose tidak perlu berpikir satu menit untuk membuat keputusan, dia hanya butuh dua detik setelah dia melihat kartu merah, dia melihat solusi dan mengganti keputusannya di lapangan. Ketika saya menonton pertandingan lain, saya tidak tahu berapa langkah dia di depan pelatih-pelatih lain,” tutur Karanka.

Keduanya akan betemu pada lanjutan Liga Primer pekan ke-19 pada Sabtu (31/12) mendatang. Mourinho dan Karanka pernah bekerja bersama di Real Madrid selama tiga tahun dari 2010 yang membuat mereka menjadi teman baik. Mourinho bahkan menghabiskan akhir pekan pertamanya setelah dipecat Chelsea musim lalu untuk menonton Middlesbrough bertanding melawan Brighton dalam kompetisi Sky Bet Championship. Karanka juga menjadikan Mourinho sebagai mentor dalam karier kepelatihannya. Menurutnya, Mourinho berperan penting dalam kariernya sekarang.

“Saya harus berterima kasih kepadanya dan kepada stafnya berulang kali. Saya bisa di Liga Primer karena saya belajar banyak bersama mereka.  Mereka memberikan saya dorongan untuk menjadi manajer. Kami adalah kawan baik dan punya hubungan yang bagus,” ungkap pria 43 tahun itu.

Sebelum bekerja sama di Real Madrid, Mourinho dan Karanka belum mengenal satu sama lain. “Kami tidak memiliki hubungan apapun. Kami pertama bertemu saat saya jalan di depannya ketika dia masih bekerja di Barcelona dan yang kedua adalah saat dia melatih Porto, dia mengatakan bahwa saya harusnya diusir saat konferensi pers,” ujar Karanka.

“Lalu, teman saya menelepon saya dan memberitahu bahwa Jose ingin berbicara dengan saya, saat itulah terjadi percakapan pertama kami dan semua yang ia janjikan pada percakapan itu terjadi pada tiga tahun saat kami bersama. Dia memberi tahu saya bahwa ia tidak ingin asisten yang hanya mengatakan ‘iya’. Ia menginginkan asisten yang memberinya pemikiran dari sudut pandang lain.”

“Hal utama yang bisa saya katakan tentang Jose adalah pada percakapan itu 100 persen jujur. Meskipun sebenarnya ia mengatakan bahwa ia hanya akan beberapa kali mengirim saya untuk berhadapan dengan pers dan kenyataannya adalah ia mengirim saya sebanyak 89 kali. Jose memberi tahu saya pentingnya kejujuran dengan pemain, meskipun ketika Anda harus mengatakan pada mereka sesuatu yang tidak ingin mereka dengarkan,” tambahnya.

Tiga tahun kebersamaan mereka di Real Madrid itu memberi banyak pelajaran bagi Karanka. Terlebih keduanya juga memiliki beberapa kesamaan. Karanka merasa bahwa awal dari berbagai kesamaannya dengan Mourinho adalah kesamaan bahwa mereka berdua “gila memimpin”.

“Pemikiran saya kurang lebih sama dengan Jose sebelum kami bertemu karena saya juga cenderung membuat segalanya terorganisir dalam hidup saya. Saya ingin tim saya terorganisir, jadi ketika saya menganalisis Manchester United, mudah untuk membandingkannya dengan tim saya. Tapi jika anda memiliki pemain yang lebih bagus maka Anda akan bermain lebih baik,” imbuh mantan bek tengah Real Madrid periode 1997-2002 itu.

Meskipun ia dan Mourinho sama-sama intens dengan sepakbola, Karanka tidak se-konftrontatif Mourinho. Ia cenderung menahan diri untuk terlibat dalam mind games (perang urat saraf) yang mana adalah ciri khas mentornya dan mantan pemain yang pernah menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali itu lebih merendah serta tidak egois.

Sabtu nanti, mereka berdua akan bertemu sebagai manajer klub untuk pertama kalinya. Mourinho dan Manchester Unitd tengah dalam performa impresif. United sukses memenangi empat laga terakhir liga. Sementara itu, Karanka bersama The Boro masih terseok-seok di peringkat ke-15 klasmen, mereka menang dua kali dan kalah tiga kali dalam lima pertandingan terakhir liga.

Di atas kertas, United memang lebih baik dari Middlesbrough. Kembali on fire-nya Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba diharapkan akan menjadi sosok yang mengubah pertandingan oleh publik Old Trafford. Namun The Boro sendiri tidak dapat dianggap remeh, mereka menempati urutan ketujuh urusan kebobolan tersedikit, bukan posisi yang buruk tentunya untuk klub papan bawah. Selain itu, Karanka diprediksi akan menurunkan formasi 4-5-1 yang sejauh ini berhasil merepotkan sejumlah kesebelasan besar seperti Arsenal dan Manchester City. Borro menahan imbang kedua tim itu saat bermain tandang. Sosok Alvaro Negredo yang sejauh ini mencatatkan lima gol dan tiga asis juga tidak dapat disepelekan.

Karanka sendiri antusias terhadap pertemuannya dengan Mourinho di atas lapangan. “Saya menghabsikan tiga tahun yang luar biasa bersama dia [Mourinho] di Madrid. Akan menyenangkan untuk bertemu dengannya. Di akhir pertandingan, kami akan minum anggur atau bir atau cola. Pertandingan ini adalah yang paling saya nantikan. Saya punya banyak utang budi pada Jose Mourinho.”

Meski Karanka dan Middlesbrough akan sulit untuk mengalahkan Jose dan United di Old Trafford, namun ia tetap menargetkan kemenangan. “Ambisi saya adalah untuk mengalahkan Jose pada hari Sabtu. Kami adalah teman baik tapi selama 90 menit di hari Sabtu, kami tidak bisa menjadi teman. Saya ingin mengejutkannya meskipun tidak mudah untuk mengejutkan Jose, dia adalah yang terbaik,” kata Karanka

Di sisi lain, Mourinho juga menanjung mantan asistennya itu. “Karanka sudah menunjukkan karakter penting. Dia adalah pribadi yang jujur, setia dan memegang teguh prinsip serta moral yang tinggi. Jika Anda memiliki karakter seperti itu, apa pun profesi Anda, Anda akan selalu unggul. Karanka sudah membuktikannya dan kami akan terus berteman. Saya rasa ini adalah awal dari banyak hal,” ujar Mourinho

“Karanka adalah pelatih yang memiliki karakter. Saya tak heran dengan kembalinya Middlesbrough ke Liga Primer karena itu adalah faktor kehadiran Karanka,” tambah Mourinho.

Tapi di atas lapangan, mereka harus mengesampingkan hubungan kekerabatannya itu. Karena Sabtu nanti, Karanka akan bertemu Mourinho sebagai manajer Middlesbrough, dan Mourinho sebagai manajer United, bukan sebagai teman. Mereka harus beradu taktik dan kemampuan memimpin tim dengan tujuan meraih tiga poin. Namun tetap saja menarik untuk dilihat bagaimana keakraban mereka akan terlihat ketka bersalaman sebelum dan sesudah pertandingan.