Nama Aaron Lennon sepertinya tidak asing bagi pecinta sepakbola Inggris sekitar lima tahun kebelakang. Kala membela Tottengam Hotspur, ia dikenal karena kecepatan dan akselerasinya. Namun perlahan performanya meredup. Pindah ke Everton pada 2015 lalu dengan nilai transfer empat juta paun tidak membuat karirnya naik. Ia justru jarang dimainkan. Musim ini, namanya jarang terdengar di skuat asuhan Ronald Koeman. Hampir tidak ada media yang memberitakan Lennon mencetak gol atau asis.

Berita tentang Lennon justru datang akhir-akhir ini. Namun bukan karena gol atau asis, melainkan karena pemain asal Inggris itu dikabarkan ditahan oleh pihak kepolisian. Lennon terlibat sebuah keributan di kota Salford sebelum akhirnya polisi menerima laporan tersebut. Pihak kepolisian pun mengamankan pria yang identitasnya tidak ungkap terlebih dahulu.

“Polisi dipanggil sekitar pukul 16.35 karena ada laporan seorang pria yang diduga gangguan mental di Eccles Old Road. Polisi langsung bergerak dan menahan seorang pria berusia 30 tahun dengan pasal 136 tentang tindakan kesehatan mental dan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar salah satu petugas seperti yang dilansir ESPN FC.

Sejumlah media Inggris pun memberitakan bahwa pria tersebut adalah penggawa Everton, Aaron Lennon. Berita pun tersebar dengan cepat. Pihak The Tofees sendiri akhirnya memberi pernyataan dan mengonfirmasi bahwa pria itu memang pemainnya.

“Aaron Lennon saat ini tengah dalam perawatan atas gangguan stres. Pihak klub mendukungnya untuk melalui ini dan keluarganya meminta untuk tidak diganggu saat ini,” ungkap pihak Everton.

Lennon memang sudah lama tidak merumput bagi Everton. Ia terakhir tampil pada pertandingan tandang melawan Middlesbrough, 11 Februari lalu, itu pun hanya 17 menit. Koeman pernah menyatakan bahwa Lennon tidak berada dalam kondisi fisik yang ideal. Namun keputusannya untuk tidak memainkan Lennon ternyata tidak dapat direspon positif oleh Lennon. Ia justru mengalami stres.

Pada sebuah konferesni pers, Koeman memang mengonfirmasi bahwa Lennon mengalami stres. Namun ia tidak ingin memberi pernyataan lebih jauh karena merasa bahwa merahasiakannya adalah salah satu jalan terbaik.

“Aaron punya gangguan kejiwaan dan apa yang terjadi adalah rahasia. Kami berusaha untuk memberinya segala dukungan agar dia bisa kembali secepat mungkin. Kami sudah menghubungi keluarganya dan saya pikir yang terbaik saat ini adalah merahasiakannya,” tutur pelatih asal Belanda itu.

Koeman juga memberi pernyataan tentang penyembuhan Lennon. “Aaron masih memiliki satu tahun dalam kontraknya dan kami akan terus mendukung dan membantunya agar bisa segera kembali bermain. Hal ini akan membutuhkan waktu, tetapi kami tidak akan meninggalkan dirinya. Tentu saja, kami ingin melihatnya segera kembali, tetapi hidup dan kesehatan lebih penting dari sepak bola,” tambahnya.

Berita mengejutkan ini juga membuat banyak orang bersimpati dan mendoakan agar Lennon cepat sembuh. “Simpati dan kasih buat Aaron Lennon dan keluarga. Saya tahu situasi itu dan saya tahu ia akan baik-baik saja dengan dukungan penuh dari kita semua,” ujar Stan Collymore, punggawa Liverpool era 90-an yang juga pernah mengalami depresi.

Dukungan juga datang dari jaura tinju Frank Bruno, yang juga sempat berjuang melawan depresi. “Simpati kepada Aaron Lennon, tetap kuat, dan senantiasa bersikap positif karena ada cahaya di ujung terowongan. Kamu akan melewatinya,” ungkapnya.

Semoga cepat sembuh, Aaron Lennon!