Sebagai salah satu kesebelasan besar dan terkaya di dunia dengan bertabur prestasi, tentu saja Manchester United dihuni oleh banyak pemain bertalenta luar biasa sepanjang sejarahnya. Dari masa ke masa, selalu ada bintang kelas dunia yang memperkuat tim Setan Merah untuk bersaing dalam memburu berbagai trofi bergengsi, baik di level domestik maupun di kancah sepakbola Eropa. Penampilan mereka pun tentu saja selalu ditunggu-tunggu oleh fans dalam setiap pertandingan.

Namun, dari banyak pemain terbaik tersebut pastinya juga ada beberapa yang menjadi ’penyakitan’. Bukan berarti mereka tidak bagus, melainkan karena gagal bersaing mendapatkan tempat di starting line-up atau tim utama. Alhasil, kehadiran beberapa pemain ini dianggap kurang efektif dalam skuat The Red Devils. Bahkan, banyak yang menilai bahwa manajemen klub harus segera melepas mereka. Berikut lima pemain yang dianggap sudah tak pantas membela United seperti dilansir Sportskeeda.

  1. Matteo Darmian

Pemain timnas Italia ini pernah digadang-gadang sebagai fullback berbakat dari Negeri Pizza, dengan kemampuannya sebagai bek serbaguna yang bisa dimainkan baik di sisi kanan maupun kiri pertahanan. Itulah yang membuat manajer Louis van Gaal meminang Matteo Darmian dari Torino pada musim panas 2015, dengan harapan akan menjadi penerus bagi Ashley Young dan Patrice Evra.

Sayang, dengan gaya bermain ala catenaccio (pertahanan tangguh) khas dari Italia, Darmian gagal beradaptasi dengan baik dalam sepakbola Inggris. Dia dinilai tidak cukup lihai untuk menjaga sayap cepat tim lawan, dan juga kurang mampu melepas umpan silang yang bagus. Jose Mourinho pun melihatnya sebagai pemain yang tak terlalu istimewa, sehingga lebih sering menyimpannya di bench.

  1. Luke Shaw

Tim Setan Merah era Van Gaal beruntung mendapatkan bakat muda yang banyak diburu klub-klub besar Inggris ini dari Southampton pada musim panas 2014. Ketika itu, Luke Shaw yang masih 18 tahun diproyeksikan sebagai bek kiri masa depan tim nasional Inggris dan United. Sayang, cedera menghantamnya pada musim debut di Old Trafford, sehingga hanya memainkan 20 laga domestik.

Musim berikutnya, karir Shaw semakin gelap, karena cedera parah memaksanya harus menepi lebih lama, dan terus berlanjut hingga musim lalu di mana dia masih menjalani rehabilitasi. Tak heran jika selama tiga musim, pemain yang masih berusia 22 tahun itu baru membukukan 47 penampilan di semua kompetisi bersama United. Musim ini, Shaw pun semakin akrab dengan bangku cadangan.

  1. Daley Blind

Satu lagi versatile player alias pemain serba bisa di skuat The Red Devils musim ini. Selain sebagai bek kiri, Daley Blind juga bisa dimainkan pada posisi centre-back dan gelandang bertahan. Pemain internasional Belanda ini pun juga merupakan warisan era Van Gaal, yang dia datangkan sebagai orang kepercayaannya di lapangan untuk membangun filosofi sepakbola Belanda di tubuh United.

Namun, pemain yang kini berusia 27 tahun itu juga tak mampu beradaptasi sempurna dengan iklim sepakbola Inggris. Setelah Mourinho datang, Blind semakin terpinggirkan, karena dianggap kurang cocok dengan kompetisi Premier League Inggris yang terkenal cepat. Meskipun beberapa kali masih dipakai sebagai pelapis untuk kebutuhan rotasi, namun perannya memang tidak terlalu signifikan.

  1. Juan Mata

Dia pernah jadi andalan Van Gaal setelah direkrut David Moyes pada musim dingin 2014. Namun, ketika Mourinho datang pada awal musim 2016/2017 lalu, perannya mulai berubah sebagai pelapis. Sejarah hubungan keduanya saat masih di Chelsea, di mana sang pelatih yang menjadi ‘aktor utama’ dibuangnya Juan Mata, disebut sebagai salah satu alasan, meski mereka sama-sama membantah.

Pada kenyataannya, karir pemain internasional Spanyol ini memang mulai meredup di Old Trafford. Dia dinilai kurang efektif, karena tak punya kekuatan fisik untuk berduel dengan pemain lawan yang lebih kuat. Selain itu, Mata juga tidak mampu memberikan dampak pada permainan timnya ketika kurang mendapat bola. Tak salah jika Mourinho menganggapnya bukanlah pemain yang istimewa.

  1. Henrikh Mkhitaryan

Henrikh Mkhitaryan memang merupakan salah seorang sosok penting ketika tim Setan Merah sukses merebut trofi Liga Europa musim lalu; disandingkan dengan dua trofi minor domestik, Community Shield dan Piala Liga Inggris. Namun, fakta yang tidak bisa pula dipungkiri, bahwa gelandang serang internasional Armenia ini tak ada apa-apannya ketika Paul Pogba absen di lapangan karena cedera.

Dalam dua bulan terakhir, pemain yang akrab disapa Micki ini memang terlihat sangat lesu, sedikit malas, dan kehilangan kreativitas, setelah sempat membuat lima assist dan satu gol di awal musim. Padahal, dia diharapkan bisa mengambil kendali lini tengah dan mengarahkan permainan. Makanya, tak salah jika Mkhitaryan dianggap masih belum bisa diandalkan sepenuhnya jadi kreator United.