Setelah bermain sangat mengesankan pada sejumlah laga di awal musim, Manchester United terlihat kehilangan konsistensinya dalam beberapa minggu terakhir dan mereka terlihat kesulitan dalam menemukan jalan kembali ke puncak.

Skuat asuhan Jose Mourinho akan menghadapi beberapa laga sulit dan mereka masih tertinggal delapan poin dari sang pemuncak klasemen Manchester City; tentunya, mereka harus menghindar dari hasil imbang dan hasil tanpa angka.

Apa saja yang bisa dilakukan Mou untuk merebut kemenangan laga-laga selanjutnya?

  1. Turunkan Zlatan dan Lukaku bersamaan

Sejauh musim ini bergulir, Jose selalu menggunakan satu ujung tombak di lapangan, namun hal ini bisa diubah dengan tersedianya Zlatan yang telah pulih dari cedera. United dalam beberapa pertandingan terakhir kesulitan untuk menyarangkan bola ke gawang lawan dan dengan adanya Ibrahimovic, jelas peluang untuk mencetak angka akan terbuka lebih lebar.

Dengan tombak dwisula, Ibra dan Lukaku bisa mendapatkan tekanan untuk membuktikan siapa diantara mereka yang lebih baik. Hal ini akan menjadikan keduanya berlomba untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencetak angka maupun asis. Yang jelas, persaingan antara dua penyerang kelas dunia ini mampu memecah konsentrasi pertahanan lawan. Selain itu, kesempatan untuk menambah keunggulan semakin terbuka lebar.

Ibrahimovic memiliki kontrol bola yang luar biasa dan kemampuan yang tajam dalam membaca situasi. Artinya, pemain asal Swedia ini selalu memiliki opsi dalam menembakkan bola ke gawang atau mengumpankannya kepada pemain yang memiliki peluang lebih besar untuk mencetak angka. Dengan adanya penyerang Belgia di sisinya, Manchester United akan memiliki duet maut untuk mengalahkan lawan-lawannya.

  1. Batasi jam terbang Mkhitaryan dan Mata

Dalam musim keduanya di Inggris, Henrikh Mkhitaryan masih kesulitan untuk menampilkan performa yang konsisten. Meskipun mampu mencetak lima asis dalam tiga pertandingan, pemain kreatif ini kehilangan produktifitasnya setelah itu.

Aman jika menyebut Mkhitaryan telah mencapai performa maksimalnya di Old Trafford. Namun sayangnya pemain gelandang ini tidak mengiringinya dengan konsistensi. Hal ini membuatnya kurang pantas untuk disebut playmaker.

Sementara itu, Juan Mata juga gagal memenuhi ekspektasi pelatih asal Portugal. Dalam 11 pertandingan dia tidak mencetak satupun asis. Satu-satunya yang pernah dia catatkan selama musim ini berlangsung ialah satu gol, dan gol tersebut dicatatkan saat United berlaga dengan tim lemah dari klasemen bawah, Crystal Palace.

Jadi, The Special One perlu memberi kesempatan untuk pemain lain untuk membuktikan potensinya dengan mengeliminasi Mkhitaryan dan Mata sebagai starter.

  1. Pasang Rashford di kanan dan Martial di kiri

Rashford merupakan salah satu pemain United yang memberi warna pada permainan Setan Merah secara keseluruhan. Jika umpan-umpan terobosan gagal menembus pertahanan lawan, Rashford mampu memberi alternatif dengan umpan silang dan dribelnya menuju kotak pinalti dari sisi lapangan.

Martial, mirip dengan pemuda Inggris itu, menampilkan permainan yang lebih cemerlang. Pemuda asal Perancis ini memiliki kecepatan, kelincahan dan kemampuan tinggi dalam mengolah si kulit bundar untuk menerobos pertahanan lawan.

Namun, Jose selama ini terlihat enggan memasang kedua pemain secara bersamaan; salah satu dari keduanya biasanya duduk di kursi cadangan selama pertandingan berlangsung. Padahal, dengan instruksi untuk bekerja sama dalam membangun serangan dan memompa bola kepada ujung tombak, mereka bisa sangat berguna untuk memnghancurkan pertahanan lawan dan membuka peluang untuk mengungguli lawan.

10 gol dan tujuh asis merupakan statistik yang dicatatkan dari kedua pemain tersebut. Ini artinya jika kedua pemain dimainkan secara bersamaan, Manchester United akan memiliki permainan multi dimensi dalam menyerang.

  1. Tempatkan Pogba di depan Matic

Dengan kedatangan Matic di Manchester, Mourinho memiliki opsi lebih fleksibel dalam meracik bahan untuk menguasai tengah lapangan. Pogba telah mencetak dua gol dan dua asis sejauh ini, pemain Perancis ini akan menampilkan performa yang lebih maksimal saat dia memainkan peran lebih menyerang, dibanding peran bertahan.

Pogba memiliki potensi dalam memimpin laga dengan mengatur tempo dan laju penyerangan dan dia juga cukup solid dalam bekerja sama dengan Ibrahimovic musim lalu. Dia juga menampilkan hubungan baik di lapangan dengan Lukaku selama musim ini berlangsung. Dengan ditempatkan lebih kedepan, Pogba akan meningkatkan daya serang United.

Sementara itu, Matic sangat mengesankan dalam menggagalkan serangan lawan dari tengah lapangan. Pengalaman dan potensi yang eks pemain Chelsea miliki bisa memberi ketenangan bagi Mou dalam urusan bertahan.

  1. Ganti formasi lebih menyerang, 4-1-3-2

Dengan formasi 4-1-3-2, lawan akan berorientasi pada pertahanan mereka. Hal ini bisa dimanfaatkan United untuk menguasai kepemilikan bola dan menyusun serangan dengan lebih kreatif selama pertandingan.

Nemanja Matic mampu menahan gempuran serangan lawan dengan memimpin para pemain bertahan di lapangan; hal ini memungkinkan Rashford, Pogba dan Martial untuk bermain lebih menyerang di belakang para penyerang. Dengan duet Zlatan dan Romelu, ketiga pemain tersebut memiliki opsi lebih banyak dalam mengirimkan umpan ke kotak pinalti. Formasi ini tampak lebih menjanjikan untuk mengembalikan United kepada kejayaannya.

Menurut Anda, apa lagi yang perlu dilakukan Mou untuk menyaingi City dalam perebutan piala Liga Premier?