Foto: Manchester United World

Meski tidak bermain pada laga pekan lalu, Cristiano Ronaldo tetap menjadi pembahasan di sela-sela laga tersebut. Semua masih berkutat dengan permasalahan yang sama soal layak atau tidaknya dia meninggalkan tim saat United melawan Tottenham Hotspur pertengahan pekan lalu.

Ada yang berkata dia tidak perlu seperti itu, tapi ada juga yang merasa kalau Ronaldo harus melakukan itu karena ia seperti tidak dihormati di United.

Tiga legenda Liga Inggris, Gary Neville, Jimmy Floyd Hasselbaink, dan Roy Keane, duduk bersama untuk membahas soal ini. Adu argumentasi antar ketiganya menghasilkan perdebatan sengit yang ringkasannya kami paparkan seperti di bawah ini.

Berikut adalah bagian kedua dari perdebatan tersebut.

***

Gary: “Pengaruh yang mereka miliki terhadap pemain lain benat-benar negatif, mereka berada dalam posisi yang berpengaruh. Saya menyukainya, tapi Anda tidak bisa mempertahankannya karena sudah dua kali meninggalkan lapangan, dan itu jelas-jelas dilarang karena memberi kesan buruk.”

Keane: “Ada pemain lain yang seperti ini juga dna mereka dihukum. Itu jelas sebuah kesalahan. Tapi ia masih memberi sesuatu kepada Anda, lalu kita disini hanya memuji pemain medioker setiap pekan.”

Hasselbaink: “Ia tidak membuat banyak gol saat ini. Ia tidak melakukannya.”

Keane: “Ia mencetak gol setiap dua laga.”

Hasselbaink: “Tapi tidak untuk saat ini.”

Keane: “Mereka kalah melawan City, Brighton, Brentford, lalu mereka merayakan kemenangan melawan Spurs seperti sudah memenangkan liga padahal mereka masih ada di urutan lima.”

Gary: “Apa kamu melihat komentar Chiellini dan Bonucci soal Ronaldo? Mereka adalah profesional yang hebat.”

Keane: “Tahu apa Anda jika mereka profesional hebat? Apa Anda pernah ke ruang ganti bersama?”

Gary: “Roy, mereka sudah jadi pemain top 20 tahun dan menang banyak gelar. Kita semua kenal Ronaldo dan mencintainya. Tapi ia tidak bisa menerima peran lain selain pemain bintang. Ia harus pergi. Itu saja.”

Keane: “Ia seharusnya pergi pada Agustus dan semoga saja Januari dia bisa pergi.”

Gary: “Saya berharap dia sudah pergi minggu depan!”

Keane: “Dia tidak bisa pergi secepat itu kan?”

Gary: “Ia bisa bilang kepada klub, terima kasih dan mencari klub baru. Saya juga ingin melihatnya bisa mencetak seribu gol, atau mencetak gol hingga umur 42 tahun.”

Keane: “Apa yang saya katakan tentang Ten Hag adalah ia membuat banyak keputusan. Ia harus memenangkan laga, tapi saat ini tidak cukup. Mereka tetap pada urutan lima. Mereka menang lawan Spurs lalu bertingkah seperti menang ajang Eropa. Musim lalu Spurs juga kalah dan Ronaldo membuat hat-trick. Jika Anda punya striker yang mencetak gol tiap dua laga, Anda akan memainkannya.”

Gary: “Mencetak gol itu paling penting, tapi Anda bisa jadi tim yang lebih baik tanpa pemain ini dan itu terjadi berkali-kali. Terkadang Anda punya dia pemain di epan, Mark Hughes bukan pencetak gol terhebat di dunia, tapi Anda bisa lebih baik jika punya striker seperti dirinya di depan. Ronaldo hanya pencetak gol alami dan Ten Hag tidak suka itu.”

Keane: “Ia diperlakukan tidak adil. Anda akan bereaksi seperti itu jika mengalaminya. Dia juga manusia yang punya kekurangan sama seperti kita.”

Hasselbaink: “Reaksi seperti itu tidak bisa dimaafkan.”

Gary: “Anda punya pilihan di akhir karier Anda jika Anda pemain hebat. Apa Anda ingin bermain 25 pertandingan semusim atau apa Anda ingin main 40 pertandingan semusim. Itu yang harus dipilih oleh setiap pemain hebat. Dia tidak akan puas main 25 laga per musim, mentalitasnya hanya ingin main tiap menit. Itu bagus. Tapi dia tidak dapat melakukannya di United sekarang ini.”

Keane: “Ia pantas main 25 kali di United sekarang ini. Siapa yang bilang itu? Media? Anda melihat mereka dari jarak yang dekat. PR United beberapa hari terakhir berkata jika Ronaldo yang menolak main, ya jelas saja ditolak karena ia masuk menit 87,88. Ia pantas dapat yang lebih baik. Lawan Spurs, United sudah unggul 2-0 pada menit 70, lantas apa salahnya memberi dia main 15 menit? Mungkin dia bisa cetak gol seperti lawan Everton.”

Gary: “Roy, bukan itu masalahnya.”

Keane: “Saya tidak melihatnya seperti itu, tapi saya paham kenapa Ronaldo bereaksi seperti itu. Kami telah melihat banyak pemain top seperti itu.”

Gary: “Ronaldo hanya ingin terus mencetak gol. Gol adalah segalanya. Ia ingin main di UCL karena rekornya yang sekitar 10-12 gol di depan Messi dan itu penting baginya. Ia ingin pergi ke tim yang bermain di sana, tapi ia juga perlu mengubah gajinya.”

Keane: “Dia sudah kaya, dia tidak akan peduli soal uang.”

Gary: “Ia harus memilih. Menerima sedikit gaji di klub Liga Champions atau bermain untuk tim yang non- Champions League. Klub Arab memberi tawaran lalu Sporting juga disebutkan.”

Hasselbaink: “Saya tidak yakin kalau klub Portugal bisa membawanya.”

Keane: “Sikap dia fantastis. Beda dengan situasi di sini dimana kami harus terus memuji pemain buruk. Pemain lain pasti bakal ke Cina, Amerika, atau di manapun pada usia 32-33 tahun. Tapi Ronaldo ingin terus bermain di sini dan saya suka perilaku seperti ini. Jika Ronaldo memainkan banyak laga, ia masih bisa jadi pencetak gol terbanyak.”

Gary: “Lalu, apa menurut Anda United akan lebih baik sebagai sebuah tim?”

Keane: “Ya.”

Gary: “Saya tidak yakin.”

Hasselbaink: “Saya juga tidak.”